Di Den Haag kita bisa merasakan suasana sejarah yang kental, tercermin dari arsitekturnya kunonya, namun kota ini juga memiliki daya tarik seni dan alam yang cukup memikat.


Den Haag bukanlah ibu kota Belanda, namun kota ini memegang peranan penting sebagai pusat pemerintahan. Tak jauh dari stasiun utama Den Haag, pelancong sudah bisa melangkahkan kaki ke salah satu landmark kota parlemen, yaitu Het Binnenhof. Pengunjung akan dibuat terpesona oleh serangkaian bangunan tua abad pertengahan. Het Binnenhof adalah komplek bangunan parlemen di pusat kota Den Haag sejak tahun 1446. Danau Hofvijver yang terletak tepat di depan Binnenhof menambah kecantikan komplek pemerintahan ini.


Bagi para pelancong Den Haag yang suka jalan jajan maka Haagse Markt adalah destinasi tepat. Pasar outdoor ini menyediakan ratusan lebih kios dagang dengan aneka jualan. Haagse Markt berlokasi di Herman Coesterstraat di distrik Schilderswijk. Dengan lebih dari 500 booth, pasar kota Den Haag termasuk salah satu pasar luar ruangan terbesar di Eropa. Barang dagangan yang dijual mencerminkan kehidupan multi kultural kota parlemen– julukan Den Haag–. Tak heran jika selain produk asal negeri kincir angin, pengunjung juga mudah menemui komoditi seperti buah sharon, biji ketumbar, atau panganan Turki baklava. Buah-buahan, ikan, daging, sayuran biasanya ditaruh dalam satu keranjang besar, dimana satu mangkoknya dihargai sekitar €1. Percaya atau tidak Anda bisa mendapatkan satu kilogram tomat seharga €1 atau 7 markisa senilai €1.50. Bagi yang ingin sarapan atau membeli kudapan sebelum makan siang, Haagse Markt menawarkan makanan khas seperti vlaamse frites, stroopwafel, herring, roti canai, kebab turki, hingga minuman kopi dan jus.


Den Haag memiliki banyak taman yang indah. Satu yang paling impresif adalah taman tematik Jepang yang berada di Clingendael Estate. Taman Jepang tersebut sangat populer dan hanya bisa dikunjungi dua kali dalam setahun. Japanese Garden dibuat pada abad 20 oleh pemilik Clingendael Estate pada masa itu, Marguérite M. Baroness Van Brienen atau yang lebih dikenal dengan nama Lady Daisy. Ia sering kali berlayar ke Jepang dan membawa pulang benda-benda khas negeri tirai bambu, seperti lentera, pavilion, jembatan kecil, tong berisi air, patung serta beberapa tanaman. Kemudian Lady Daisy pun mulai membuat taman ala Jepangnya sendiri, dengan fitur-fitur menarik seperti kebun lumut, pulau kura-kura, dan susuan batu menyerupai bangau.


Kalau Jakarta punya Taman Mini Indonesia Indah (TMII), maka Den Haag memiliki Madurodam. Seperti TMII, di Madurodam kita dapat melihat beragam miniatur dari bangunan bersejarah serta kota-kota di Belanda. Objek wisata utama Den Haag, Madurodam, terletak di distrik Scheveningen. Di sana kita dapat melihat pameran miniatur dari gedung-gedung bersejarah, kastil-kastil terkenal negeri kincir angin, hingga proyek industri. Semua objek dirancang dalam replika berskala 1:25, dimana setiap detilnya diperlihatkan cukup sempurna.


Salah satu distrik kota Den Haag, Scheveningen, begitu terkenal seantero negeri lantaran wisata pantainya. Bisa dikatakan resort pantai ini adalah yang paling populer di negerinya Raja Willem-Alexander. Dengan jajaran beach clubs dan kawasan pantai yang menawarkan one stop entertainment, Scheveningen tak pernah sepi pengunjung. Pantai berpasir cokelat keemasan ini menjadi daya tarik utama dari kota bersejarah Den Haag. Pantai ini sangat ideal bagi sunbathers dan penggemar olah raga air. Dengan deburan ombak dan hembusan angin kencang, arena rekreasi di sebelah utara pusat kota Den Haag itu cocok untuk kegiatan selancar, windsurfing, dan kiteboarding.