- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Suarez dihukum 4 Bulan Gara-gara Gigit Chielini.


TS
jaunfuat
Suarez dihukum 4 Bulan Gara-gara Gigit Chielini.
Quote:
Luis Suarez Menggigit Italia
Bintang Uruguay, Luis Suarez, kembali ke kebiasaan buruknya, menggigit. Adalah Giorgio Chiellini, defender Italia yang menjadi korban mutakhir gigitan maut Suarez pada laga penentu grup D Piala Dunia 2014 yang berkesudahan 1-0 buat Uruguay lewat gol Diego Godin. Hasil ini sekaligus mengirim Italia ke “neraka” menemani Inggris yang sudah lebih dahulu masuk kotak. Judul yang saya pilih di atas hanya ingin mempertegas saja hobi menggigit dari Suarez yang memang memiliki gigi kelinci itu.
Laga Uruguay versus Italia di babak pertama berjalan ketat, dan sedikit hati-hati. Babak pertama disudahi dengan skor kacamata. Babak kedua, laga mulai berjalan menarik. Kedua tim silih berganti melakukan serangan. Petaka terjadi buat Italia pada menit ke-59. Geladang Marchissio diusir wasit karena perbuatannya yang dengan sengaja mengangkat kaki terlalu tinggi sehingga pemain Uruguay, Arvelao, harus terjatuh. Insiden kartu merah ini masih debatable, karena menurut saya, seharusnya Marchisio diperingati dengan kartu kuning saja.
Bermain dengan 10 pemain, Italia mulai terkurung oleh serangan sporadis Uruguay. Saya sebenarnya yakin bahwa dengan 10 pemain di dalam lapangan, Italia bisa mengambil keuntungan dengan memaksimalkan keahlian mereka dalam menerapkan strategi sepak bolacattenaccio yang sangat melegenda itu. Namun apa lacur, Uruguay malah memanfaatkan keunggulan pemain dengan mencetak satu-satunya gol kemenangan. Tamatlah riwayat Italia di Piala Dunia Brasil 2014.
Laga ini menjadi menarik dikupas karena insiden menggigit yang dilakukan Suarez. Setelah puasa menggigit sepanjang musim 2013-2014 bersama Liverpool yang berimbas pada gelar Pemain Terbaik Liga Inggris musim itu, penyakit Suarez malah kumat di partai kontra Italia. Terakhir Suarez melakukan aksi tak terpuji itu di Kompetisi Liga Inggris penghujung musim 2012-2013. Tepatnya dalam lanjutan kompetisi Premier League 2012-2013 di Anfield, ketika Liverpool bermain imbang 2-2 melawan Chelsea. Korbannya adalah Branislav Ivanovic. Meski gigitan Suarez terhadap Chiellini bukan penyebab utama terjadinya gol Uruguay, namun secara psikologis sangat berpengaruh pada performa lini belakang Italia.
Dan tidaklah salah. Aksi provokatif Suarez dengan menggigit bahu Chiellini berujung pada ketidakfokusan lini belakang Gli Azzurri yang terlihat sangat berkonsentrasi menjaga pemain bernomor sembilan tersebut. Akibatnya, Godin berhasil memanfaatkan penjagaan ketat Suarez oleh pemain belakang Italia dengan selalu muncul secara tiba-tiba dari lini kedua. Dan akhirnya gol sundulannya mampu membawa Uruguay terbang ke babak 16 besar. Selamat buat Uruguay. Meski digigit Suarez dkk, saya tetap mengangkat jempol buat Italia karena tidak ingin “merusak” sepak bola dengan memainkan sepak bola negatif dengan permainan yang pragmatis. Uruguay menang “bermartabat” meski sedikit tercoreng oleh ulah Suarez, dan Italia kalah terhormat karena tidak ingin memanfaatkan keuntungan dengan mengejar hasil seri saja, karena hasil seri bisa membawa Italia lolos ke babak berikutnya.
Bintang Uruguay, Luis Suarez, kembali ke kebiasaan buruknya, menggigit. Adalah Giorgio Chiellini, defender Italia yang menjadi korban mutakhir gigitan maut Suarez pada laga penentu grup D Piala Dunia 2014 yang berkesudahan 1-0 buat Uruguay lewat gol Diego Godin. Hasil ini sekaligus mengirim Italia ke “neraka” menemani Inggris yang sudah lebih dahulu masuk kotak. Judul yang saya pilih di atas hanya ingin mempertegas saja hobi menggigit dari Suarez yang memang memiliki gigi kelinci itu.
Laga Uruguay versus Italia di babak pertama berjalan ketat, dan sedikit hati-hati. Babak pertama disudahi dengan skor kacamata. Babak kedua, laga mulai berjalan menarik. Kedua tim silih berganti melakukan serangan. Petaka terjadi buat Italia pada menit ke-59. Geladang Marchissio diusir wasit karena perbuatannya yang dengan sengaja mengangkat kaki terlalu tinggi sehingga pemain Uruguay, Arvelao, harus terjatuh. Insiden kartu merah ini masih debatable, karena menurut saya, seharusnya Marchisio diperingati dengan kartu kuning saja.
Bermain dengan 10 pemain, Italia mulai terkurung oleh serangan sporadis Uruguay. Saya sebenarnya yakin bahwa dengan 10 pemain di dalam lapangan, Italia bisa mengambil keuntungan dengan memaksimalkan keahlian mereka dalam menerapkan strategi sepak bolacattenaccio yang sangat melegenda itu. Namun apa lacur, Uruguay malah memanfaatkan keunggulan pemain dengan mencetak satu-satunya gol kemenangan. Tamatlah riwayat Italia di Piala Dunia Brasil 2014.
Laga ini menjadi menarik dikupas karena insiden menggigit yang dilakukan Suarez. Setelah puasa menggigit sepanjang musim 2013-2014 bersama Liverpool yang berimbas pada gelar Pemain Terbaik Liga Inggris musim itu, penyakit Suarez malah kumat di partai kontra Italia. Terakhir Suarez melakukan aksi tak terpuji itu di Kompetisi Liga Inggris penghujung musim 2012-2013. Tepatnya dalam lanjutan kompetisi Premier League 2012-2013 di Anfield, ketika Liverpool bermain imbang 2-2 melawan Chelsea. Korbannya adalah Branislav Ivanovic. Meski gigitan Suarez terhadap Chiellini bukan penyebab utama terjadinya gol Uruguay, namun secara psikologis sangat berpengaruh pada performa lini belakang Italia.
Dan tidaklah salah. Aksi provokatif Suarez dengan menggigit bahu Chiellini berujung pada ketidakfokusan lini belakang Gli Azzurri yang terlihat sangat berkonsentrasi menjaga pemain bernomor sembilan tersebut. Akibatnya, Godin berhasil memanfaatkan penjagaan ketat Suarez oleh pemain belakang Italia dengan selalu muncul secara tiba-tiba dari lini kedua. Dan akhirnya gol sundulannya mampu membawa Uruguay terbang ke babak 16 besar. Selamat buat Uruguay. Meski digigit Suarez dkk, saya tetap mengangkat jempol buat Italia karena tidak ingin “merusak” sepak bola dengan memainkan sepak bola negatif dengan permainan yang pragmatis. Uruguay menang “bermartabat” meski sedikit tercoreng oleh ulah Suarez, dan Italia kalah terhormat karena tidak ingin memanfaatkan keuntungan dengan mengejar hasil seri saja, karena hasil seri bisa membawa Italia lolos ke babak berikutnya.
Sumur
Quote:
Chiellini: FIFA Tak Akan Menghukum Suarez

Pemain belakang tim nasional Italia, Giorgio Chiellini, merasa yakin FIFA tidak akan menghukum Luis Suarez, yang menggigitnya. Menurut Chiellini, FIFA membutuhkan bintang seperti striker Uruguay itu pada Piala Dunia.
Laga Italia versus Uruguay pada matchday ketiga penyisihan Grup D Piala Dunia 2014, Selasa (24/6/2014), diwarnai aksi gigit Suarez di bahu Chiellini. Meskipun Chiellini berusaha meyakinkan wasit dengan menunjuk bekas gigitan di bahunya, wasit bergeming sehingga Suarez tak mendapat hukuman.
Beberapa menit setelah insiden "kanibalisme" ini, tepatnya pada menit ke-82, Uruguay berhasil menjebol gawang Italia lewat sundulan Diego Godin, hasil menyambut umpan tendangan pojok. Gol tersebut memastikan Italia tersingkir karena kekalahan 0-1 itu membuat mereka tergusur dari peringkat kedua yang diduduki Uruguay.
"Ini sangat memalukan. Pertandingan ditentukan oleh wasit. Jika ada satu tim yang seharusnya lolos, itu adalah kami," ujar Chiellini kepada Sky Sport Italia.
"Mengusir Marchisio dan tidak memberikan kartu kepada Suarez. Pada babak pertama juga ada insiden lain."
