bungkusannegaraAvatar border
TS
bungkusannegara
Nestapa Emi, Penderita Kanker Rahim yang 'Diabaikan RSUD dr Soetomo Surabaya
GLOBALINDO.CO, Kediri – Emi Sumartin harus lebih kuat dan tabah menghadapi ujian hidup. Warga asal Dusun Wonosari, Kelurahan Bujel, Kediri ini sudah tiga bulan menderita kanker mulut rahim. Tubuhnya terbujur tak berdaya menahan rasa sakit. Sakitnya lebih terasa, ketika rumah sakit yang jadi tumpuannya untuk sembuh malah mengacuhkannya.

Di dalam rumah yang sempit berukuran kurang lebih 4×4 meter wanita berusia 41 tahun ini tinggal. Wanita yang kerap disapa Emi itu, hanya bisa berbaring dan berdoa. Kondisinya sungguh memprihatinkan. Jangankan perawatan intensif, obat saja tak ada di mejanya.

Saat Globalindo bertandang ke rumahnya, tubuh Emi tampak terkulai lemas di atas lantai beralaskan tikar. Sesekali Emi merintih menahan sakit di area organ reproduksinya. Bahkan, Emi harus meronta luar biasa ketika hendak buang air melalui alat kelaminnya.

”Saya merasakan sakit ini sekitar sudah tiga bulan,” rintih ibu dua anak ini menahan sakit, Kamis (10/7/2014).

Awal mula, rasa sakitnya itu tak dirasakan. Emi menganggap dia mengalami keputihan biasa. Namun, rasa sakitnya itu ternyata tak kunjung berhenti. Atas inisiatifnya sendiri, akhirnya Emi berobat ke salah satu bidan yang tempatnya tak jauh dari rumahnya.

“Baiknya ini segera dirujuk ke RSUD Gambiran,” ujar Emi, menirukan ucapan sang bidan.

Anjuran sang bidan dituruti oleh Emi. Dengan berbekal kartu Jamkesmas, dia bergegas ke RSUD Gambiran, Kediri. Namun, begitu terkejutnya dia setelah mendapatkan hasil pemeriksaan. Sebab, dokter telah mendiagnosa penyakit mematikan. Emi terkena kanker mulut rahim atau kanker serviks.

“Kata dokter, saya menderita penyakit kanker mulut rahim dan harus segera dirujuk ke RS dr Sutomo di Surabaya untuk dilakukan operasi,” kata Emi, lirih.

Tak ada pilihan lain selain menuruti saran dokter dari RSUD Gambiran. Dengan sisa-sisa tenaga dan uang yang pas-pasan, Emi berangkat ke Surabaya bersama sang suami. Harapan sembuh ditumpukan di RS dr Soetomo Surabaya. Namun, sesampainya di rumah sakit, sungguh di luar yang diharapkan.

Betapa nelangsanya dia. Pihak RS dr Soetomo Surabaya malah enggan mengoperasi penyakitnya. Emi tidak diberikan perawatan yang intensif. Emi hanya mendapat pelayanan dan pemeriksaan saja, tanpa ada pengobatan.

“Selama satu bulan hanya pelayanan pemeriksaan yang dilakukan pihak RS dr Sutomo. Bukannya pengobatan,” katanya.

Memang, Emi telah diperiksa berulang kali. Begitu pula, dokter yang menangani juga bergantian. Namun, hasilnya tetap sama saja. Emi tak pernah diberikan obat yang tepat. Harapan Emi benar-benar pupus. Apalagi, seorang dokter telah memvonis penyakitnya sudah tidak bisa dipulihkan kembali. Emi pun hanya bisa pasrah.

“Ada salah satu dokter yang bilang ke saya, bahwa saya sudah tidak lagi memiliki harapan hidup,” kata Emi sambil menitikan air mata.

Yang paling miris, Emi menceritakan saat dilakukan pengambilan sample penyakitnya. Salah seorang dari tim dokter tidak melakukan pembiusan. Bahkan, Emi juga tidak diperkenankan menjalani rawat inap di rumah sakit itu.

“Rasanya sakit sekali saat di periksa. Apalagi saat mengambil sample penyakit dengan sebuah alat. Mereka tidak membius saya. Dan, saya minta rawat inap sama pihak rumah sakit tapi tidak diperbolehkan. Sehingga terpaksa harus kos,” ucap Emi.

Lantaran dokter tak mengizinkan rawat inap, Emi lantas menyewa kamar kos bersama sang suami yang hanya bekerja sebagai kuli bangunan. Selama tinggal di kamar kos, kondisi tubuh Emi semakin melemas. Sementara, bekal untuk bertahan hidup dan periksa di rumah sakit semakin menipis.

Dengan segala pertimbangan, akhirnya Emi dan suaminya terpaksa pulang ke Kediri. Emi harus menerima kenyataan pahit yang dialaminya. Namun, kendati demikian, keluarga Emi tak menyerah begitu saja. Saat ini, dia dibawa lagi dan rawat ke RSUD Gambiran Kediri. Meski dengan alat medis dan perawatan sekedarnya, Emi dan keluarganya tetap terus berjuang keras melawan penyakit mematikan itu. (wan/gbi)

sumber:
http://www.globalindo.co/2014/07/12/...im-asal-kediri
0
4K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan