Kamis, 26 Juni 2014 08:10 WIB
Duh, Peta Baru Tiongkok Klaim Penuh Laut Tiongkok Selatan
Johannes Sutanto de Britto



BEIJING, Jaringnews.com - Secara mengejutkan, Tiongkok meluncurkan peta resmi baru negara yang mengklaim juga Laut Tiongkok Selatan. Dengan peta baru ini, perairan yang disengketakan dan banyak pulau serta terumbu karangnya lebih jelas tampak seperti wilayah nasional.

Peta sebelumnya yang diterbitkan oleh pemerintah sudah termasuk klaim Tiongkok untuk sebagian besar Laut Tiongkok Selatan, tetapi dalam sebuah kotak kecil yang biasanya di sudut bawah untuk memperlihatkan seluruh negara agar sesuai pada peta.

Peta baru ini menunjukkan benua Tiongkok bersama dengan batas lautnya hingga Laut Tiongkok Selatan yang membentang hingga ke pantai Malaysia, Vietnam dan Filipina dalam satu peta lengkap.

"Pulau-pulau di Laut Tiongkok Selatan di peta tradisional Tiongkok akan ditampilkan dalam kotak kecil sehingga pembaca langsung tahu peta penuh Tiongkok," kata pejabat Harian Rakyat Partai Komunis yang berkuasa di situsnya.

Peta-peta tua membuat pulau-pulau Laut Tiongkok Selatan itu tampak lebih seperti embel-embel daripada bagian integral dari negara. " Peta baru ini memiliki arti penting untuk mempromosikan pemahaman warga lebih baik serta agar bisa menjaga hak maritim dan integritas teritorial kami," kata seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengacu pada penerbit peta baru ini.

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan orang harus tidak membaca terlalu banyak ke dalam penerbitan peta baru. "Tujuannya adalah untuk melayani masyarakat Tiongkok. Adapun niatnya, saya pikir tidak perlu untuk membuat terlalu banyak asosiasi apapun di sini," kata Juru Bicara Kementerian Tiongkok Hua Chunying.

"Posisi Tiongkok dalam masalah Laut Tiongkok Selatan konsisten dan sangat jelas. Sikap kami tidak berubah."

Beijing mengklaim sekitar 90 persen dari Laut Tiongkok Selatan, tetapi bagian dari perairan yang berpotensi kaya energi juga tunduk pada klaim oleh Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan. Ketegangan telah meningkat tajam di wilayah tersebut dalam beberapa bulan terakhir, khususnya antara Tiongkok melawan Vietnam dan Filipina.
(Deb / Deb)