Quote:
Original Posted By charlies280590►Mulya Nurbilkis - d'traveler - Kamis, 05/02/2015 20:05 WIB
Jakarta - Menyusul langkah Indonesia yang membebaskan visa untuk turis dari 5 negara, kini gantian pemerintah Indonesia yang meminta sebaliknya. Jepang sudah setuju, sedangkan Tiongkok, Rusia dan Korea Selatan menunggu kabar.
Pemerintah kini aktif melobi balik 5 negara yang turisnya dibebaskan visa untuk liburan ke Indonesia. 5 Negara itu adalah Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Rusia dan Australia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, meminta 5 negara itu membebaskan visa wisatawan Indonesia dasarnya adalah prinsip resiprokal atau timbal balik yang dianut pemerintah Indonesia. Jepang, Tiongkok, Rusia dan Korsel menyambut positif permintaan Indonesia.
"Itu berlaku resiprokal. Yang sedang dibuat perjanjian kedua negara itu Jepang, karena Jepang sudah setuju. Jepang sudah mau duluan. Untuk Jepang hampir pasti tahun ini," kata Arief Yahya di Kantor Wakil Presiden, Jl Medan Merdeka Selatan, Kamis (5/2/2015).
Saat ini, bebas visa ke Jepang hanya berlaku terbatas untuk traveler Indonesia pemilik e-passport. Itu pun mereka tetap mesti melaporkan paspor mereka ke Kedubes Jepang di Jakarta terlebih dahulu, sebelum pergi tanpa visa ke Jepang.
Untuk Tiongkok, Rusia dan Korsel, pemerintah masih lobi-lobi. "Yang 3 negara lain tergantung negara itu, tapi sambutannya positif," ujar Arief.
Yang justru gagal malah lobi dengan Australia. Rupanya Australia mewajibkan semua orang yang datang ke Negeri Kangguru itu menggunakan visa. Padahal, Indonesia menuntut kebijakan bebas visa yang resiprokal.
"Kalau dia tidak buka, Indonesia tidak buka. Sehingga aturan 2 negara ini bertentangan. Tidak jadi kita tawarkan bebas visa," tutupnya.
Sumber:
http://travel.detik.com/read/2015/02...991104topnews#
Gak masalah lah kalo ke australi gak bebas visa, jadi kalo Indonesia semakin deket ke Negara timur jangan keringet dingin yah di bawah sono
Quote:
Original Posted By charlies280590►Kurnia Yustiana - detikTravel - Senin, 16/02/2015 17:03 WIB
Jakarta - Kebijakan bebas visa ke China semakin mendekati kenyataan. Kebijakan resiprokal antara Indonesia dan China sudah disepakati menteri pariwisata kedua negara. Tinggal kesepakatan antar menteri luar negeri.
Indonesia akan membebaskan visa turis China ke Indonesia. Tapi kebijakan ini berlaku resiprokal. China juga harus membebaskan visa turis Indonesia ke Tiongkok. Kebijakan bebas visa ini kini menunggu lobi antar menlu.
"Kalau China, pada level Menpar sudah setuju. Tadi sudah ketemu ibu Menlu, nanti tugas ibu Menlu untuk dekati Menlu China," ujar Menpar Arief Yahya setelah Rapat Kabinet Terbatas di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/2/2015).
Menurut Arief, pembebasan visa merupakan cara paling cepat untuk meningkatkan kunjungan wisman, termasuk yang berasal dari China. Kebijakan bebas visa ini tentunya akan mempermudah proses masuknya banyak turis China karena selama ini memang perwakilan Republik Rakyat China (RRC) baru ada 3 di Indonesia.
"Kita bisa bayangkan kalau wisman China tidak bebas visa, RRC perwakilan Indonesia hanya ada 3 kota. Sekarang sudah bagus dengan visa on arrival. Tapi masih harus antri 1-2 jam, visa bayar US$ 25 (Rp 318.000)," kata Arief.
Arief menjelaskan bahwa pembebasan visa tetap akan menguntungkan negara. Walaupun kehilangan biaya pembuatan visa, setiap wisman paling tidak akan menghabiskan sedikitnya US$ 1.200 (Rp 15 juta) selama berlibur di Indonesia.
"Tapi setiap wisman spending paling sedikit US$ 1.200. Dari sisi ekonomi harusnya tidak ada masalah," tuturnya.
Sebelumnya, Arief merencanakan bebas visa untuk turis dari 5 negara yaitu China, Jepang, Rusia, Korea Selatan dan Autralia. Namun, jumlah negara akan mengerucut menjadi 4 karena Australia memberlakukan kebijakan universal visa. Sedangkan pemerintah Indonesia memberlakukan kebijakan resiprokal (timbal balik).
"Kita harapkan 4 negara, jadi bukan 5. Karena Australia itu berlangsung universal, kita resiprokal. Kalau kita mau bebaskan suatu negara, maka harus resiprokal. Maka tidak ketemu antara kita dengan Australia," pungkasnya.
