- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hatta Janjikan Dana Riset Rp 10 T, LIPI: Kita Butuh Rp 100 Triliun


TS
toonzzz
Hatta Janjikan Dana Riset Rp 10 T, LIPI: Kita Butuh Rp 100 Triliun

Kepala Pusat Penelitian Informatika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogie Sudjatmiko Eko Tjahjono menyebut janji cawapres Hatta Rajasa menambah anggaran riset sebesar Rp 10 triliun masih kurang. Per tahun minimal dibutuhkan Rp 100 triliun untuk mengoptimalkan riset khususnya di bidang teknologi.
"Rp 10 triliun untuk 5 tahun sedikit banget. Itu sama dengan anggaran per tahun untuk LIPI, BPPT, BATAN yang dijadikan satu yakni gaji, sarana dan penelitian. Semestinya Rp 100 triliun per tahun untuk seluruh Indonesia," sebut Bogie saat dihubungi, Senin (30/6/2014).
Anggaran Rp 100 triliun itu menurut dia sesuai dengan niat pemerintah 'menyisihkan' 1 persen APBN untuk ristek. Dibandingkan dengan negara lain, anggaran tersebut masih kurang.
"Kita sekarang 0.08 persen jadi masih jauh dibanding negara lain yang mengalokasikan 2 persen dari total anggaran negaranya, " sebutnya.
Untuk mencapai ketersediaan anggaran, menurut Bogie diperlukan komitmen pemimpin pemerintahan. Sebab penelitian jadi aspek penting untuk memajukan daya saing Indonesia di dunia internasional.
"Kita masih beruntung karena punya sumber daya alam jadi ekonomi masih jalan terus. Tapi sumber daya alam ada batasnya, padahal potensi Iptek kita luar biasa," sebut dia.
Selain penambahan anggaran, pemerintah harus berani menjamin hidup para peneliti. Banyak peneliti Indonesia menurut Bogie memilih menetap di luar negeri karena perhatian pemerintah yang minim Saat ini total peneliti di Indonesia sebut Bogie kurang dari 30 ribu orang yang terdiri dari sekitar 8 ribupeneliti dan 20 ribu dosen yang melakukan penelitian.
"Idealnya, jumlah peneliti itu 3 ribu peneliti per satu juta penduduk. Indonesia nggak sampai 100 orang per satu juta. Jadi kecil sekali," imbuhnya. "Kita butuh 200 ribu peneliti," sambung dia.
Ke depan penelitian kata Bogie harus difokuskan pada sektor energi. "Kita harus positioning penelitian kita sesuai kebutuhan yang ada karena sumber daya terbatas. Jadi kita positioning masalah energi dan penekannnya pada subsidi produsen bukan konsumen," katanya.
Terima :


hayo gmana si hatta , kasinya kecil kecilan da tau mau jadi negara maju
ngemeng doank nih


0
927
3


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan