Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menggelar acara silaturahmi dan buka puasa bersama dengan para pimpinan lembaga negara, dubes dan kepala perwakilan asing beragama islam. Buka puasa itu juga dihadiri oleh seluruh menteri KIB II, Kepala LPNK, Unsur Pimpinan TNI dan Polri, Pejabat Eselon I Kementerian, Dirut BUMN dan Tim Dokter Kepresidenan.

Acara dimulai pada pukul 17.00 WIB. Ditemani Ibu Ani Yudhoyono, SBY mengenakan baju koko berwarna kuning. Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar berkesempatan memberikan tausiyah dalam acara ini.

Setelah Nasaruddin memberikan tausiyah, SBY berpesan puasa tahun ini sangat khas. Karena bertepatan dengan Pemilu 2014. SBY berharap penyelenggaraan Pilpres ini berjalan damai seperti pada pemilu tahun tahun sebelumnya,

"Kita mendengar hikmah Ramadan oleh Prof Dr Nazaruddin Umar memetik pelajaran politik solat berjamaah kita semua harus pandai memegang teguh etika. Kita semua harus ikuti aturan yang berlaku dan bila kita kaitkan dengan pilpres siapa pun yang berkompetisi harus memiliki kesiapan mental untuk menang dan untuk kalah." kata SBY.

"Kalau ada keberatan ada saluran yang tersedia. Kita tidak berharap saluran dan mekanisme itu lantas berbuat yang tidak baik seperti merusak, menghancurkan maupun tindakan-tindakan anarkistis. Pilpres 2004 dan 2009 dapat berlangsung secara damai dan demokratis dan kita berharap pilpres tahun ini juga seperti itu. Ini memerlukan teladan dari semua pemimpin di negeri ini," ujar SBY di Istana Negara Jakarta.

SBY mengajak seluruh pemimpin di negeri ini turut serta menciptakan penyelenggaraan Pemilu yang jujur, adil dan bersih. Siapapun yang terpilih nanti, kata SBY harus dihormati.

"Saya sendiri akan menyambut beliau dengan penuh kehormatan dengan demikian baik bagi rakyat, negara dan meletakkan partisipasi politik yang mulia. Kampanye pilpres akan terus berlangsung oleh karena itu saya sampaikan kembali kepada saudara-saudara yang tengah berkompetisi untuk selalu menjaga batas-batas kepatutan dan salah satu di antara beliau akan menjadi pemimpin rakyat."

"Oleh karena itu sungguh diharapkan tidak saling merusak, menghancurkan karena beliau harus memimpin kita dengan penuh kewibawaan dan penuh respek," jelasnya.

Buka puasa diawali oleh takjil yang dibagikan. Dalam takjil itu terdapat es kelapa, kurma, kolak pisang dan risoles. Para pejabat negara tampak hadir dengan mengenakan pakaian batik dan peci. Begitu pula dengan wanitanya tampak mengenakan baju muslim.