- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Jubir Jokowi-JK: Tuduhan Hashim Ibarat Lempar Batu Sembunyi Tangan


TS
jimmy.k
Jubir Jokowi-JK: Tuduhan Hashim Ibarat Lempar Batu Sembunyi Tangan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Tudingan adanya pemilih fiktif Joko Widodo dan Jusuf Kalla seperti disampaikan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo dinilai sangat terkesan mengada-ada.
"Ini politik lempar batu sembunyi tangan, juga menunjukkan sikap yang tidak siap menerima kekalahan," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Selasa (15/7/2014).
"Apa yang coba dilakukan Hashim saat berkunjung ke Papua pasca pilpres merupakan sikap yang berlawanan dengan apa yang disampaikannya terkait tuduhan sepihak kepada Jokowi," jelasnya.
Dia juga menilai sebaiknya tokoh seperti Hashim sebaiknya bicara dengan data dan menggunakan mekanisme hukum yang tersedia.
"Itu tindakan yang paling fair bagi seorang pemimpin. Termasuk bagaimana Hashim menjelaskan laporan dana kampanye yang diduga selain tidak realistis, juga kurang transparan," kata dia.
Hasto melanjutkan bahwa Hashim harus paham bahwa selama ini justru Jokowi lah yang menjadi korban dari berbagai serangan hitam. Diduga proyek serangan hitam ke Jokowi telah menghabiskan puluhan milyar rupiah dan rakyat tetap mencintai Jokowi.
"Jangan fitnah Jokowi dengan berbagai tuduhan tanpa bukti," imbuhnya.
Lebih jauh, Hasto menilai sebaiknya semua pihak mengawasi proses rekapitulasi perhitungan suara, dimana rakyat dan relawan ikut mengawasi dan menjadikan rekapitulasi sebagai proses transparan dan menjunjung tinggi akuntabilitas.
Menurutnya, sikap demikian adalah sikap yang lebih terpuji daripada mengobarkan tuduhan curang.
"Kami sudah paham lah, dimana Jokowi menang, di situ dituduh curang. Sementara apa yang terjadi di Jawa Barat, Hashim diam seribu bahasa. Jangan bodohi rakyat yang dengan tulus telah memberikan suaranya kepada Jokowi. Pernyataan Hashim sama saja menuduh rakyat curang," tegasnya.
Sebelumnya sejumlah media memberitakan Hashim Djojohadikusumo mengklaim telah memegang bukti terkait kecurangan pada penyelenggaraan Pemilu Presiden 2014. Ia menyebut Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah sebagai tempat terjadinya kecurangan-kecurangan itu.
Adik kandung Prabowo Subianto itu mengungkapkan, modus yang ditemukannya adalah manipulasi daftar pemilih. Menurut Hashim, setidaknya ada 250 ribu orang pemilih fiktif yang mencoblos pada hari pemungutan suara 9 Juli 2014 lalu.
"Ini ada di DKI Jakarta dan Jateng, ada 250 ribu nama fiktif yang mencoblos nomor dua (Joko Widodo-Jusuf Kalla). Saya memiliki buktinya, dan yang DKI Jakarta saya mendapatkan laporan langsung," ungkapnya di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (15/7).
Sebagai latar belakang, Hashim juga pernah mengaku telah mengeluarkan Rp 52 miliar dari kantung pribadinya untuk memenangkan Jokowi-Ahok di Pilgub DKI Jakarta.
Belakangan, baik Jokowi dan Ahok menyatakan kalaupun uang itu dikeluarkan Hashim, maka itu digunakan untuk pencitraan Prabowo Subianto pribadi sebagai bakal capres Gerindra.
sumber : https://id.berita.yahoo.com/jubir-jokowi-jk-tuduhan-hashim-ibarat-lempar-batu-141206665.html
duh... hasyim mulai lapar....
"Ini politik lempar batu sembunyi tangan, juga menunjukkan sikap yang tidak siap menerima kekalahan," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Selasa (15/7/2014).
"Apa yang coba dilakukan Hashim saat berkunjung ke Papua pasca pilpres merupakan sikap yang berlawanan dengan apa yang disampaikannya terkait tuduhan sepihak kepada Jokowi," jelasnya.
Dia juga menilai sebaiknya tokoh seperti Hashim sebaiknya bicara dengan data dan menggunakan mekanisme hukum yang tersedia.
"Itu tindakan yang paling fair bagi seorang pemimpin. Termasuk bagaimana Hashim menjelaskan laporan dana kampanye yang diduga selain tidak realistis, juga kurang transparan," kata dia.
Hasto melanjutkan bahwa Hashim harus paham bahwa selama ini justru Jokowi lah yang menjadi korban dari berbagai serangan hitam. Diduga proyek serangan hitam ke Jokowi telah menghabiskan puluhan milyar rupiah dan rakyat tetap mencintai Jokowi.
"Jangan fitnah Jokowi dengan berbagai tuduhan tanpa bukti," imbuhnya.
Lebih jauh, Hasto menilai sebaiknya semua pihak mengawasi proses rekapitulasi perhitungan suara, dimana rakyat dan relawan ikut mengawasi dan menjadikan rekapitulasi sebagai proses transparan dan menjunjung tinggi akuntabilitas.
Menurutnya, sikap demikian adalah sikap yang lebih terpuji daripada mengobarkan tuduhan curang.
"Kami sudah paham lah, dimana Jokowi menang, di situ dituduh curang. Sementara apa yang terjadi di Jawa Barat, Hashim diam seribu bahasa. Jangan bodohi rakyat yang dengan tulus telah memberikan suaranya kepada Jokowi. Pernyataan Hashim sama saja menuduh rakyat curang," tegasnya.
Sebelumnya sejumlah media memberitakan Hashim Djojohadikusumo mengklaim telah memegang bukti terkait kecurangan pada penyelenggaraan Pemilu Presiden 2014. Ia menyebut Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Tengah sebagai tempat terjadinya kecurangan-kecurangan itu.
Adik kandung Prabowo Subianto itu mengungkapkan, modus yang ditemukannya adalah manipulasi daftar pemilih. Menurut Hashim, setidaknya ada 250 ribu orang pemilih fiktif yang mencoblos pada hari pemungutan suara 9 Juli 2014 lalu.
"Ini ada di DKI Jakarta dan Jateng, ada 250 ribu nama fiktif yang mencoblos nomor dua (Joko Widodo-Jusuf Kalla). Saya memiliki buktinya, dan yang DKI Jakarta saya mendapatkan laporan langsung," ungkapnya di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Selasa (15/7).
Sebagai latar belakang, Hashim juga pernah mengaku telah mengeluarkan Rp 52 miliar dari kantung pribadinya untuk memenangkan Jokowi-Ahok di Pilgub DKI Jakarta.
Belakangan, baik Jokowi dan Ahok menyatakan kalaupun uang itu dikeluarkan Hashim, maka itu digunakan untuk pencitraan Prabowo Subianto pribadi sebagai bakal capres Gerindra.
sumber : https://id.berita.yahoo.com/jubir-jokowi-jk-tuduhan-hashim-ibarat-lempar-batu-141206665.html
duh... hasyim mulai lapar....

Diubah oleh jimmy.k 16-07-2014 00:44
0
960
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan