VIVAnews - Sekretaris tim pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon, mengatakan ada konflik kepentingan lembaga survei dalam Pilpres 2014. Ini berdampak pada hasil survei yang tidak sama, sehingga salah satu pihak bisa mendeklarasikan sebagai pemenang terlebih dahulu.

"Saya rasa ada mafia survei. Buktinya hasil survei itu berbeda-beda. Saya melihat ini ada sebuah permainan," katanya di Rumah Polonia, Jakarta, Kamis 10 Juli 2014.

Fadli menjelaskan, permainan ini sangat merugikan banyak pihak. Dimana banyak lembaga survei bermain dua kaki demi kepentingan tertentu.

"Mereka bukan hanya menjadi lembaga survei. Mereka juga merangkap sebagai konsultan poltik. Ini yang menjadikan adanya konflik kepentingan. Mereka beraviliasi dengan yang membayar," jelasnya.

Wakil ketua umum Partai Gerindra ini mengatakan dalam kondisi saat sangat sulit mencari lembaga survei yang independen, padahal ia mengakui diperlukan juga lembaga survei untuk perbandingan.

"Susah cari yang kredibel, walau hanya buat hitung cepat sementara. Saya setuju perlu adanya audit semua lembaga survei, namun dengan catatan lembaga apa yang mengauditnya. Jangan yang punya lembaga survei justru mengaudit lembaga survei juga. Itu nggak benar," katanya.

Berdasarkan data yang dimiliki, Fadli mengatakan pasangan Prabowo-Hatta menang dalam pemilihan presiden kali ini. "Data kita. Kita menang sekitar 52 persen. Walau menang tipis semua kita tunggu keputusan KPU 22 Juli nanti," kata dia. (ren)

sumur.:
http://m.news.viva.co.id/news/read/5...edium=facebook