Gedung Cisadane, Kantor Dindik Kota Tangerang

KOTA TANGERANG||Tt

Sejumlah massa yang tergabung dalam Komunitas Peduli Pendidikan (KPP) menggrudug Dinas Pendidikan (Dindik) di Gedung Cisadane, Kota Tangerang. Dalam orasinya mereka meminta para pembuat kebijakan pendidikan supaya menarik kebijakan penerimaan murid baru domisili 30 %.

M.Luthfi, Koordinator aksi ketika ditemui wartawan mengatakan, dirinya sangat menyayangkan surat keputusan (SK) bernomor 420/sekretariat/2014 yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jumat (28/6).

“Juknis dalam SK menimbulkan kerancuan kepada masyarakat. Karena domisili seharusnya bisa dilihat dari jumlah sekolahnya. Setiap kecamatan belum tentu memiliki sekolah berstatus negri. Alhasil masyarakat yang merasa berdomisili dekat dan masuk wilayah kecamatan berduyun-duyun datang mendaftar,” kata Luthfi.

Lebih jauh kata Lutfi menerangkan, isi konsideran dalam juknis yang meyatakan objektif, transparan, akuntabel, tidak diskriminatif serta kompetitif tidak sejalan yang justru menimbulkan polemik antara masyarakat calon pendaftar, pungkasnya.

Dikabarkan, setelah diterima Sekdis Pendidikan Kota Tangerang, Masyati Yulia, massa pun langsung melanjutkan aksi demonya ke SMUN-10 dan SMA 3, Kota Tangerang. Saat menerima aksi para pendemo Masyati Yulia mengakui bahwa hal tersebut menjadi masukan yang positif untuk Dinas Pendidikan. (yud)