- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Rekam jejak PUSKAPTIS


TS
segokarak
Rekam jejak PUSKAPTIS
Jakarta - Tiga
lembaga survei
menyebut Prabowo-
Hatta unggul versi
quick count Pilpres
2014. Salah satu lembaga survei tersebut
adalah Pusat Kajian dan Pembangunan
Strategis (Puskaptis) yang merilis hasil
52,06% untuk Prabowo-Hatta.
Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi)
berencana untuk mengaudit lembaga survei
yang merilis hasil berbeda. Sementara itu
Ketua Relawan Jokowi-JK Jawa Tengah,
Ganjar Pranowo menyebut Puskaptis pernah
bermasalah.
"Iya (Puskaptis) itu kan pernah bermasalah
waktu dulu itu. Seharusnya informasi seperti
ini dibuka ke publik sehingga publik tahu
mana yang kredibel dan tidak," ungkap Ganjar
saat berbincang, Kamis (10/7/2014).
Vivanews, media yang merujuk hasil survei
Puskaptis pada Pilpres kali ini pun pernah
melansir bahwa hasil survei Puskaptis sering
meleset pada tahun 2009. Mereka
menampilkan komentar dari politisi PAN,
Bima Arya.
"Selain itu perlu dikritisi metodologi Puskaptis
meliputi validitas sampel, sebaran demografis
responden, profil responden yang tak pernah
dijelaskan secara gamblang ke publik," ujar
Bima, yang pernah aktif di lembaga konsultan
politik Charta Politika ini.
Pada tahun 2013 Puskaptis pernah merilis
quick count di Sumatera Selatan yang
menyebut pasangan cagub-cawagub
Sarimuda-Nelly unggul. Akibat dari hasil
tersebut, tim sukses pasangan nomor urut 3
Herman Deru-Maphilinda Boer melakukan
protes keras dengan mendatangi kantor
Puskaptis.
Polisi pun langsung mengamankan Direktur
Puskaptis Husin Yazid agar tak menimbulkan
konflik lebih lanjut. Ketika itu Husin berkilah
bahwa hasil quick count belum 100%
sehingga hasilnya demikian.
"Saya diancam
beberapa oknum.
Ketika itu saya minta
bantuan keamanan.
Polisi langsung
datang mengamankan saya dari amukan
warga," ucap Husin saat tampil di Metro TV
pagi ini.
Setahun sebelumnya Puskaptis menyatakan
bahwa Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-
Nara) akan mengalahkan Joko Widodo-
Basuki T Purnama (Jokowi-Ahok) pada
Pilgub DKI 2012. Berdasarkan survei itu,
elektabilitas Foke-Nara mencapai 47,22
persen. Posisi ke-2 pasangan Jokowi-Ahok
dengan elektabilitas 15,16 peren. Disusul
Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini 10,28
persen, Faisal Basri-Biem Benyamin 3,17
persen, Alex Noerdin-Nono Sampono 2,31
persen, dan Hendarji Supanjdi-A Riza Patria
1,55 persen. Padahal hasilnya, ternyata
Jokowi-Ahok menang telak.
Pada tahun yang sama, Puskaptis sudah
menyebut bahwa Hatta Rajasa adalah figur
calon wakil Presiden paling ideal. Padahal
saat itu masih dua tahun sebelum
pelaksanaan Pilpres tahun ini.
Puskaptis juga pernah merilis survei
mengenai Pilpres 2009. Survei itu
menghasilkan kesimpulan bahwa Megawati
Soekarnoputri adalah figur terpopuler dan
Prabowo Subianto sosok paling disukai.
Anehnya, nama Jusuf Kalla (JK) tak masuk
dalam survei.
"Tokoh yang diambil adalah tokoh yang
sudah mempunyai afiliasi terhadap salah satu
partai. JK tidak masuk karena tidak punya
afiliasi terhadap partai," kata Husin.
Prabowo Subianto sebelumnya mengklaim
kemenangan pada quick count Pilpres 2014.
Dia merujuk pada hasil tiga lembaga survei,
termasuk Puskaptis. Terkait hasil yang
berbeda dengan kubunya, dia menyebut ada
kemungkinan survei bayaran dan rekayasa.
