- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Survei Psikolog: Gaya Prabowo Otoriter


TS
mr.righthand
Survei Psikolog: Gaya Prabowo Otoriter
TEMPO.CO, Jakarta - Laboratorium Psikologi Politik mencatat calon presiden dari poros Partai Gerakan Indonesia Raya, Prabowo Subianto, memiliki kecenderungan gaya memimpin otoriter. Sedangkan calon presiden dari poros Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, disebut lebih demokratis.
"Sama seperti wacana yang selama ini beredar di masyarakat," kata Ketua Laboratorium Hamdi Muluk di kafe d'Consulate, Menteng, Kamis, 3 Juli 2014. (Baca di sini: Beredar Kabar, Prabowo Pukul Ahmad Dhani)
Penelitian ini dilakukan terhadap 204 psikolog di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi yang berpengalaman dalam menilai kepribadian. Riset diadakan pada 18-27 Juni melalui penilaian jarak jauh dengan melihat tingkah laku calon presiden sejak kecil, saat merintis karier, hingga sekarang. Sebelum menilai, para psikolog itu membaca lebih dahulu biografi para kandidat.
Menurut Hamdi, 76 persen responden menyatakan bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu bakal menjalankan gaya otoriter jika terpilih menjadi presiden. Hamdi menilai Prabowo terbawa gaya tentaranya pada masa lalu. "Jangan banyak tanya, langsung saja jalankan perintah," ujarnya.
Sedangkan untuk Jokowi, 87 persen responden menilai Gubernur Jakarta non-aktif itu bakal memainkan gaya kepemimpinan demokratis jika terpilih. Jokowi, tutur Hamdi, suka mendekati masyarakat lewat gaya blusukan-nya. "Jokowi lebih partisipatif dan mau mendengar keluh-kesah masyarakat."
http://pemilu.tempo.co/read/news/201...abowo-Otoriter
Ya akhi/ukhi sekalian.
Sejujurnya otoriterianisme seperti inilah yang tidak disukai oleh kami selaku kader partai suci nan istiqomah. Dan akhi, ana kasih tau ya bocoran internal kami.., dukungan kami ke Don Wowok itu sebenarnya nggak lebih dari 30% akhi.
Kami sadar akan bagaimana kami jika militer otoriter akan memimpin negeri ini. Contohnya simple aja akhi, pas era Orba.., yang jadi korban kan ya kami-kami juga kan?
Kami sadar juga akhi, politik itu memiliki siklus jaman..., mendukung Don Wowo ya sama artinya kami mendukung kebangkitan Orba, itu artinya keterpurukan bagi kami selaku kader partai suci! Itu artinya kami-kami juga kelak yang akan dimarginalkan dan diberi stempel "teroris"--atau malah tidak mustahil, akan dibubarkan dan dicap sebagai partai terlarang karena terbukti merongrong kewibawaan pemerintah dan berniat mengganti dasar negara ini
Camkan ahki, ini politik... Dukungan kami selaku kader partai suci nan istiqomah ke Don Wowo tidaklah bulat, masih terlalu lonjong malah.....
Itung-itungan kami.., dalam situasi terburuk, kami akan bisa lebih "survive" bila akhi Jokowi yang jadi presiden, mengapa? Karakter kepemimpinannya yang egaliter dan terbuka memungkinkan kami untuk terus hidup di negeri ini.
"Sama seperti wacana yang selama ini beredar di masyarakat," kata Ketua Laboratorium Hamdi Muluk di kafe d'Consulate, Menteng, Kamis, 3 Juli 2014. (Baca di sini: Beredar Kabar, Prabowo Pukul Ahmad Dhani)
Penelitian ini dilakukan terhadap 204 psikolog di Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi yang berpengalaman dalam menilai kepribadian. Riset diadakan pada 18-27 Juni melalui penilaian jarak jauh dengan melihat tingkah laku calon presiden sejak kecil, saat merintis karier, hingga sekarang. Sebelum menilai, para psikolog itu membaca lebih dahulu biografi para kandidat.
Menurut Hamdi, 76 persen responden menyatakan bekas Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus itu bakal menjalankan gaya otoriter jika terpilih menjadi presiden. Hamdi menilai Prabowo terbawa gaya tentaranya pada masa lalu. "Jangan banyak tanya, langsung saja jalankan perintah," ujarnya.
Sedangkan untuk Jokowi, 87 persen responden menilai Gubernur Jakarta non-aktif itu bakal memainkan gaya kepemimpinan demokratis jika terpilih. Jokowi, tutur Hamdi, suka mendekati masyarakat lewat gaya blusukan-nya. "Jokowi lebih partisipatif dan mau mendengar keluh-kesah masyarakat."
http://pemilu.tempo.co/read/news/201...abowo-Otoriter
Ya akhi/ukhi sekalian.
Sejujurnya otoriterianisme seperti inilah yang tidak disukai oleh kami selaku kader partai suci nan istiqomah. Dan akhi, ana kasih tau ya bocoran internal kami.., dukungan kami ke Don Wowok itu sebenarnya nggak lebih dari 30% akhi.
Kami sadar akan bagaimana kami jika militer otoriter akan memimpin negeri ini. Contohnya simple aja akhi, pas era Orba.., yang jadi korban kan ya kami-kami juga kan?
Kami sadar juga akhi, politik itu memiliki siklus jaman..., mendukung Don Wowo ya sama artinya kami mendukung kebangkitan Orba, itu artinya keterpurukan bagi kami selaku kader partai suci! Itu artinya kami-kami juga kelak yang akan dimarginalkan dan diberi stempel "teroris"--atau malah tidak mustahil, akan dibubarkan dan dicap sebagai partai terlarang karena terbukti merongrong kewibawaan pemerintah dan berniat mengganti dasar negara ini

Camkan ahki, ini politik... Dukungan kami selaku kader partai suci nan istiqomah ke Don Wowo tidaklah bulat, masih terlalu lonjong malah.....
Itung-itungan kami.., dalam situasi terburuk, kami akan bisa lebih "survive" bila akhi Jokowi yang jadi presiden, mengapa? Karakter kepemimpinannya yang egaliter dan terbuka memungkinkan kami untuk terus hidup di negeri ini.
0
4.2K
64


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan