Dalam Pemilu Pilkada yang lalu terdapat kurang lebih 34,02 persen yang masuk Golput. Angka ini lumayan tinggi karena mencakup sepertiga jumlah suara di Indonesia.
Bisa diartikan sekitar 34,02 persen orang Indonesia tidak percaya atau apatis terhadap pilihan partai yang ada. Otomatis dalam 5 tahun ke depan anggota legislatif yang memegang peranan belum tentu pihak yang mewakili suara mayoritas orang Indonesia.
Dalam waktu kurang dari 1 bulan lagi kita akan menghadapi pemilihan Presiden. Pemilu ke 2 ini akan lebih krusial karena akan menentukan siapa yang memimpin dan menjalankan kebijakan di negara ini.
Jika pilihan yang diambil salah, bukan hanya 5 tahun kita mengalami kemunduran atau kekacauan. Tapi kerusakan yang timbul bisa berdampak jauh lebih panjang.
Jika pemerintah yang berkuasa merusak tatanan sosial, ekonomi dan hukum, seperti melegalkan perusakan hutan dan alam, pembiaran korupsi dan menimbulkan krisis ekonomi, maka akibat buruknya akan dirasakan puluhan tahun ke depan. Hutan, alam dan hubungan sosial yang rusak tidak dapat dipulihkan dalam hitungan tahun.
Umumnya untuk menentukan pilihan calon pemimpin, orang akan mencari beberapa informasi seperti: rekam jejak, penampilan, program, kepribadian atau karakter.
Penampilan, program dan kepribadian seseorang dapat dibentuk melalui strategi pencitraan atau personal branding. Tetapi rekam jejak dan karakter lebih asli, sulit direkayasa dan biasanya akan terbentuk dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Informasi mengenai penampilan, program, kepribadian dan rekam jejak sudah banyak tersedia di internet. Tulisan ini akan lebih fokus membahas karakter pemimpin. Salah satu kandidat presiden yaitu Jokowi memiliki beberapa karakter asli yang dapat terlihat bersamaan dengan rekam jejaknya tanpa melalui pencitraan.
Inilah 7 karakter utama Jokowi:
http://dmcd6hvaqrxz0.cloudfront.net/...2828b7a345.jpg
1. Sederhana, tidak mengenakan pakaian dan aksesoris yang mewah.
2. Rajin, bekerja keras melalui program blusukan yang dijalankan secara rutin.
3. Jujur, 2 kali menjabat Walikota dan 1 kali menjabat Gubernur bebas dari korupsi.
4. Tegas, menolak alih fungsi bangunan historis menjadi mal di Solo dan mengganti staff yang tidak kompeten.
5. Beriman, menjalankan ibadah dan telah menunaikan ibadah haji beserta keluarganya.
6. Manusiawi, setiap kali melakukan pemindahan pedagang pasar, kaki lima dan penghuni waduk selalu memberikan lokasi baru. Tidak menggusur tanpa solusi.
7. Nyeni, dapat menikmati hobinya yaitu musik metal.
Hampir semua karakter di atas adalah karakter yang ideal sebagai pemimpin. Tentunya sebagai manusia biasa pasti Jokowi memiliki kebiasaan negatif tapi sulit untuk mencari karakter buruk dalam diri seorang Jokowi
Jadi tunggu apalagi? Masa depan di tangan kita semua.
“Orang Baik Pilih Pemimpin Baik.”
DARI RAKYAT UNTUK RAKYAT
Penulis : Herman K Praktisi Branding dan Marketing Certified Behavior Analyst
Baca juga :
Jokowi Atau Prabowo: Ketika Sentimen Agama Bertarung Dengan Nalar
Kesaksian Seorang Ajudan Tentang Kesederhanaan Jokowi
Adilkah Hukuman Bagi Rasyid Rajasa?
Anies Baswedan Pria Segudang Prestasi Yang Dukung Jokowi
Ini Dia Daftar Kesederhanaan Jokowi Yang Mencuri Hati Rakyat
#OrangIndonesia
#Pemilu