Jakarta, Aktual.co — Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Fahri Hamzah berang dengan tindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terus mengekspose kasus korupsi impor daging sapi yang melibatkan mantan Presiden PKS Lutfhi Hasan Ishaaq. Menurutnya KPK tebang pilih dalam memprioritaskan penyidikan kasus korupsi.

“Kasus di Kemenakertrans juga tertangkap tangan dan ada orang dekat Menteri (Muhamin, red) juga tertangkap tangan. Bahkan orang ini terungkap dalam rekaman. Tapi sampai sekarang jalan di tempat. Orang dekat menterinya tidak ditahan seperti halnya Ahmad Fathanah pun mengaku calo," ujar Fahri saat dihubungi, Kamis (9/5).

Selain itu ada lagi kasus Pelabuhan Tanjung Api-api di Sumatra Selatan yang menyeret nama Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Johnny Allen Marbun yang jalan di tempat. Padahal sudah ada vonis dan pengakuan dari supirnya, soal keterlibatan Johnny. Tapi tidak dilanjutkan oleh KPK.

"Termasuk kasus-kasus lain seperti juga kasus pengadaan kereta api di Kementrian Perhubungan di era Hatta Radjasa. Semua ini dihentikan, tapi saya yakin publik juga tahu,” tegasnya.

Menurutnya KPK sedang berpolitik dalam melakukan penegakan hukum. Banyak kasus lain yang jelas-jelas sudah terbukti di persidangan, tapi tidak ditindaklanjuti. Ini tidak seperti yang PKS alami.

"Jelas KPK sudah mempolitisasi hal ini dan kami menjadi korban dari permainan KPK yang seperti ini. Dengan permainannya ini, KPK telah membuat asas kepastian hukum menjadi hancur. KPK juga telah melanggar pasal 27 UUD 45 yang berbunyi semua warga negara sama di mata hukum," ujarnya.

Fahri berjanji akan membongkar modus permaianan KPK dalam penegakan hukum. ”Tunggu saja, saya sudah pelajari semua modus permainan KPK, pada saatnya nanti akan saya bongkar semua,” tegasnya.
Ari Purwanto

http://m.aktual.co/hukum/142544pks-k...y-allen-di-kpk

bongkar borok borok kemunafikan