sumber gambar


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Boni Hargens berpendapat penampilan Ahmad Dhani berseragam Heinrich Himmler, pemimpin tentara Nazi (SS) ditengarai bahwa Prabowo akan melestarikan kekerasan dan diktatorisme jika ia terpilih menjadi presiden.
“Kritik dan penghakiman terhadap Ahmad Dhani lewat tulisan yang dilakukan media online berbahasa Jerman, Spiegel, tidak berlebihan, karena simbol-simbol itu merupakan identitas dari orang yang mengenakannya,” kata pengamat politik dari Universitas Indonesia Boni Hargens kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Boni bisa memahami mengapa Spiegel menulis fenomena Prabowo dengan para pendukungnya, sebab Prabowo pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan Detasemen Khusus Antiteror di Jerman saat dia masih aktif sebagai tentara.
Ahmad Dhani sendiri, menurut Boni Hargens, sangat senang dengan hal-hal yang berbau kejantanan dan sosok itu ada pada Prabowo yang dikesankan sebagai laki-laki yang tegas, berani dan siap mengambil risiko meskipun apa yang dilakukannya tidak populer, bahkan membuat orang lain menderita.
Lewat simbol-simbol Nazi yang dikenakan Ahmad Dhani dan dibanggakan Prabowo, masih menurut Boni Hargens, kubu itu ingin membangkitkan kegelapan di masa lalu (Orde baru) dan kediktatoran yang dikemas dengan cara-cara baru.
Boni minta agar masyarakat berhati-hati dalam memilih pemimpin negara. “Pilihlah pemimpin yang bersahaja dan merakyat. Bahaya sekali kalau kekuatan lama muncul dan nilai-nilai kediktatoran yang identik dengan kekejaman dihidupkan lagi,”katanya.
Sebagaimana diberitakan, Spiegel menyoroti pakaian yang dikenakan oleh musisi Ahmad Dhani dalam video lagu dukungan untuk pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Dhani tampil bersama tiga finalis Indonesia Idol, membawakan lagu modifikasi dari "We Will Rock You" milik Queen. Lagu modifikasi tersebut diberi judul "Prabowo-Hatta: We Will Rock You". Dalam video lagu itu, Dhani mengenakan mantel hitam, dengan dua kantong di dada, tanda pangkat, dan emblem di kerah.
sumber