Kaskus

News

amingraisAvatar border
TS
amingrais
"Real Count" PKS Dipertanyakan karena Sama dengan Survei sebelum Pilpres

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru bicara Tim Pemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Hasto Kristiyanto menyarankan Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq tidak terlalu sibuk dan ngotot mendorong komisinya memanggil Radio Republik Indonesia terkait hasil hitung cepat pilpres 2014. Daripada sibuk mengurusi hitung cepat lembaga lain, menurut Hasto, akan lebih baik jika Mahfudz mengurusi real count yang saat ini sedang dikerjakan partainya.

"Daripada sibuk menekan lembaga yang kredibel seperti RRI, lebih baik Mahfudz memberikan penjelasan ke publik mengapa hasil real count yang dikeluarkan tanggal 10 Juli 2014 bisa sama persis dengan hasil survei PKS tanggal 5 Juli," kata Hasto melalui keterangan pers, Selasa (15/7/2014) malam.

Hasto mengatakan, meski sudah ada upaya untuk menghapus jejak, pihaknya kini sudah menyimpan hasil survei PKS pada 5 Juli tersebut. Angka real count dan survei, menurut dia, menunjukkan hasil yang sama persis hingga dua digit di belakang koma. Angka yang sama, lanjut Hasto, juga bukan hanya di tingkat pusat, namun di 33 provinsi yang ada di seluruh Indonesia.


"Mengapa hasil survei tanggal 5 Juli tersebut kemudian dihapus jejaknya seolah ada yang ditutupi?" tanya Hasto.

Selain menyoroti hasil real count PKS, Hasto juga menilai, Komisi I DPR sebaiknya fokus pada hal yang lebih substanisal. Misalnya, mendorong semua lembaga survei yang mempublikasikan hasil hitung cepat pilpres untuk diperiksa oleh dewan etik.

"Itu jauh lebih cocok disuarakan oleh Pimpinan Komisi DPR RI, daripada menggunakan lembaga perwakilan rakyat tersebut untuk menakut-nakuti manajemen RRI," kata Hasto.

http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp

tenang bung Hasto, ane juga udah nyimpan bukti2nya.. siap bantu tim forensik untuk ungkapin SKANDAL REAL COUNT PKS ini... emoticon-Ngakak
0
1.4K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan