Alkisah di negeri dongeng, tersebutlah seorang guru nan bijaksana bernama Resi Kasyapa. Resi ini memiliki dua orang istri yang bernama Kadru dan Winata. Setelah lama menikah keduanya belum juga di beri anak sehingga mereka berdoa dan akhirnya di anugrahi telur untuk di jaga , Kadru mendapatkan 1000 telur dan winata 2 telur . Dalam waktu singkat seluruh telur kadru menetas dan menjadi naga , sedangkan telur winata sangat lama , kemudian hari winata menetaskan salah satunya dan mendapati isinya adalah burung sehingga sisa satu telurnya dijaga sebaik mungkin.

Pada suatu ketika, para dewa mengaduk samudra purba dengan air suci amertha sari, air suci yang membawa keabadian bagi siapapun makhluk yang meminumnya. Bersamaan dengan peristiwa itu muncullah kuda yang bernama Ucaihsrawa. Didorong oleh rasa kecemburuan yang telah menahun, Kadru menantang Winata untuk bertaruh mengenai warna kuda Ucaihsrawa. Barang siapa yang kalah dalam pertaruhan tersebut, maka ia harus menjadi budak seumur hidup yang harus taat dan patuh terhadap apapun kehendak dan perintah sang pemenang. Dalam taruhan, Kadru bertaruh Ucaihsrawa berwarna hitam. Sedangkan Winata memilih warna putih.

Para Naga tahu bahwa kuda Ucaihsrawa sebenarnyalah berwarna putih. Mereka kemudian melaporkan hal tersebut kepada Kadru, ibunda mereka. Atas pelaporan para Naga, putranya, Kadru secara licik memerintahkan para Naga untuk menyemburkan bisa mereka ke tubuh kuda putih agar nampak seperti kuda hitam. Pada saat Ucaihsrawa tiba di hadapan Kadru dan Winata, nampaklah kuda yang dipertaruhkan berwarna hitam, bukan putih sebagaimana aslinya. Singkat cerita, Winata harus menjadi budak dan melayani segala perintah Kadru seumur hidupnya yang tersisa.

Selama menjadi budak inilah lahir burung garuda , garuda digambarkan sebagai anak yang berbakti,kuat,gagah,pintar,dan menghormati ayahnya.Sebagai anak yang sangat berbakti kepada ibundanya, Garuda merasa sangat marah atas kelicikan para Naga yang telah membuat kebohongan besar atas diri Winata. Dengan kemarahan meluap, diseranglah para Naga. Terjadilah pertempuran yang sangat dahsyat di atas langit, antara Garuda dan para Naga. Dikarenakan kekuatan dan kesaktian diantara kedua kubu sama dan seimbang, maka perang itupun berlangsung sepanjang saat sebagai simbol keabadian pertempuran antara nilai kebaikan dan kebatilan.

Karena pertempuran berlangsung sekian lama panjangnya, para Naga bersedia memberikan pengampunan atas perbudakan terhadap Winata asalkan Garuda mampu memberikan tirta suci amertha sari yang dapat memberikan keabadian hidup mereka dan ibunya. Akhirnya sang Garuda menyanggupi apapun yang harus ia lakukan asalkan ia dapat membebaskan ibundanya.

Dalam pengembaraan pencarian tirta suci amertha sari sempat diperingatkan ketika dia bertempur dengan dewa agar langsung menghentikan pertempuran ketika dirinya merasa panas karena itu ayahnya. Tenyata air itu dijaga oleh para dewa sehingga garuda harus bertempur untuk mendapatkannya hingga dia merasa panas dan berhenti karena mendapati itu adalah ayahnya, alhasil garuda mendapatkan air suci.


Dan akhirnya air itu di berikan pada ular dan garuda menyelamatkan ibunya, namun kemudian garuda kembali dan mengepakkan sayapnya sehingga mata ular kemasukan debu , dalam waktu singkat garuda mengambil air suci dan mengembalikan ke dewa.
(koreksi jika salah)

Mungkin berita itu salah dan hanya ingin menjatuhkan si bapak nomor 2, namun jika benar kita perlu berlaku lebih aktif dengan cara mengajak bapak itu untuk mendekatkan kepada allah swt. Jikalau memang boneka, kita bisa memberi dukungan dan memberikan keberanian pada dia agar berani melepaskan diri . Bukankah disana esensinya menjadi manusia ? bukankah kita diciptakan juga untuk saling mengingatkan ? dan tentunya kita bukan diciptakan hanya untuk menghujat

Memangnya kalian yang protes sudah lebih alim dan sudah tidak di peralat orang lain ? keliatannya kalian yang protes sudah diperalat,maaf jika salah

menurut orang bodoh seperti saya yang kita harus pahami bahwa faktanya pada saat itu dia merupakan seorang "tentara" dan bukanlah seorang politisi. Seorang tentara di didik untuk berdedikasi penuh pada bangsa , dan perintah padanya pasti diturunkan oleh atasan yang biasanya lebih hebat dan paham tentang strategi. Cara seorang tentara untuk menghormati bangsanya adalah dengan melakukan perintah atasan, jika tidak maka bisa di anggap dia adalah seorang pengkhianat ! bayangkan saja,bagaimana rasanya di cap pengkhianat oleh yang anda cintai !

perlu di pahami bahwa tentara di didik untuk menjadi pasukan bukan untuk menjadi pengkhianat, jika ingin menjatuhkan panglima tertinggi (presiden) akan lebih bijak jika lewat konstitusi bukan dengan tentara, Mau negara kita bernasib seperti thailand ?

Lagipula kalian yang protes juga hanya bisa mengangguk ketika diperintah kan ? mungkin saja kita lebih hina dari dia !

Wehrmact (pasukan nazi) pernah berkata ketika diperintahkan melawan hitler yang otoriter :