Rio de Janeiro - Sementara Jerman dan Argentina sedang mempersiapkan laga final, pemenang sejati Piala Dunia 2014 sudah terungkap.

Lahir dengan kondisi miskin dan kemudian menghadapi kebangkrutan, kini Heine Allemagne sedang bersiap menjadi milyuner. Semua berkat semprotan anti curang temuannya.

Semprotan yang menjaga pagar betis tetap pada tempatnya itu diperkirakan akan dipakai di seluruh dunia dalam waktu dekat. Para pimpinan Liga Primer Inggris pun kini sedang mempertimbangkannya.

Heine mengatakan, saat semprotan itu dipakai di Piala Dunia adalah sebuah momen keajaiban.

"Saya telah mendedikasikan 14 tahun hidup saya untuk ide ini.Setelah wasit memakainya pertama kali, saya mendapat banyak pesan singkat dari keluarga dan teman-teman," kata Heine.

"Itulah pertama kalinya saya begitu emosional. Mata saya sembap. Saya ingat saat itu berpikir 'Saya tidak gila. Ini semua sepadan'," lanjutnya.

Heine, pria Brasil 43 tahun, tumbuh dalam kemiskinan hingga tak melanjutkan sekolah agar bisa menjual es loli di jalanan guna membantu keluarga. Ia tinggal di gubuk sempit yang hanya punya tiga ruangan di jalanan Ituiutaba, kota terpencil di tenggara Minas Gerais.

"Kami semua tidur di satu ruangan kecil. Saya tak pernah punya mainan dan kami cuma punya sedikit pakaian. Orangtua mulai meminta saya bekerja sejak usia 8 tahun," Heine bercerita.

Heine bermimpi menjadi pesepakbola tapi ia kesulitan mewujudkannya dan malah terpaksa melakukan lima pekerjaan berbeda agar tidak jatuh bangkrut.

Namun suatu hari dia mengunjungi rumah orangtuanya, di mana ia menonton pertandingan sepakbola di TV halaman belakang. Di sanalah ia mendapatkan ide semprotan ajaib itu.

"Saya tak tertarik dengan pertandingannya. Saya cuma sekedar lewat di depan TV saat ada tendangan bebas. Saya mendengar komentator bilang, 'Apakah ada orang yang bisa menjaga pagar betis itu tetap di tempatnya?'," tutur Heine.

"Saya berhenti lalu berpikir, 'baiklah, aku akan cari cara itu sekarang juga'," katanya.

Heine belum pernah punya penemuan apapun sebelumnya. Tapi seminggu kemudian dia mulai mengerjakan semprotan temporer yang berbahan busa - campuran minyak sayur dan gas butana dan propana.

"Saya berpikir tentang garis temporer, kemudian berpikir tentang bisa karena volumenya. Aku pergi ke kamar mandi dan mengambil botol busa cukur," ujarnya.

"Saya menutup mata dan berpikir, 'jika saya bisa membuat garis lurus tanpa terputus, saya tahu ini berhasil'. Saya membuka mata dan ada garis lurus di sana. Sejak saat itu saya tak pernah berhenti mengerjakannya," Heine berkisah.

Heine menemukan pabrik kosmetik lokal kecil yang membantunya membuat formula, dan beberapa waktu kemudian mematenkan penemuannya.

"Kami harus menemukan sesuatu yang tidak berdampak pada kesehatan pemain juga merusak permukaan tanah. Jadi kami putuskan bahan dasarnya minyak sayur. Tapi juga harus hilang dengan cepat," ujar Heine.

"Setelah melalui beberapa eksperimen, kami berhasil menemukan kombinasi yang tepat dari komposisinya, membuat semprotan itu tetap terlihat selama sekitar semenit," jelasnya.

Tanpa kenal lelah Heine kemudian meyakinkan federasi sepakbola Brasil untuk memakainya. Berhasil. Semprotan itu dipakai di turnamen kecil di Belo Horizonte pada 2000. Dua tahun berselang, penemuan itu sudah dicoba di 18.000 pertandingan profesional.

Statistik menunjukkan semprotan itu membuat rerata waktu tendangan bebas turun dari 48 detik menjadi 20 detik.

Sekarang Heine sedang berada di Rio de Janeiro. Ia punya kesempatan melihat langsung penemuannya dipakai di laga final turnamen olahraga terakbar di dunia.

"Saya harap berapapun uang yang saya dapat sepadan dibandingkan perjuangan selama 14 tahun. Saya sudah membayar mahal. Saya memilih tidak melihat tumbuh kembang anak demi mengerjakan penemuan ini," katanya.

"Tapi yang terpenting adalah saya harap penemuan ini bermanfaat bagi sepakbola. Bahwa sekarang kita bisa melihat ada alat yang bisa membantu pekerjaan wasit, membantu penendang bebas mencetak lebih banyak gol, dan meningkatkan pengalaman sepakbola semua orang," pungkas Heine.

Sumber: http://www.beritasatu.com/sepakbola/...kaya-raya.html

Pendapat TS

Penemuan yang simpel kan gan. Mungkin gak banyak orang menyadari penemuan yang agak nyeleneh kaya gini, dengan tujuan supaya pagar betis gak bergerak atau supaya penendang free-kick gak memindahkan posisi bolanya.

Ane jadi inget, dulu pernah dimotivasi sama sodara ane. Dia bilang gini:

Kalo kamu punya ide dan orang lain bilang kamu gila, lakuin ide itu karena kemungkinan kamu sukses akan semakin besar dengan ide yang 'gila' itu.