Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tak mempersoalkan siapapun Presiden terpilih nanti. Ia hanya berharap bahwa Presiden baru nanti dapat bersama-sama terlibat membangun ibukota negara.

"Kita harapkan pusat itu ada rapat tertentu di kabinet dilibatkan gubernur. Selama ini tidak. Harusnya persis zaman Sukarno. Jadi harusnya presiden punya hati bangun Jakarta," ujar pria yang akrab disapa Ahok ini, seperti dilansir Liputan6.com, Kamis (10/7).

Ahok membandingkan pemerintahan di era Soekarno yang dinilainya banyak melibatkan diri dalam pembangunan Jakarta. Ia berharap agar presiden yang baru dapat meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Serta mendukung beragam program pemerintah daerah, seperti program Pemprov terkait penambahan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG). "Jakarta dulu bisa punya HI, GBK, Monas karena ada Bung Karno yang ikut mikirin," terangnya.

Terkait kedekatannya dengan Jokowi dan Prabowo, Ahok berharap tak akan ada yang berubah dari keduanya bila resmi terpilih sebagai Presiden nantinya. Namun sejauh ini ia menyatakan tetap cocok dengan keduanya. "Dua-dua cocok saja buat aku. Dua-dua gampang komunikasi. Keduanya lewat ajudan juga. Soal makan, Prabowo lebih suka makan sih. Jokowi suka telat saja. Beda jenis sih, susah bandingin," pungkasnya.

Adalah harapan besar bila Presiden baru nantinya dapat membawa perubahan, tak hanya di pusat namun di seluruh tanah air. Sehingga rakyat dapat merasakan figur Presiden yang mencintai dan dekat dengan rakyatnya.