Proses evakuasi maling yang terjebak dalam terowongan jalur kabel bawah tanah PT Semen Padang, Minggu (6/7) malam. FOTO: Seprianto/Padang Ekspres

Indarung, Padek—Bulan puasa tak membuat maling "puasa" beraksi. Pabrik PT Semen Padang menjadi sasaran pencuri. Alih-alih memperoleh keuntungan hasil curian tembaga kabel, warga Gadut nyaris tertimbun hidup-hidup dalam terowongan jalur kabel bawah tanah PT Semen Padang, Minggu (6/7) malam.

Pelaku bernama Firdaus alias Bagong. Beruntung, nyawa pria berusia 33 tahun ini selamat setelah satu unit alat berat diturunkan membongkar terowongan yang telah ada sejak zaman Belanda itu.

Informasi yang dihimpunPadang Ekspresdi lokasi kejadian, Bagong yang sehari-hari sebagai sopir angkot itu, diketahui berada di terowongan setelah diinformasikan Alek, rekan Bagong kepada sekuriti. Ketika sekuriti sibuk mencari keberadaan pelaku, Alek yang juga ikut dalam aksi pencurian itu, langsung kabur.

Tak berapa lama, datang sejumlah pemuda ke lokasi dengan membawa cangkul dan linggis untuk membantu proses evakuasi Bagong. Selamaproses penyelamatan, para pemuda itu tampak akrab berkomunikasi dengan pelaku.

Ketika dikonfirmasi, mereka enggan berkomentar dan melarang Padang Ekspres mengambil gambar.

PantauanPadang Ekspreskemarin, tubuh Bagong terjepit dalam terowongan sejauh 6 meter dengan kedalaman 5 meter. Luas terowongan hanya berdiameter sekitar 50 cm.

Proses evakuasi berlangsung dramatis. Sedikit demi sedikit tanah digali cakar eskavator agar tak melukai pelaku. Enam orang bergantian menggali tanah secara manual untuk memisahkan reruntuhan beton terowongan yang menjepit tubuh Bagong. Satu unit armada pemadam kebakaran juga terlihat berjaga-jaga.

Sekitar 3,5 jam terjepit,barulah Bagong berhasil dikeluarkan dan langsung dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Semen Padang.

Dokter jaga IGD dr Dika mengatakan, Bagong mangalami luka gores di kulit punggung dan dada, serta pergeseran sendi di bahu. Bagong juga mengalami trauma karena berada di dalam lorong cukup lama.

"Kalau tensinya normal, 140/100. Korban juga kami berikan cairan infus. Sebaiknya korban ini dilakukanrontgent," sebutnya.

Sekitar satu jam di IGD Rumah Sakit Semen Padang, Bagong dirujuk ke RS Bhayangkara untuk selanjutnya menjalani proses hukum.

"Setelah pulih, pelaku tetap diproses secara hukum. Dari pengakuan awal pelaku, katanya ia sampai ke dalam terowongan karena sempat ditarik. Apa pun alasannya, ia tetap diproses," ungkap Kasat Reskrim Polresta Padang, Iwan Ariyandhi.

Dalam peristiwa itu, turut diamankan barang bukti satu gergaji besi, tali tambang dan kabel. Pelaku diancam Pasal 363 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara.

Kabiro Satpam PT Semen Padang, Sareng Suprapto saat dihubungi via handphone belum tersambung. Hingga kemarin, Bagong masih dirawat di RS Bhayangkara dikawal sejumlah polisi.(Seprianto)
-
sumber: http://www.padangekspres.co.id/berit...erowongan.html
-
kl belum ajal, ya belum pulang gan