"Selama kami bermain dengan 11 orang, kami mengontrol pertandingan dan Uruguay tidak pernah berbahaya. Tentu saja, bermain dengan 10 orang pada babak kedua adalah hal yang berat dan kami menderita, lalu kemudian dihukum oleh permainan yang telah diatur."
"Suarez lolos dari hukuman karena FIFA ingin para pemain bintangnya bermain dalam Piala Dunia. Saya ingin melihat apakah mereka memiliki keberanian menggunakan bukti video untuk menghukumnya."
"Wasit juga melihat bekas gigitan, tetapi dia tidak melakukan apa pun atas hal tersebut."
Kasus gigitan ini bukan hal baru bagi Suarez. Sebelumnya, striker Liverpool ini juga pernah melakukan hal serupa terhadap pemain Chelsea, Branislav Ivanovic, yang membuatnya dihukum selama 10 pertandingan.

Pemain belakang tim nasional Italia, Giorgio Chiellini, merasa yakin FIFA tidak akan menghukum Luis Suarez, yang menggigitnya. Menurut Chiellini, FIFA membutuhkan bintang seperti striker Uruguay itu pada Piala Dunia.
Laga Italia versus Uruguay pada matchday ketiga penyisihan Grup D Piala Dunia 2014, Selasa (24/6/2014), diwarnai aksi gigit Suarez di bahu Chiellini. Meskipun Chiellini berusaha meyakinkan wasit dengan menunjuk bekas gigitan di bahunya, wasit bergeming sehingga Suarez tak mendapat hukuman.
Beberapa menit setelah insiden "kanibalisme" ini, tepatnya pada menit ke-82, Uruguay berhasil menjebol gawang Italia lewat sundulan Diego Godin, hasil menyambut umpan tendangan pojok. Gol tersebut memastikan Italia tersingkir karena kekalahan 0-1 itu membuat mereka tergusur dari peringkat kedua yang diduduki Uruguay.
"Ini sangat memalukan. Pertandingan ditentukan oleh wasit. Jika ada satu tim yang seharusnya lolos, itu adalah kami," ujar Chiellini kepada Sky Sport Italia.
"Mengusir Marchisio dan tidak memberikan kartu kepada Suarez. Pada babak pertama juga ada insiden lain."
"Selama kami bermain dengan 11 orang, kami mengontrol pertandingan dan Uruguay tidak pernah berbahaya. Tentu saja, bermain dengan 10 orang pada babak kedua adalah hal yang berat dan kami menderita, lalu kemudian dihukum oleh permainan yang telah diatur."
"Suarez lolos dari hukuman karena FIFA ingin para pemain bintangnya bermain dalam Piala Dunia. Saya ingin melihat apakah mereka memiliki keberanian menggunakan bukti video untuk menghukumnya."
"Wasit juga melihat bekas gigitan, tetapi dia tidak melakukan apa pun atas hal tersebut."
Kasus gigitan ini bukan hal baru bagi Suarez. Sebelumnya, striker Liverpool ini juga pernah melakukan hal serupa terhadap pemain Chelsea, Branislav Ivanovic, yang membuatnya dihukum selama 10 pertandingan.
Sumur
Dan ini Puncak dari keputusan Fifa

Quote:
Gigit Chiellini, Suarez Dilarang Tampil Lagi di Piala Dunia

Komite Disiplin FIFA resmi menjatuhkan sanksi larangan bermain kepada penyerang Uruguay, Luis Suarez, atas tindakannya menggigit bek Italia, Giorgio Chiellini.
Sanksi itu berupa larangan tampil di ajang internasional selama sembilan pertandingan, larangan terlibat dalam semua kegiatan sepak bola selama empat bulan, dan denda 66.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,4 miliar.
Insiden memalukan itu terjadi pada menit ke-79 laga Grup D Piala Dunia, di Estadio Das Dunas, Natal, Selasa (24/6/2014) yang dimenangkan oleh Uruguay 1-0.
Suarez terlihat beradu kontak dengan Chiellini dalam situasi tanpa bola. Kedua pemain itu pun terjatuh secara bersamaan.
Suarez lalu terlihat memegangi mulutnya, sementara Chiellini memegangi bahunya. Melihat kedua pemain itu tergeletak di kotak penalti Italia, wasit asal Meksiko, Marco Rodriguez, kemudian menghentikan pertandingan sejenak.
Chiellini kemudian protes kepada wasit sembari menurunkan lingkar leher seragam untuk memperlihatkan bahunya. Ia ingin menunjukkan bukti bekas gigitan striker asal Liverpool tersebut.
