7 Lintasan Balap Paling Angker di Dunia

Kecelakaan tragis yang merenggut pebalap Bobby Gooding di ajang Pikes Peak International Hill Climb, akhir pekan lalu (29/6/2014), kembali mengingatkan risiko bahaya yang dihadapi dunia balap. Desain kendaraan terbaik, perlengkapan keselamatan prima, dan kesigapan petugas kesehatan memang bisa membuat dunia balap jadi lebih "aman", tetapi tidak mutlak.

Kecepatan tinggi yang harus dilakukan di setiap tikungan membuat nyawa jadi taruhan. Ajang balap mendaki bukit, Pikes Peak, usianya sudah 92 tahun dan sudah merenggut lima nyawa pebalap. Jumlah ini terbilang masih kecil jika dibandingkan ajang balap atau sirkuit lain yang lebih angker bagi pebalap.

Lantas, ajang balap atau sirkuit apa saja yang paling banyak merenggut nyawa manusia di dunia? Berikut daftar tujuh lokasi paling angker bagi pebalap!

1. Le Mans
Peristiwa paling tragis yang pernah terjadi di lintasan berjuluk Circuit de la Sarthe ini terjadi pada 1955. Ketika pebalap Pierre Levegh mengalami kecelakaan saat mengendarai Mercedes-Benz. Mobilnya menabrak dinding pembatas dan terbang dalam kondisi terbakar ke kerumunan penonton di dekat pit stop.

Lavegh memang menjadi satu-satunya pebalap yang meninggal tahun itu, tapi kecelakaan itu merenggut 83 nyawa penonton lain yang terimpa dan terbakar karena kecelakaan itu. Tapi, sirkuit ini terus menunjukkan tren perbaikan dalam perjalanannya. Jumlah kematian pebalap menunjukkan tren menurun dalam 30 tahun terakhir. Dari total 22 pebalap yang meninggal di lintasan balap, 18 di antara mereka terjadi sebelum 1980an. Membuat jeda waktu hingga 16 tahun dengan tragedi terakhir Allan Smonsen pada 2013.

2. Reli Dakar
Ajang balap yang kerap menjadi momok selanjutnya, adalah Reli Dakar. Ajang ini sudah merenggut 27 nyawa pebalap dalam 36 tahun penyelenggaraan. Tapi, sejumlah laporan lain mengatakan sebenarnya jumlah nyawa yang hilang sudah lebih dari 70 orang, termasuk pebalap, penonton, dan mekanik pendukung tim balap. Pada 1991 sepertinya menjadi tahun paling tragis bagi balap Dakar, karena tercatat empat pebalap tewas dalam satu kejuaraan yang sama.

3. Monza
Lintasan ini sudah menjadi ikon sekaligus sirkuit bersejarah bagi ajang Formula 1 Italian Gran Prix. Monza sudah menyelenggarakan balap bertaraf internasional selama hampir 100 tahun dan sudah merenggut 42 nyawa pebalap. Usia yang berpengalaman ini juga menjelaskan besarnya jumlah nyawa pebalap yang meninggal di tempat ini, baik mobil atau sepeda motor.

Pada 1928 dan 1933 bisa dikatakan tahun "hitam" bagi Monza. Pada seri Gran Prix 1928, pebalap Emilio Materassi kecelakaan, membunuh dirinya sekaligus 27 penonton lain. Sedangkan pada 1933, terjadi kecelakaan beruntun mengakibatkan tiga pembalap meninggal sekaligus.

4. Spa-Francorchamps
Sirkuit di Belgia ini mulai beroperasi pada 1921. Berbagai ajang balap mulai dari sepeda motor, open-wheel, mobil sport, dan lain sebagainya telah mengakibatkan total 48 nyawa pebalap melayang. Kehilangan nyawa tiga pebalap dalam satu balapan juga terjadi beberapa kali, pada 1967, 1973, dan 1985. Terakhir, Sebastien Clouzeau masuk daftar terakhir pebalap yang meninggal dunia di ajang Classic F3 2013.

5. Indianapolis Motor Speedway
Salah satu lokasi balap paling bersejarah di Amerika Serikat, Indianapolis Motor Speedway juga punya cerita teragis bagi pebalap. Sejak beroperasi mulai 1909 hingga 2003, tercatat 56 pebalap merenggang nyawa di tempat ini, baik ketika balapan berlangsung, latihan, dan pengujian mobil.

Pada tahun awal balapan berlangsung, jumlah nyawa yang melayang meningkat cepat dari lokasi lain. Jadi, dalam 10 tahun pertama beroperasi, balapan di tempat ini memperbolehkan mengajak mekanik ikut masuk di dalam mobil, sehingga ketika terjadi kecelakaan fatal, jumlah korban dipastikan dua orang per mobil.

6. Nürburgring
Tempat ini mendapat julukan sebagai "Neraka Hijau" bukan tanpa alasan. Bahkan, mahasiswa yang belajar dunia balap pasti menebak kalau Nurburgring termasuk dalam daftar lokasi paling angker bagi pebalap. Buktinya, total 68 nyawa pebalap yang tewas di lokasi ini jadi buktinya, dimulai oleh Cenek Junek pada 1928 dan terakhir Leo Lowenstein pada 2010.

Salah satu sejarah paling membekas di tempat ini terjadi pada 1970, antara April dan September. Kala itu, tercatat empat pebalap mobil dan dua sepeda motor melayang karena ketatnya kompetisi balap di lintasan itu.

7. Isle of Man
Dari seluruh ajang yang paling menakutkan di dunia, peringkat pertama dihuni oleh balap sepeda motor Isle of Man TT di Sirkuit Pegunungan Snaefell yang bergulir sejak 1911. Jadi sirkuit buatan ini memanfaatkan jalan umum yang ditutup sehingga menjadi lintasan balap. Dengan sudut tikungan yang terbatas dan kondisi jalan umum membuat ajang balap ini menjadi yang paling berbahaya di dunia.

Total 242 nyawa pebalap melayang di tempat ini. Hampir setiap tahun, pasti ada satu nyawa pebalap yang melayang. Hanya dua tahun yang mendapat predikat "aman", yakni pada 1982 dan 2001 di mana bebas kecelakaan fatal.