Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

enjoyshopingAvatar border
TS
enjoyshoping
Menikmati Demokrasi,Bukan Dipermainkan Demokrasi
Sudah sebulan lebih,kampanye demi kampanye, berita demi berita, isu demi isu, datang silih berganti. Terkadang saling menghantam di dua kubu, kubu Pak Prabowo dan Pak Jokowi. Kita sedang berpesta sebuah demokrasi, yang didalamnya ada harapan sekaligus kekhawatiran akan masa depan bangsa ini. Dan puncaknya adalah sebulan terakhir ini,ketika masa kampanye pemilihan presiden dimulai... Suasana panas, berita.TV sudah tidak nyaman lagi untuk di tonton, selebaran-selebaran berita yang entah sumbernya dari mana, cerita-cerita masa lalu diungkit lagi dan dikemas seperti sebuah pedang yang mengorek luka lama,bukan lagi cerita yang dikemas dengan penuh hikmah agar bangsa ini waspada dan menemukan jalan keluar....

Sekali lagi, kita harusnya bersyukur sedang dapat menikmati demokrasi dengan lebih mudah. Tidak seperti orang-orang di bagian lain bumi ini yang berdarah darah untuk menyampaikan hak dan pendapatnya. Tengok saja Suriah, Irak, Somalia, dan negara negara lain yang diamuk perang saudara. Maka kita perlu bersyukur, bahwa saat ini kita sudah menikmati demokrasi, demokrasi yang lebih terbuka daripada demokrasi yang kita rasakan pada era sebelum reformasi. Tapi jangan sampai kita dipermainkan demokrasi serta jadi budaknya demokrasi. Membelah menjadi dua kutub yang meruncing atas nama DEMOKRASI. Membentuk kubu-kubu yang saling pasang kuda-kuda menyerang atas nama DEMOKRASI. Bukankah pertikaian dan perang saudara di bagian lain bumi ini tidak bisa menjadi pelajaran buat kita, Bangsa Indonesia adalah bangsa besar dan NKRI adalah konsensus kebersamaan kita yang harus terjaga. Panglima TNI berkata : "NKRI harga mati"

Dan kita harus bersyukur, pemilu sudah selesai. Ada 2 gambar pasangan di kotak suara. Nomer satu, ada bapak Prabowo-Hatta, dan nomer dua, ada Bapak Jokowi-JK. Bukankah kedua orang tersebut maju melainkan dianggap pantas oleh kita. Pak Prabowo, seorang jenderal yang dalam dadanya sudah di doktrin oleh kawah candradimuka lembah tidar bahwa "NKRI harga mati", dengan pembawaan khas tentara yang biasanya berjiwa perwira dengan doktrin komando yang kuat, tetapi kadang kala berani mengatakan apa saja yang ada dalam pikirannya tanpa ada rasa takut... dan tak berpikir panjang bahwa dikemudian hari bisa menjadi polemik..... tapi yakinlah "NKRI harga mati di dada beliau" mungkin lebih membara daripada NKRI dalam dada kita.

Pak hatta,politisi-teknokrat santun, lulusan institusi pendidikan nomer wahid yang saat itu hanya sedikit pemuda yang bisa mengenyam pendidikan tinggi. Tentu saja beliau termasuk jajaran orang cerdas di negeri ini. Sudah masuk dalam kabinet selama 10 tahun terakhir, tentu saja karyanya sedikit banyak sudah kita rasakan dan mungkin tanpa kita rasakan. Yang berkecimpung di dunia riset dan pendidikan pasti merasakan dunia riset sudah mulai bergairah semenjak beliau ikut mengurusi riset dan teknologi. Beliau jadi fenomenal karena anak nya terlibat kasus tabrakan beruntun yang menewaskan (baca : bukan sengaja membunuh) banyak nyawa. Dan peradilan di Indonesia "hanya" memberi hukuman percobaan. Apakah ini adil? tentu saja secara naluriah, kita akan bilang tidak... tapi apakah beliau bisa menjadi kambing hitam? entahlah... yang jelas lembaga peradilan harus lebih banyak mengedukasi masyarakat seperti saya dan masyarakat kebanyakan yang awam tentang hukum. Jika kita paham tentang hukum, maka kita bisa meminta hak-hak kita didepan hukum dan bisa mengkritisi hukum secara lebih ilmiah bulan semata mata naluriah... dan bisa mempertahankan diri kita dari permainan oknum nakal yang sering mengambil keuntungan. Jadi kasus anak Pak Hatta (dan anak Ahmad Dhani) masih harus dikritisi secara ilmiah agar dapat menjadi pelajaran dan pijakan hukum buat masyarakat kebanyakan.

Capres ke dua, Pak Jokowi... populis, dinamis, dengan style yang merakyat dan punya gesture "wong cilik" yang nggak dibuat-buat. Disukai rakyat bukan karena gagah, ganteng, perkasa, dan hartawan... beliau disukai karena beliau seperti rakyat kebanyakan... dan istimewanya lagi beliau saat ini sedang ada di dunia elite politik, seorang gubernur DKI Jakarta... yang mau "kerja" ke bawah seperti seorang abdi dalem rakyat. Pencitraan kah? terlalu terburu-buru bila kita bilang itu pencitraan... walaupun begitu, beliau juga tak luput dari banyak kritikan... maka syukurlah masih banyak yang mengkritisi,karena manusia itu tempat nya salah dan dosa. Dan kritik itu adalah bagian dari perhatian rakyat terhadap seorang pemimpin. Gayanya yang kadang cengengesan sering dikritisi... tapi apalah arti sebuah gaya, jika beliau bekerja... dan hangat untuk rakyat... cinta rakyat adalah wibawa tertinggi seorang pemimpin. Capres boneka katanya... hmmm... loyalitas beliau ke partai memang sudah teruji... tapi apakah loyalitas itu mengalahkan loyalitas pada bangsa dan negara... ? saya yakin rakyat akan melihat dan rakyat akan mengingatkan... jika tokoh yang populis di kalangan wong cilik ini mau "nakal" sama rakyat

Pasangannya, pak JK adalah tokoh senior yang sudah malang melintang di birokrasi elit negara ini. Pengalaman beliau sudah melebihi kandidat yang lain. Perdamaian Aceh adalah salah satu karya yang beliau ikut andil di dalamnya. sering melakukan terobosan dan seringkali menabrak aturan aturan baku birokrasi sering membuat jengah para pemimpin yang lain... Ya... tentu bahaya jika sebuah terobosan tidak dipayungi oleh hukum... sapa yang akan bertanggung jawab jika ada apa apa di kemudian hari... tapi di sisi lain beliau adalah orang tua yang pertimbangan nya matang dan caretaker yang sangat baik... lihat saja peranan beliau dalam penanganan bencana tsunami aceh yang banyak dipuji oleh negara-negara sahabat.

Apa maksud saya menjabarkan Capres-capres tersebut....? Saya hanya bilang... mereka adalah ORANG-ORANG BAIK yang berkomitmen terhadap NKRI, atau kalau bukan "dianggap" orang baik, mereka adalah putra putra pilihan bangsa yang TIDAK AKAN DENGAN SENGAJA MENGHANCURKAN NEGERI INI? Tidak ada dalam janjinya bahwa mereka akan mengecilkan umat islam atau mengucilkan umat agama lain. Mereka tidak berjanji akan menghancurkan alam Indonesia dan mengkhianati proklamasi kemerdekaan... Mereka hanya berjanji yang BAIK. Dan kita sudah memilih... jadi, saatnya untuk mengawasi, bukan hanya untuk pemilu ini... tapi untuk 5 tahun kedepan. walaupun tidak duduk di parlemen... tapi awasi dari kejauhan dan doakan yang baik baik buat pemimpin baru kita nanti. Jika mereka ingkar janji, percayalah , akan ada wakil wakil rakyat yang berbicara mewakili kita, jika tidak... ada tokoh -tokoh yang masih punya hati nurani dan akan bersuara membantu kita, jika tidak... masih ada tuhan yang akan membalas pemimpin yang ingkar janji.

Pemilu segera usai... tengok kanan kiri... salaman salaman lagi ke orang - orang yang kemaren bikin kesel karena menyudutkan capres jagoan kita. Disapa lagi temen-temen di facebook dan di twitter nya yang kemaren kemaren sering bikin komentar dan status seakan siap mati dan perang demi capres pilihan..coba bilang (baca : ketik) "hai, gimana kabar... kapan futsal bareng lagi", atau "kapan hang out bareng lagi" . Semata mata biar persaudaraan semakin erat, silaturahmi terjalin, dan NKRI tetap terjaga. Jangan mengikuti arus negatif para elit yang sangat buruk mempertontonkan perangainya... yakinlah... kedua pasangan capres cawapres kita adalah orang baik... jika nantinya tidak baik, ada banyak cara buat mengingatkan... dan masih ada Tuhan tempat kita mengadu. Selamat menikmati demokrasi... dan jangan sampai dipermainkan demokrasi

Jaya dan Makmurlah Negeri Ini....
salam

*di ketik di HP sembari nunggu sahur
Diubah oleh enjoyshoping 09-07-2014 21:22
0
706
0
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan