Walau banyak yang menolak Jokowi toh tetap santai menanggapinya. Tapi seriusan, kenapa sih banyak yang gila-gilaan mencegah Jokowi jadi presiden? Bahkan bela-belain sampai memfitnah di mana-mana, apa untungnya? Kalau diperhatikan Indonesia kini hampir terbelah secara persepsi. Sebagian pendukung Jokowi yang peduli pada nasib republik ke depannya. Sebagian lainnya adalah pihak pencegah kebangkitan republik, penolak Jokowi.

Mau tidak mau, Jokowi adalah simbol kebangkitan rakyat. Sudah terlalu lama Indonesia dikuasai elit yang itu-itu saja. Jokowi memutarbalikkan itu. Bukan dengan atribut kepongahan Jokowi memenangkan hati rakyat, justru Jokowi dicintai karena kesederhanaan, integritas, ketegasan, dan kompetensi kepemimpinannya selama ini.

Suka tidak suka, itulah yang menyebabkan sebagian orang tidak menyukai Jokowi jadi presiden. Jokowi itu jujur dan bersungguh-sungguh membuat birokrasi negeri ini bersih dari korupsi. Bukan hanya elit korup yang mencegah naiknya Jokowi jadi presiden, tapi juga birokrat birokrat kroco kecil di bawah yang korup dan berlagak seperti raja raja kecil.

Jokowi di Jakarta membuat perubahan besar di tubuh pemprov DKI. Para PNS DKI harus bekerja keras dan jujur dalam melayani rakyat, tentu dengan pendapatan yang besar juga. Yang tidak jujur, disikat. Yang pemalas, didepak. Yang ABS, dibuang.