Quote:
Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo menilai Indeks saham melemah 0,4% ke 5.074,51 pada awal perdagangan Jumat merupakan hal yang wajar.
Pasalnya, volume perdagangan mencapai 958,7 juta saham senilai Rp1,03 triliun. Sebanyak 118 saham melemah, 84 saham menguat dan 68 saham masih stagnan.
"Saya secara umum idak melihat ketegangan itu, upaya untuk stabilisasi menjaga pertumbuhan ekonomi yang baik terus dilalakukan. Pelaku psar profit taking itu wajar," ujar Agus di Gedung Bank Indonesia, Jum'at (11/7/2014).
Pihaknya memprediksikan IHSG akan kembali normal dengan menjaga stabilitas ekonomi. "Tapi ini akan kembali normal, dan upaya untuk menjaga stabilitas ekonomi membaik," jelasnya.
Dalam hal ini indeks langsung melemah dari level pembukaan di 5.098,01. Namun pelemahan mulai tertahan setelah menyentuh level 5.053,05. Indeks masih gagal melanjutkan penguatan kemarin usai pilpres.
Indeks saham berakhir menguat 1,4% ke 4.098,01 pada perdagangan Kamis (10/7/2014). Investor asing mengalami net buy Rp4,06 triliun.
Indeks LQ45 melemah 0,6%, indeks JII turun 0,7%, indeks ISSI turun 0,4%. Untuk indeks SMinfra18 melemah 0,3% dan IDX30 turun 0,6%.
Pelemahan terdalam terjadi pada saham sektor aneka industri hingga 1,3% diikuti saham sektor konsumen 0,8%. Semua sektor saham berada di area negatif.
Untuk saham yang tergelincir seperti saham INVR melemah Rp700 ke Rp30.700, GGRM melemah Rp350 ke Rp53.450, UNTR turun Rp325 ke Rp24.275, PANS turun Rp300 ke Rp5.050, PTBA turun Rp200 ke Rp11.025, SILO turun Rp200 ke Rp13.800, BBRI turun Rp175 ke Rp11.500.
[URL="http://pasarmodal.inilah..com/read/detail/2118602/bi-pelemahan-indeks-saham-wajar#.U8Bn8UAwaW0"]Hitung Nekad[/URL]
Yang jelas euforia bandar quick count menciptakan jebakan mematikan buat bursa, jebakan quick count
Negara koq digoyang-goyang cuman pakai quick count yang gak jelas dananya