Melalui tayangan ulang, Suarez memang terlihat mengarahkan kepalanya ke bahu Chiellini saat ingin berebut bola. Setelah itu, Chiellini tampak terkejut dan tampak tangannya mengenai dagu Suarez.
Meski begitu, wasit tidak melihat insiden itu sehingga Suarez pun luput dari peringatan.
Kebiasaan menggigit lawan main ini bukan pertama kali dilakukan Suarez. Striker Uruguay ini juga pernah menggigit lengan pemain Chelsea, Ivanovic, pada 21 April 2013 lalu.
Suarez sempat mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Ivanovic. Namun, setelah diselidiki oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris, Suarez akhirnya dihukum larangan tampil 10 pertandingan pada Premier League.
Sebelum menggigit Ivanovic, Suarez juga sempat menggigit bahu gelandang PSV Eindhoven Otman Bakkal saat masih bermain untuk Ajax Amsterdam pada 2010.

Komite Disiplin FIFA resmi menjatuhkan sanksi larangan bermain kepada penyerang Uruguay, Luis Suarez, atas tindakannya menggigit bek Italia, Giorgio Chiellini.
Sanksi itu berupa larangan tampil di ajang internasional selama sembilan pertandingan, larangan terlibat dalam semua kegiatan sepak bola selama empat bulan, dan denda 66.000 poundsterling atau sekitar Rp 1,4 miliar.
Insiden memalukan itu terjadi pada menit ke-79 laga Grup D Piala Dunia, di Estadio Das Dunas, Natal, Selasa (24/6/2014) yang dimenangkan oleh Uruguay 1-0.
Suarez terlihat beradu kontak dengan Chiellini dalam situasi tanpa bola. Kedua pemain itu pun terjatuh secara bersamaan.
Suarez lalu terlihat memegangi mulutnya, sementara Chiellini memegangi bahunya. Melihat kedua pemain itu tergeletak di kotak penalti Italia, wasit asal Meksiko, Marco Rodriguez, kemudian menghentikan pertandingan sejenak.
Chiellini kemudian protes kepada wasit sembari menurunkan lingkar leher seragam untuk memperlihatkan bahunya. Ia ingin menunjukkan bukti bekas gigitan striker asal Liverpool tersebut.
Melalui tayangan ulang, Suarez memang terlihat mengarahkan kepalanya ke bahu Chiellini saat ingin berebut bola. Setelah itu, Chiellini tampak terkejut dan tampak tangannya mengenai dagu Suarez.
Meski begitu, wasit tidak melihat insiden itu sehingga Suarez pun luput dari peringatan.
Kebiasaan menggigit lawan main ini bukan pertama kali dilakukan Suarez. Striker Uruguay ini juga pernah menggigit lengan pemain Chelsea, Ivanovic, pada 21 April 2013 lalu.
Suarez sempat mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Ivanovic. Namun, setelah diselidiki oleh Asosiasi Sepak Bola Inggris, Suarez akhirnya dihukum larangan tampil 10 pertandingan pada Premier League.
Sebelum menggigit Ivanovic, Suarez juga sempat menggigit bahu gelandang PSV Eindhoven Otman Bakkal saat masih bermain untuk Ajax Amsterdam pada 2010.
Sumur
Spoiler for Presiden Uruguay Berang Soal Gigitan Suarez:
residen Uruguay Jose Mujica memberi komentar tentang masalah kontroversial global menyangkut Luis Suarez, Rabu, dengan mengatakan tidak adil untuk menghakimi tuduhan ia mengggit pemain Italia, sementara insiden lain tidak ditinjau ulang.
"Kami memilih dia bukan karena dia seorang filsuf, atau mekanik, atau seorang yang berkelakuan baik, tapi karena ia seorang pemain hebat," kata Mujica, membela pemain brilian dan dikenal sebagai striker yang mudah berubah pikiran itu.
"Saya tidak melihat dia menggigit orang. Di lapangan, mereka bisa saja saling tendang dan tampar," katanya kepada wartawan.
Suarez, salah satu pemain depan terhebat dunia dan timnya sudah maju ke putaran 16 besar Piala Dunia, sedang menunggu keputusan badan sepak bola dunia FIFA tentang insiden yang terlihat di rekaman tv ketika ia menggigit bahu pemain bertahan Italia, Giorgio Chiellini.
Pemain Liverpool itu sebelumnya pernah dihukum dua kali karena melakukan hal yang sama, termasuk masalah rasial. Ia juga pernah menahan bola menggunakan tangannya pada Piala Dunia lalu ketika melawan Ghana, sehingga tim Afrika itu tidak mendapat gol dan gagal ke semifinal.
Banyak orang Uruguay menyatakan, reaksi global terhadap pemain itu terlalu dibesar-besarkan dan bersifat munafik. "Dalam sepak bola, saya kira, pemain harus menguruti apa yang dikatakan wasit," kata Mujika.
"Bila kita akan mengambil keputusan dalam sepak bola melalui televisi, kemudian banyak penalti dan 'handballs' tidak mendapat peringatan, saya kira akan buruk sekali," katanya.
Kapten Uruguay Diego Lugano, dalam temu pers di kota Natal, Brasil usai sesi latihan, juga amat membela Suarez mencela salah seorang wartawan Inggris. "Sangat jelas kemenangan Uruguay tidak membuat Anda gembira. Itu terlihat dari wajah Anda," kata Lugano.
"Saya tahu figur Suarez amat menjual karena ia memiliki karisma. Saya tenang saja karena saya tahu Luis akan tetap tangguh dan berhasil di Piala Dunia. Itu yang ditakutkan orang. Mereka pantas menakutkan hal itu," katanya.
"Kami memilih dia bukan karena dia seorang filsuf, atau mekanik, atau seorang yang berkelakuan baik, tapi karena ia seorang pemain hebat," kata Mujica, membela pemain brilian dan dikenal sebagai striker yang mudah berubah pikiran itu.
"Saya tidak melihat dia menggigit orang. Di lapangan, mereka bisa saja saling tendang dan tampar," katanya kepada wartawan.
Suarez, salah satu pemain depan terhebat dunia dan timnya sudah maju ke putaran 16 besar Piala Dunia, sedang menunggu keputusan badan sepak bola dunia FIFA tentang insiden yang terlihat di rekaman tv ketika ia menggigit bahu pemain bertahan Italia, Giorgio Chiellini.
Pemain Liverpool itu sebelumnya pernah dihukum dua kali karena melakukan hal yang sama, termasuk masalah rasial. Ia juga pernah menahan bola menggunakan tangannya pada Piala Dunia lalu ketika melawan Ghana, sehingga tim Afrika itu tidak mendapat gol dan gagal ke semifinal.
Banyak orang Uruguay menyatakan, reaksi global terhadap pemain itu terlalu dibesar-besarkan dan bersifat munafik. "Dalam sepak bola, saya kira, pemain harus menguruti apa yang dikatakan wasit," kata Mujika.
"Bila kita akan mengambil keputusan dalam sepak bola melalui televisi, kemudian banyak penalti dan 'handballs' tidak mendapat peringatan, saya kira akan buruk sekali," katanya.
Kapten Uruguay Diego Lugano, dalam temu pers di kota Natal, Brasil usai sesi latihan, juga amat membela Suarez mencela salah seorang wartawan Inggris. "Sangat jelas kemenangan Uruguay tidak membuat Anda gembira. Itu terlihat dari wajah Anda," kata Lugano.
"Saya tahu figur Suarez amat menjual karena ia memiliki karisma. Saya tenang saja karena saya tahu Luis akan tetap tangguh dan berhasil di Piala Dunia. Itu yang ditakutkan orang. Mereka pantas menakutkan hal itu," katanya.
Sumur
Quote:
Menurut TS; memang sangat kontroversi bgt apa yg dilakukan sm si Suarez , tapi mungkin dia antimainstrem
, waktu piala dunia yg lalu sundulan zidane jadi kontroversi, tapi setelah diselidiki yg salah materazi
, ya semoga aja ajang ini tetap berjalan tanpa ada gigitan lainnya 



Quote:
Berikut daftar pemain yang jadi korban gigitan “beracun” Suarez;
1. Otman Bakkal. Pemain PSV Eindhoven ini menjadi korban pertama gigitan ala Suarez ketika masih berbaju Ajax Amsterdam pada tahun 2010.
2. bek Chelsea, Branislav Ivanovic, pada April 2013, yang menyebabkan Suarez dihukum 10 laga pada musim 2013-2014 bersama Liverpool.
3. Korban mutakhir adalah pemain belakang Italia, Giorgio Chiellini, pada 24 Juni tahun 2014.
1. Otman Bakkal. Pemain PSV Eindhoven ini menjadi korban pertama gigitan ala Suarez ketika masih berbaju Ajax Amsterdam pada tahun 2010.
2. bek Chelsea, Branislav Ivanovic, pada April 2013, yang menyebabkan Suarez dihukum 10 laga pada musim 2013-2014 bersama Liverpool.
3. Korban mutakhir adalah pemain belakang Italia, Giorgio Chiellini, pada 24 Juni tahun 2014.
0
3.4K
Kutip
23
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan