Di tengah masyarakat yang lebih menghargai kecantikan atau ketebalan dompet seseorang, kecerdasan yang bisa didapatkan dari hobi membaca hampir dilupakan nilainya. Apalagi, makin banyak hari gini yang bisa jadi distraksi: gadget, televisi, media sosial. Akhirnya banyak dari kita yang kehilangan semangat membaca — baik itu buku maupun artikel-artikel bermanfaat di majalah dan internet.

Padahal, hobi membaca nggak cuma bikin kamu pintar, lho. Masih banyak keuntungan lain yang bisa kamu dapatkan. Misalnya saja:

Membaca adalah salah satu cara termudah untuk menstimulasi otak manusia. Layaknya kegiatan bermain catur, membaca dapat mengurangi atau bahkan mencegah resiko kepikunan atau Alzheimer. Dengan membaca, otak kita akan terpacu untuk lebih aktif bekerja, dan dengan demikian mencegah penurunan fungsinya.

Membaca bisa mengurangi perasaan tertekan yang kamu alami, lho. Novel-novel atau artikel yang kamu baca bisa membangkitkan emosi yang sebenarnya: dari ingin tertawa, penasaran, sampai senang. Kalaupun kamu membaca cerita sedih, perasaan melankolis yang akan kamu dapatkan akan berbeda dari galau yang biasa kamu rasakan di dunia nyata. Seperti kata Aristoteles, perasaan sedih setelah membaca buku adalah ‘katarsis’ — emosi yang akhirnya justru bisa membuat kita lega dan tenang.

Mungkin juga, membaca membuat pikiranmu teralihkan, membuatmu lupa sejenak akan segala permasalahan yang bikin stres. Dengan membaca, kamu bisa menjernihkan pikiranmu, sehingga kamu merasa lebih rileks.

Apapun yang kamu baca akan menambah pengetahuan dan informasi baru buatmu. Semakin banyak informasi dan pengetahuan yang kamu dapat, semakin mudah kamu dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa depan nanti.

Satu hal yang perlu kamu tahu: apapun yang kamu miliki bisa hilang begitu saja, kecuali ilmu pengetahuan.

Tahu arti ‘ratna mutu manikam‘? Tahu arti ‘halimun’, ‘anai-anai’, atau ‘jumud’? Tahu bedanya ‘hati’, ‘sanubari’, ‘lubuk’, ‘kalbu’, dan ‘relung’? Orang Indonesia mudah sekali melempar tuduhan bahwa bahasa Indonesia miskin kosa kata. Yakin? Atau malah kita saja yang malas buka kamus?

Semakin banyak kamu membaca, semakin banyak kosa kata baru yang bisa kamu dapatkan. Kosa kata baru itu tentunya bisa menambah perbendaharaan katamu. Kamu pun bisa semakin cakap dan elok dalam berbicara. Kamu bisa seperti Anies Baswedan, Obama, atau Bung Karno, yang terkenal pandai berpidato.

Seseorang yang cakap berbicara dibutuhkan dalam berbagai macam pekerjaan, lho. Perlahan-lahan, karena kecakapanmu sendiri, kamu jadi semakin percaya diri.

Ketika kamu membaca sebuah buku, kamu harus mengingat bermacam-macam karakter, latar belakang, sejarah, nuansa, serta berbagai macam cerita yang saling berkaitan satu sama lainnya. Itu adalah salah satu cara yang bagus untuk meningkatkan daya ingatan.

Otak manusia memang sangat menakjubkan, karena mampu mengingat berbagai macam hal dengan sangat mudah. Setiap ingatan baru yang disimpan di dalam otak, akan dapat menguatkan kembali ingatan-ingatan yang telah tersimpan sebelumnya.

Pernahkah kamu membaca seri novel misteri seperti Sherlock Holmes atau Poirot? Selama membacanya, kamu pasti juga berusaha menebak-nebak dan menyelesaikan misterinya, ‘kan? Kalau iya, berarti kamu selama kamu membaca novel itu kamu juga telah melatih logika berpikirmu.

Nggak hanya novel misteri saja, sebenarnya. Sebuah narasi fiksi yang baik haruslah logis. Itulah kenapa ada pepatah terkenal: “Bedanya dunia fiksi dan dunia nyata adalah dunia fiksi harus masuk akal”. Meskipun kamu hanya sekedar membaca, kamu secara nggak sadar udah merangsang otakmu untuk menganalisis masuk akal tidaknya plot dalam novel yang kamu baca.

Ketika kamu membaca buku, semua perhatianmu akan terpusat pada cerita dalam buku tersebut, dan semua pikiranmu terkonsentrasi pada setiap detil cerita yang sedang kamu pahami.

Cobalah untuk membaca buku selama 15-20 menit sebelum memulai bekerja, dan kamu akan mulai merasakan sedikit demi sedikit bahwa kamu sedikit lebih fokus dan mudah berkonsentrasi daripada sebelumnya.

Berkat perbendaharaan kata yang luas dan kemampuan berlogika yang baik, seseorang yang suka membaca akan memiliki kemampuan menulis yang baik pula. Penulis-penulis novel terkenal juga bukan orang yang tiba-tiba bisa menulis. Mereka sebelumnya adalah seorang pembaca yang baik juga.

Selain dapat menimbulkan efek relaksasi, membaca juga bisa membuat pembaca merasakan ketenangan. Membaca buku-buku spiritual dapat menurunkan tekanan darah yang membuat pembaca merasakan ketenangan. Dan seperti yang kita tahu juga, membaca buku spiritual dan motivasi dapat membantu seseorang menjadi lebih semangat lagi.

Membaca jugalah hiburan yang bisa kita dapatkan dengan murah, atau bahkan gratis! Kalau kamu nggak punya cukup uang untuk membeli buku, kamu bisa pergi ke perpustakaan atau tempat penyewaan. Seiring perkembangan zaman, kamu juga bisa mendapatkan bacaan secara gratis di internet.