noherolikemeAvatar border
TS
noherolikeme
Dagelan "Quick Qount" ala Puskaptis
JAKARTA, (PRLM).- Tiga lembaga survei yang hadir dalam diskusi Polemik "Republik Quick Count" di Warung Daun di Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (12/7/2014) membuka besar biaya yang mereka gunakan untuk melakukan sekali hitung cepat (quick count). Jumlahnya bekisar Rp 1 - 2,5 miliar.

Indonesia Research Center (IRC) menggelontorkan Rp 2,5 miliar yang dibiayai dari RCTI, MNC TV, dan Sindo TV. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menghabiskan sekitar Rp1,2 miliar dibiayai sendiri LSI. Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) juga menghabiskan Rp 1,2 miliar dari dana sendiri.

Direktur Eksekutif Puskaptis Husein Yazid mengatakan biaya ini diperoleh dari bisnis lain yang dilakukan Puskaptis seperti percetakan, jasa, dll.

Dalam melakukan survei, Puskaptis menggunakan sampel sebanyak 1.250 TPS di 135-150 kab/kota, 33 provinsi dan melibatkan 625 surveyor. LSI menggunakan 2.000 TPS sebagai sampel dan dikerjakan 2.000 suryeyor lapangan.

IRC menggunakan 1.800 TPS sebagai sampel dan ada 400 cadangan TPS. Satu relawan bertugas di satu TPS di 440 kota/kab, 1.640 kecamatan, dan 1.723 desa/kelurahan.

Direktur IRC Yunita Mandolang yang hasil hitung cepatnya mengunggulkan Prabowo-Hatta ini mengatakan pembiayaan hitung cepat dari MNC Grup memang seringkali dipandang publik ada intervensi untuk mengunggulkan calon tertentu. Namun, dia mengatakan IRC memiliki rekam jejak dalam melakukan survei yang hasilnya tidak jauh berbeda dengan kenyataan. Itu sebabnya, jika audit dilakukan, IRC pun siap.

Yunita memandang adanya perbedaan hasil hitung cepat memang sangat mungkin. Apalagi perbedaan elektabilitas kedua capres ini juga sangat sempit. "Mau benar atau tidak benar (hasil IRC dengan KPU) tidak ada persoalan. Quick count itu memang bukan yang sebenarnya dan tidak bisa dipercayai 100 persen," katanya.

Menurut Yunita, bagi IRC tidak ada masalah siapa yang sebenarnya unggul dalam pilpres tahun ini. Dia juga mengatakan jika Jokowi yang menang sekali pun, bukan berarti IRC serta merta tidak kredibel. "Statistik itu ada ruang untuk salah. Kalau KPU, itu tidak boleh salah," katanya. (Arie C. Meliala/"PR"/A-88)***
http://www.pikiran-rakyat.com/node/289064

Dagelan "Quick Qount" ala om bocor mulai terkuak satu per satu. Sudah sampling di bawah standar yang Katanya random sampling tapi 1 orang ngambil 2 TPS. Dekatan dong TPSnya emoticon-Ngakak
0
1.4K
6
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan