- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Stop Debat Pilpres !!!
TS
artupasined
Stop Debat Pilpres !!!
Quote:
Permisi agan agan semua, sebagaimana kita ketahui tentang PILPRES tahun 2014 telah selesai dan hasil Quick Count telah keluar dimana hasil itu telah memenangkan pasangan CAPRES-CAWAPRES Nomor urut Dua. Akan tetapi debat tentang PILPRES masih terus berlanjut. Di sini ane cuma mau minta tolong untuk menghentikan debat yang mungkin dapat merusak persahabatan itu. Berikut berita yang ane baca dari Detik.com semoga bisa membuka mata kita semua.
Quote:
Quote:
Psikologi di Balik 'Perang Pilpres' Media Sosial
Quote:
Jakarta - Teman saling serang. Membela calon presiden yang diusung secara berlebihan, pun menghujat calon lain dengan nada tak santai. Itulah yang terasa di jagat media sosial menjelang gelaran pemilihan presiden kali ini.
Tak bisa terelakkan media sosial telah dijadikan kendaraan politik para pendukung calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Dukungan dan hujatan ter-posting secara berlebihan, membuat hawa media sosial tak lagi terasa bersahabat. Fasilitas ‘unfriend’, ‘unfollow’ dan ‘unshare’ pun dipilih orang-orang yang merasa gerah dengan hawa panas dunia maya.
Ditilik dari sisi psikologi, ‘perang Pilpres’ di media sosial sebenarnya tidak banyak mempengaruhi pemilih yang telah menetapkan suaranya pada salah satu pasangan capres cawapres. Dukungan dan hujatan yang ada hanya akan memperkuat pilihan yang sebelumnya sudah ada atau membenci kelompok yang menyebarkan info negatif. Jadi, bukannya malah mengubah suara pada pasangan capres cawapres lain.
“Menurut saya (perang Pilpres di media sosial) sia-sia, karena tidak akan berpengaruh pada orang yang sudah punya pilihan,” kata Roslina Verauli, psikolog dari RS Pondok Indah saat berbincang dengan detikcom, Rabu (9/7/2014).
Secara psikologi kognitif, proses seseorang membuat pilihan dan keputusan ditentukan oleh dua faktor, yaitu penalaran induktif dan emosional.
Penalaran induktif bisa diperoleh setelah seseorang melakukan riset dan menilai sesuatu yang dianggapnya paling baik. Meski demikian, penalaran pribadi sangat bersifat subyektif.
“Karena sifatnya subyektif, maka tidak ada gunanya mempengaruhi orang,” kata wanita yang akrab disapa Vera.
Vera berharap perang di media sosial tidak lantas berlanjut di dunia nyata. Teman yang saling ‘unfriend’ di media sosial bisa kembali damai dan menjalin hubungan harmonis seperti sedia kala. Vera pun menyarankan agar pengguna media sosial bisa menerima siapa pun presiden yang kemudian terpilih meski berlawanan dengan pilihan pribadi.
Quote:
Quote:
Politik Bukan Segalanya
Quote:
Jakarta - Hasil penghitungan cepat atau quick count pemilihan presiden (pilpres) sudah diumumkan dari berbagai lembaga. Jokowi-JK unggul di beberapa lembaga survei, namun Prabowo juga mengklaim kemenangan.
Sosiolog Universitas Indonesia Imam Prasodjo menilai animo masyarakat untuk pilpres kali ini sangat berbeda dibandingkan sebelumnya. Indonesia seakan terbagai dua dan dipisahkan oleh tembok raksasa.
Namun meski demikian, Ia berharap animo tersebut tidak berlanjut kepada konflik fisik. Kedua belah pihak harus dapat menerima hasil yang sudah diputuskan.
"Sebenarnya sangat menyenangkan. Karena jelas terbagi dua. Tapi saya ingatkan, nangis boleh saja tapi jangan terus nanti membabi buta. Jangan ngamuk. Pribahasanya, Yen menang ojo umug, yen kalah ojo ngamuk," ungkapnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06, Pengangsaan, Menteng, Jakarta, Rabu (9/7/2014)
Menurutnya jangan pernah melihat politik ini adalah segala-galanya. Sebab, menurut Imam inti dari pesta demokrasi ini adalah mencari yang terbaik untuk menjalankan pemerintahan dalam lima tahun kedepan.
"Ini bukan segala-segalanya," tegasnya.
Dari kedua calon, menurut Iman memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Prabowo Subianto, kata Imam memiliki pengalaman internasional. Sehingga tak heran banyak pemilih yang terkesima dengan hal tersebut.
Sementara dari sisi Joko Widodo (Jokowi) cenderung dianggap tak memiliki itu. Namun, Jokowi sudah memiliki rekam jejak yang terukur. Sebagai Walikota dan Gubernur.
Quote:
Nah daripada debat dan saling hujat mending kita intip TPS-TPS Unik di Jogja
Petugas KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 RW 09 Terban, Gondokusuman Yogyakarta menggunakan pakaian seragam ala prajurit Kraton Yogyakarta.
Pilpres ibarat seperti pertandingan sepekbola ada tim yang menang dan ada tim yang kalah.
Petugas KPPS 05 kampung Ponggalan, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo menggunakan pakaian seragam peserta piala dunia.
Petugas KPPS 05 kampung Ponggalan, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo menggunakan pakaian seragam peserta piala dunia.
Spoiler for Cekidot:
Petugas KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 15 RW 09 Terban, Gondokusuman Yogyakarta menggunakan pakaian seragam ala prajurit Kraton Yogyakarta.
Spoiler for Cekidot:
Pilpres ibarat seperti pertandingan sepekbola ada tim yang menang dan ada tim yang kalah.
Spoiler for Cekidot:
Petugas KPPS 05 kampung Ponggalan, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo menggunakan pakaian seragam peserta piala dunia.
Spoiler for Cekidot:
Petugas KPPS 05 kampung Ponggalan, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo menggunakan pakaian seragam peserta piala dunia.
Quote:
Atau kita bisa doakan Saudara-Saudara kita yang ada di Palestina
Spoiler for Gaza:
Spoiler for Gaza:
Spoiler for Gaza:
Spoiler for Gaza:
Spoiler for Gaza:
Spoiler for Gaza:
Quote:
Sekian Thread dari ane jika ada kata-kata yang sekiranya menyinggung perasaan mohon dimaafkan
Spoiler for Sumber:
0
1.7K
Kutip
14
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan