- Beranda
- Komunitas
- Surat Pembaca
Sistim quota siswa yang menggunakan JAMKESDA / SKTM mengecewakan!


TS
stefanies
Sistim quota siswa yang menggunakan JAMKESDA / SKTM mengecewakan!
Depok – Banyak orang tua murid prihatin dengan ppdb tahun ini, siswa SD dengan nilai US 24 saja sudah tidak diterima di SMP negeri, padahal nilai 24 itu sudah rata-rata 8!. Tentu ini ada yang salah dengan sistim penerimaan siswa baru, ujar Ibu Ani Daryani salah satu orang tua murid yang merasa kecewa. Ada hal yang cukup aneh menurutnya, padahal sekolah negeri itu sudah gratis, kalaupun ada biaya, nominalnya tidak terlalu besar. Lalu buat apa ada quota siswa yang menggunakan JAMKESDA / SKTM lagi, sampai ada jadwal khusus untuk pendaftaran siswa tersebut?!!...
Yang cukup membingungkan, sebagian siswa yang masuk melalui jalur (JAMKESDA / SKTM ) ini nilainya justru dibawah nilai minimum untuk jalur reguler. Lalu buat apa siswa-siswi reguler yang sudah berusaha memeras otak untuk meraih nilai yang lebih baik dan pada akhirnya kerja keras mereka untuk meraih nilai 24 pun menjadi sia-sia!!!. Setelah diperhatikan quota siswa yang menggunakan JAMKESDA / SKTM tersebut terlalu besar (20%), sehingga menyebabkan banyak siswa yang memiliki rata-rata nilai “8” ini tidak bisa diterima di sekolah negeri.
Bukan berarti kami tidak perduli dengan siswa yang tidak mampu, tetapi memberi jatah kursi kepada mereka yang nilainya dibawah rata-rata hanya karna ketidak-mampuannya secara ekonomi, saya rasa itu bukan tindakan yang adil dan tidak mendidik, bahkan sudah banyak yang menyalahgunakan surat JAMKESDA / SKTM tersebut agar bisa masuk sekolah negri.
Lebih adil jika kaya & miskin memiliki kesempatan yang sama, semua bisa masuk melalui saringan yang sama, hanya saja ketika ada biaya yang harus dibayarkan barulah keringanan biaya itu bisa didapatkan oleh siswa yang tidak mampu secara ekonomi. Dengan begitu penerimaan murid baru akan lebih fair (adil). Sekali lagi kami merasa prihatin dengan cara penerimaan siswa baru SMPN Depok tahun ini, karena tidak ada tempat untuk siswa2 yang bernilai rata-rata “8”. Karena kebijakan dari Pemkot Depok ini, tentu akan membuat para siswa yang tidak mampu itu akan berat sekali dalam bersaing dengan siswa2 jalur Reguler lainnya nanti, baik secara psikologis, kognitif serta psikomotornya akan tertinggal.
Harapan kami kebijakan PEMKOT DEPOK ini bisa dipertimbangkan lagi, sehingga tidak merugikan HAK para siswa yang memiliki nilai yang lebih baik untuk bisa masuk di sekolah negeri. Lebih baik menerima siswa miskin berprestasi dari pada memberi JAMKESDA / SKTM kepada siswa miskin tetapi tidak memenuhi syarat untuk masuk Sekolah Negeri.

Wassalam……’
Yang cukup membingungkan, sebagian siswa yang masuk melalui jalur (JAMKESDA / SKTM ) ini nilainya justru dibawah nilai minimum untuk jalur reguler. Lalu buat apa siswa-siswi reguler yang sudah berusaha memeras otak untuk meraih nilai yang lebih baik dan pada akhirnya kerja keras mereka untuk meraih nilai 24 pun menjadi sia-sia!!!. Setelah diperhatikan quota siswa yang menggunakan JAMKESDA / SKTM tersebut terlalu besar (20%), sehingga menyebabkan banyak siswa yang memiliki rata-rata nilai “8” ini tidak bisa diterima di sekolah negeri.
Bukan berarti kami tidak perduli dengan siswa yang tidak mampu, tetapi memberi jatah kursi kepada mereka yang nilainya dibawah rata-rata hanya karna ketidak-mampuannya secara ekonomi, saya rasa itu bukan tindakan yang adil dan tidak mendidik, bahkan sudah banyak yang menyalahgunakan surat JAMKESDA / SKTM tersebut agar bisa masuk sekolah negri.
Lebih adil jika kaya & miskin memiliki kesempatan yang sama, semua bisa masuk melalui saringan yang sama, hanya saja ketika ada biaya yang harus dibayarkan barulah keringanan biaya itu bisa didapatkan oleh siswa yang tidak mampu secara ekonomi. Dengan begitu penerimaan murid baru akan lebih fair (adil). Sekali lagi kami merasa prihatin dengan cara penerimaan siswa baru SMPN Depok tahun ini, karena tidak ada tempat untuk siswa2 yang bernilai rata-rata “8”. Karena kebijakan dari Pemkot Depok ini, tentu akan membuat para siswa yang tidak mampu itu akan berat sekali dalam bersaing dengan siswa2 jalur Reguler lainnya nanti, baik secara psikologis, kognitif serta psikomotornya akan tertinggal.
Harapan kami kebijakan PEMKOT DEPOK ini bisa dipertimbangkan lagi, sehingga tidak merugikan HAK para siswa yang memiliki nilai yang lebih baik untuk bisa masuk di sekolah negeri. Lebih baik menerima siswa miskin berprestasi dari pada memberi JAMKESDA / SKTM kepada siswa miskin tetapi tidak memenuhi syarat untuk masuk Sekolah Negeri.

Wassalam……’

0
2K
2
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan