TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat lembaga survei yang mengumumkan kemenangan Prabowo-Hatta berdasarkan hasil hitung cepat dilaporkan ke Badan Reserse Kriminal Polri (Bareskrim) Mabes Polri. Adalah Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia wilayah Jakarta (PBHI Jakarta) yang melaporkan keempat lembaga survei tersebut.
Direktur PBHI Jakarta, Poltak Agustinus Sinaga, menuturkan, keempat lembaga survei yang dilaporkan adalah Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), Lembaga Survei Nasional (LSN), Indonesia Research Center (IRC), dan Jaringan Suara Indonesia (JSI). Menurutnya, keempat lembaga survei tersebut menyesatkan dalam memberikan informasi.
"Kita mengambil langkah ini karena tidak ada itikad baik dari lembaga survei untuk meralat hasilnya. Padahal ada kesalahan fatal yaitu jumlah data yang sebesar 100,35 persen. Itu kan sudah sebagai kebohongan publik," kata Poltak usai membuat laporan di Mabes Polri, Sabtu (12/7/2014).
Poltak menuturkan, dalam laporan yang bernomor TBL/385/VII/2014/Bareskrim itu turut disertakan beberapa bukti-bukti yaitu video yang berindikasi pada kecurangan. Menurutnya, ada bukti-bukti lain yang pihaknya dapatkan terkait empat lembaga survei yang ia laporkan.
"Ada bukti-bukti lain, tapi nanti kita akan buat konferensi pers sendiri untuk memperlihatkan bukti-bukti tersebut," ucapnya.
Poltak mengaku apa yang disampaikan oleh empat lembaga survei yang memenangkan Prabowo-Hatta dapat membahayakan situasi negara. Ia beralasan, kedua pendukung dari masing-masing pasangan Capres-Cawapres sangat fanatik.
"Untuk itu keempat lembaga survei ini kami laporkan dengan pasal 55 UU RI no 14 tahun 2008 tentang informasi publik dan juga pasal 28 ayat 1 UU RI nomer 11 tahun 2008 ten tang ITE," ujarnya.
Poltak pun menampik jika laporannya di Bareskrim Mabes Polri didasarkan atass unsur politik. Dirinya mengaku siap melaporkan tujuh lembaga survei yang memenangkan Jokowi-JK jika KPU ternyata memutuskan Prabowo-Hatta menang.
"Kalo kita temukan kecurangan pada tujuh lembaga yang memenangkan Jokowi-JK juga akan kami laporkan," tandasnya.

http://www.tribunnews.com/pemilu-201...ke-mabes-polri

hayoo, berani nggak tuh