Padahal Direktur RRI dan Kompas, dua
lembaga survei yang independen, sudah
menegaskan netral. Pada Pileg lalu, survei
mereka pun paling mendekati real count.
sumur : http://m.detik.com/news/read/2014/07/10/081137/2632950/1562/2/ini-rekam-jejak-survei-puskaptis-yang-menangkan-prabowo-hatta
lembaga survei
menyebut Prabowo-
Hatta unggul versi
quick count Pilpres
2014. Salah satu lembaga survei tersebut
adalah Pusat Kajian dan Pembangunan
Strategis (Puskaptis) yang merilis hasil
52,06% untuk Prabowo-Hatta.
Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi)
berencana untuk mengaudit lembaga survei
yang merilis hasil berbeda. Sementara itu
Ketua Relawan Jokowi-JK Jawa Tengah,
Ganjar Pranowo menyebut Puskaptis pernah
bermasalah.
"Iya (Puskaptis) itu kan pernah bermasalah
waktu dulu itu. Seharusnya informasi seperti
ini dibuka ke publik sehingga publik tahu
mana yang kredibel dan tidak," ungkap Ganjar
saat berbincang, Kamis (10/7/2014).
Vivanews, media yang merujuk hasil survei
Puskaptis pada Pilpres kali ini pun pernah
melansir bahwa hasil survei Puskaptis sering
meleset pada tahun 2009. Mereka
menampilkan komentar dari politisi PAN,
Bima Arya.
"Selain itu perlu dikritisi metodologi Puskaptis
meliputi validitas sampel, sebaran demografis
responden, profil responden yang tak pernah
dijelaskan secara gamblang ke publik," ujar
Bima, yang pernah aktif di lembaga konsultan
politik Charta Politika ini.
Pada tahun 2013 Puskaptis pernah merilis
quick count di Sumatera Selatan yang
menyebut pasangan cagub-cawagub
Sarimuda-Nelly unggul. Akibat dari hasil
tersebut, tim sukses pasangan nomor urut 3
Herman Deru-Maphilinda Boer melakukan
protes keras dengan mendatangi kantor
Puskaptis.
Polisi pun langsung mengamankan Direktur
Puskaptis Husin Yazid agar tak menimbulkan
konflik lebih lanjut. Ketika itu Husin berkilah
bahwa hasil quick count belum 100%
sehingga hasilnya demikian.
"Saya diancam
beberapa oknum.
Ketika itu saya minta
bantuan keamanan.
Polisi langsung
datang mengamankan saya dari amukan
warga," ucap Husin saat tampil di Metro TV
pagi ini.
Setahun sebelumnya Puskaptis menyatakan
bahwa Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-
Nara) akan mengalahkan Joko Widodo-
Basuki T Purnama (Jokowi-Ahok) pada
Pilgub DKI 2012. Berdasarkan survei itu,
elektabilitas Foke-Nara mencapai 47,22
persen. Posisi ke-2 pasangan Jokowi-Ahok
dengan elektabilitas 15,16 peren. Disusul
Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini 10,28
persen, Faisal Basri-Biem Benyamin 3,17
persen, Alex Noerdin-Nono Sampono 2,31
persen, dan Hendarji Supanjdi-A Riza Patria
1,55 persen. Padahal hasilnya, ternyata
Jokowi-Ahok menang telak.
Pada tahun yang sama, Puskaptis sudah
menyebut bahwa Hatta Rajasa adalah figur
calon wakil Presiden paling ideal. Padahal
saat itu masih dua tahun sebelum
pelaksanaan Pilpres tahun ini.
Puskaptis juga pernah merilis survei
mengenai Pilpres 2009. Survei itu
menghasilkan kesimpulan bahwa Megawati
Soekarnoputri adalah figur terpopuler dan
Prabowo Subianto sosok paling disukai.
Anehnya, nama Jusuf Kalla (JK) tak masuk
dalam survei.
"Tokoh yang diambil adalah tokoh yang
sudah mempunyai afiliasi terhadap salah satu
partai. JK tidak masuk karena tidak punya
afiliasi terhadap partai," kata Husin.
Prabowo Subianto sebelumnya mengklaim
kemenangan pada quick count Pilpres 2014.
Dia merujuk pada hasil tiga lembaga survei,
termasuk Puskaptis. Terkait hasil yang
berbeda dengan kubunya, dia menyebut ada
kemungkinan survei bayaran dan rekayasa.
Padahal Direktur RRI dan Kompas, dua
lembaga survei yang independen, sudah
menegaskan netral. Pada Pileg lalu, survei
mereka pun paling mendekati real count.
sumur : http://m.detik.com/news/read/2014/07/10/081137/2632950/1562/2/ini-rekam-jejak-survei-puskaptis-yang-menangkan-prabowo-hatta
0
1.5K
6
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan