Quote:
Pengadilan Mesir melarang semua kegiatan kelompok militan Palestina Hamas, mencap organisasi itu teroris dan memerintahkan penutupan kantor Hamas di Mesir, Selasa (4/3).
Pengadilan Mesir telah melarang semua kegiatan kelompok militan Palestina Hamas dan mencap organisasi itu teroris. Putusan Selasa (4/3) tersebut juga memerintahkan penutupan kantor Hamas di Mesir.
Hamas adalah sempalan Ikhwanul Muslimin Mesir, yang dinyatakan pemerintah sementara sebagai kelompok teroris dan telah ditindas sejak tergulingnya presiden Mohamed Morsi Juli lalu.
Morsi adalah anggota Ikhwanul Muslimin, dan menghadapi pengadilan atas sejumlah tuduhan, termasuk bekerja sama dengan Hamas. Dia telah membantah tuduhan itu, dan bersama Ikhwanul Muslimin telah bersikeras menyebut dirinya masih pemimpin sah Mesir.
Juru bicara Hamas mengutuk putusan tersebut dan mengatakan putusan itu bertentangan dengan gerakan membantu Palestina.
Hamas menguasai Jalur Gaza dan ingin mendirikan negara Islam di Gaza, Tepi Barat dan Israel. Negara-negara Barat menganggap Hamas sebagai kelompok teroris.
Quote:
Pernyataan mengenai penolakan gencatan senjata, sontak membuat Israel geram. Bahkan, Israel mengatakan Hamas akan membayar harga akibat penolakan ini.
Ancaman tersebut diutarakan langsung oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Dikhawatirkan, pernyataan Netanyahu tersebut akan memperkeruh konflik Hamas dan Israel.
"Hamas memilih melanjutkan pertempuran dan mereka akan membayar harga terkait apa yang mereka pilih," sebut tokoh dari partai berkuasa di Israel Partai Likud, seperti dikutip dari Fox News, Rabu (16/7/2014).
Seperti diketahui, pada Selasa 15 Juli 2014. Hamas menolak tawaran gencatan senjata. Tawaran tersebut diajukan oleh Mesir yang berperan sebagai mediator.
Hamas menyatakan, akan terus berjuang melawan Israel. Saling lempar bola panas antar kedua pihak dicemaskan akan menyebabkan konflik ini makin berkepanjangan.
Parahnya lagi, semenjak konflik ini terjadi sepekan lalu, Israel hari demi hari semakin mengintensifkan serangannya ke Gaza. Hal tersebut membuat ratusan warga Gaza, kebanyakan perempuan dan anak-anak, menjadi korban tewas.
sumur
sumur
HAMAS sebagai penguasa politik di Gaza harusnya lebih memperhatikan kesengsaraan rakyat Palestina di jalur Gaza, bukannya tetap ngotot berperang. Kalaupun mau tetap ngotot perang, sebaiknya dilakukan dengan terhormat, pilih tanah kosong, lalu berhadap-hadapan ama tentara Israel dengan tidak menggunakan warga sipil sebagai tameng. Ajukan syarat peperangan dengan Israel, misalnya tidak menggunakan pesawat tempur atau tank, biar adil gitu. PBB dan dunia pasti menyetujui kok, asalkan kombatan vs kombatan, dan area pertempuran dibatasi dengan tegas. Klo perlu panggil perwakilan PBB sebagai saksi. Tuh liat Mezir aja udah men-cap HAMAS sebagai organisasi teroris, mau sampai kapan hingga dunia akhirnya melihat bahwa HAMAS cuma play victim.
Lagian sejak taun 2005, tentara Israel sudah hengkang 100% dari Gaza dan tepi barat.