mohon maaf jika

Jauh pun berbatas, dekat pun berjarak. Mungkin inilah ungkapan yang seharusnya kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk berbagai konteks/keperluan. Maksud dari ungkapan di atas adalah, sebaiknya kita mengambil posisi di tengah-tengah, tidak condong ke kiri, atau ke kanan (tidak berat sebelah).

Dalam kehidupan sehari-hari, agaknya kita perlu menerapkan falsafah ini. Segala sesuatu dikatakan baik, tepat porsi apabila kita tidak melakukannya dengan berlebihan. Misalnya, soal kedekatan kita dengan seseorang dalam kehidupan sosial, bisa dengan orangtua, kekasih, atasan, saudara, kawan atau yang lain.

Sebaik apapun seseorang, sedekat apapun hubungan kita dengan seseorang, seintim apapun sebuah relasi, semua bisa berbalik 180 derajat hanya melalui sebuah kejadian kecil, yang mungkin datangnya tanpa pernah diduga sebelumnya.

Seringkali yang terjadi, sikap baik kita pada seseorang, atau sebaliknya, bisa berubah menjadi tidak suka, tidak hormat, tidak segan hanya dalam waktu sekejap; apabila salah satu dari partisipan hubungan tersebut terlalu baik, terlalu intens, terlalu "dalam" masuk pada hubungan tersebut. Yang pada akhirnya, hanya melalui kejadian sepele sebagai korek apinya, ketika kebaikan itu tak gayung bersambut (maksud/tujuan tertentu) dari orang yang berbuat baik tersebut tidak tersampaikan, justru akan menerbitkan bibit-bibit kecewa, yang makin lama makin membesar. Hubungan baik dan makna dari kebaikan itu sendiri menjadi cepat rusak dan tak bertahan lama karena kebaikan itu sendiri. Inilah yang dinamakan dengan kebaikan yang dibunuh dengan kebaikan.

Yang sangat disayangkan, semua kebaikan yang telah dilakukan, semua hal-hal baik yang pernah terjadi antara partisipan dalam sebuah hubungan, mendadak menjadi terlihat buruk, sia-sia hanya karena satu kesalahanpahaman kecil, kekecewaan yang sebenarnya sangat sepele. Menjadi parah ketika hal ini terjadi berulang-ulang, sehingga rasa kecewa terakumulasi dan menggunung. Sungguh, semua mendadak berbeda rasanya, menjadi tampak aneh, rikuh, tidak enak, dan hubungan pun menjadi hambar.

Yah, tak melulu soal hubungan kita kepada sesama manusia. Apapun yang berlebihan, segala sesuatu yang melebihi kadar/takarannya memang tidak baik. Salah satu resep agar sebuah relasi bisa tahan lama, ialah dengan cara tidak terlalu dekat dengan lawan partisipan kita. Sejauh apapun jaraknya, ketahuilah batasnya. Apabila dirasa terlalu jauh, maka mendekatlah. Sebaliknya, apabila dirasa sudah terlalu dekat dan mulai banyak bibit konflik, maka segeralah ambil jarak, sedikit menjauh dan ketahuilah batasnya pula.