Sumber:
http://travel.detik.com/read/2015/02...a-ada-di-menlu
Komen ane:
Sip deh, ayo bu, silahkan bu ditandatangani perjanjannya bu...

Quote:
Original Posted By charlies280590►Berita lengkapnya bisa dibaca di:
http://www.thejakartapost.com/news/2...ee-policy.html
Di berita itu juga disebut kalo rusia dan korsel udah menganggukkan kepala untuk sepakat bebas visa sama Indonesia, meskipun implementasi masih belom ada kejelasan di lapangan. tapi katanya kalo sama china masih butuh 3 bulan untuk ngerapiin dokumen2. semoga taun ini sama korsel, rusia dan china beneran bebas visa. derajat paspor Indonesia seenggaknya bisa naik.
Quote:
Original Posted By charlies280590►Berita lengkapnya bisa dibaca di sini:
http://travel.okezone.com/read/2014/...engan-tiongkok
Ane mau kutip aja:
Lebih lanjut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu mengatakan, kemudahan bahkan gratis visa sudah diterapkan oleh Jepang untuk Indonesia. Karenanya, pemerintah pun juga siap bekerjasama dengan negara lain, seperti
Asia atau Eropa, untuk menarik kunjungan wisatawan ke Tanah Air.
Komen ane:
Ditunggu loh bu menteri realisasinya
Quote:
Original Posted By charlies280590►Pemerintah Rusia telah menambahkan Sevastopol ke daftar pelabuhan yang memperbolehkan warga negara asing dan orang tanpa kewarganegaraan tiba di sana menggunakan kapal feri untuk berwisata, demikian dilaporkan Interfax.
“Prosedur Berada di Wilayah Rusia untuk Warga Negara Asing dan Orang Tanpa Kewarganegaraan yang Tiba di Rusia untuk Perjalanan Wisata Menggunakan Kapal Feri yang Terdaftar untuk Mengangkut Penumpang” yang disusun pada 7 Mei 2009 memperbolehkan turis berada di wilayah Rusia tanpa visa. Peraturan itu juga mencantumkan daftar pelabuhan yang boleh didatangi orang dengan kriteria yang disebutkan. Hal itu disebutkan dalam situs resmi pemerintah Rusia.
Peraturan tersebut memperbolehkan warga negara asing dan orang tanpa kewarganegaraan menikmati 72 jam tinggal di Rusia tanpa visa jika mereka datang menggunakan kapal feri atau datang ke tempat lain yang telah diatur oleh program tur kelompok.
Sumber:
http://indonesia.rbth.com/news/2014/...jam_25183.html Quote:
Original Posted By charlies280590►GERAKAN kemudahan dalam berwisata terus digalakkan. Setelah Jepang bebas visa, kini Indonesia menargetkan bebas visa ke China atau Tiongkok pada 2015.
"Mudah-mudahan di 2015 kita bisa bepergian ke Tiongkok atau China, begitu pula sebaliknya bebas visa," ucap Mari Elka Pangestu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia kepada Okezone di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin, 6 Oktober 2014.
Dirinya mengatakan, negara China menjadi tujuan utama guna mengenalkan pariwisata Indonesia ke dunia internasional.
"Kita tidak memungkiri bila warga Tiongkok banyak berdatangan ke Indonesia. Langkah ini diambil supaya dapat kemudahan dalam mengenalkan Indonesia ke internasional," jelasnya.
Dalam menggalakkan bebas visa ke Tiongkok maupun sebaliknya, memang bukan proses yang mudah. Sebab, banyak kendala yang masih dialaminya.
"Bebas visa itu kan butuh proses yang tidak mudah. Sebagai contoh, Jepang yang sudah bebas visa mulai Desember mendatang. Meski bebas visa, kan tidak semua paspor bisa digunakan. Sebab, semua harus terdata secara otomatis," tutupnya.
(jjs)
Sumber:http://news.okezone.com/read/2014/10/07/406/1048915/2015-indonesia-ke-china-bebas-visa
Komen ane: itu yang dimaksud 'gerakan' apa gerakan yang digalang TS ini yah?

Quote:
Quote:
Original Posted By charlies280590►Afif Farhan - detikTravel - Rabu, 05/11/2014 11:13 WIB
Jakarta - Kementerian Pariwisata bergerak cepat untuk mendatangkan banyak wisatawan mancanegara. Salah satunya dengan cara memberikan bebas visa untuk turis dari 5 negara di tahun 2015.
Lima negara tersebut adalah Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Rusia dan Australia. Hal ini disampaikan Menpar Arief Yahya pada acara 'Rapat Koordinasi Gabungan dengan Kemenko Kemaritiman Mengenai Perpanjangan Visa Kunjungan dan Perizinan Kapal Wisata'.
Ada dua kebijakan yang dibahas yaitu penyederhanaan perizinan kapal wisata atau yacht. Satu lagi adalah pemberian Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS) untuk 5 negara yang disebut tadi.
"Negara-negara tersebut adalah sasaran utama target kunjungan wisman. Seperti China, kelas menengah mereka besar dan itu potensi untuk kita," kata Arief Yahya di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Jl Medan Medeka Barat, Jakarta, Rabu (5/11/2014).
Dengan membebaskan visa, maka diharapkan makin banyak wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia. Rencananya, kebijakan ini akan bisa langsung diimplementasikan pada 2015 mendatang.
"Bebas visa kita harapkan akan berlaku pada Januari 2015," janji Arief.
Sumber:
http://travel.detik.com/read/2014/11...ara-tahun-2015
Komen ane:
Kalo jepang kan akhirnya asas resiprositas, karena mereka juga membebaskan visa (bersyarat) ke WNI per Desember 2014.
Sedangkan kalo sama tiongkok kan udah dari taun lalu wacana bebas visa.
Kira2 kalo Indonesia ngebebasin visa ke korsel rusia sama australi, dibales dengan hal yang sama gak yah sama mereka...???
Quote:
Original Posted By ryansyah100%►Pemerintah Mongolia dan Indonesia perlu segera menggagas pemberian visa on arrival untuk memudahkan kunjungan wisata bagi warganya di kedua negara. Dengan begitu, masyarakat di kedua negara saling mengenal kultur dan kebudayaan masing-masing.
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR Meutya Viada Hafid mengungkapkan hal tersebut usai menerima delegasi parlemen Mongolia di DPR, Jumat (31/10). Gagasan mengadakan visa on arrival sangat disambut baik kedua belah pihak. “Tadi ada permintaan khusus visa on arrival untuk meningkatkan pariwisata antara dua negara,” ungkap politisi Partai Golkar tersebut.
Seperti diketahui dengan fasilitas visa on arrival, para pemegang paspor cukup mengurus visa saat kedatangannya di bandara negara tujuan dengan membayar biaya administrasi. Jadi, tidak perlu mengurus visa sebelumnya di negara asal. Ini tentu memudahkan sekaligus menggairahkan angka kunjungan wisata di kedua negera.
“Kadang kita malas berkunjung ke luar negeri, karena susah mengurus visanya. Saya mendukung ide itu, sehingga memudahkan berkunjung ke Mongolia. Kalau sekarang ingin kerja sama pariwisata, tapi urus visanya masih susah, maka sulit untuk jalin kerja sama pariwisata,” kata Meutya.
Ditambahkan anggota Komisi I DPR ini, kultur kita hampir sama dengan masyarakat Mongolia. Secara fisik juga ternyata tak jauh beda. “Kita punya banyak kemiripan. Kalau kita berdiri berjejer, mungkin tidak ada yang tahu kalau itu dari Mongolia, karea mukanya mirip. Tata bicara dan kesantunannya juga enggak jauh berbeda. Tapi, yang jauh berbeda adalah buminya. Di sana dingin sekali, di sini hangat. Itulah yang bisa kita kuatkan hubungannya dengan Mongolia.” (mh) (sumber : parlemen-tv)
Quote:
Original Posted By charlies280590►Selasa, 11-11-2014 | 18:47 WIB | Penulis: Surya
BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Dewan Federasi Federasi Rusia Valentina Matvienka dan rombongan bertemu Ketua DPD RI Irman Gusman di Gedung DPD RI Jakarta, Selasa (11/11/2014). Pada kesempatan itu, Ketua DPD didampingi Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad dan beberapa Anggota DPD RI.
Dalam pertemuan tersebut membahas kerjasama kedua negara untuk terus ditingkatkan baik antar kedua negara maupun di dunia internasional. Selama ini sudah terwujud dengan baik kerjasama pembangunan Provinsi Moskow dengan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Juga menerapkan bebas visa dan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim terbesar di Asia.
Menurut Irman Gusman, kerjasama tersebut akan dilanjutkan di bidang perdagangan, teknologi, militer, industri, komunikasi, dan sebagainya. Hal itu diperkuat dengan pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan Presiden Indonesia Joko Widodo pada sidang APEC di Tiongkok, pada Senin (10/11) lalu.
"Itu menunjukkan betapa pentingnya Indonesia bagi Rusia. Apalagi kerjasama kedua negara ini sudah berlangsung selama 65 tahun terakhir ini," tegas Irman Gusman.
Irman mengatakan, bahwa kunjungan kerja Ketua Dewan Federasi Rusian dabn rombongan mencerminkan hubungan persahabatan dan kerjasama yang makin erat antara Rusia dan Indonesia.
"Lawatan Ibu Valantina Matviyenko membuktikan hubungan kerjasama dan pershabatan Indonesia-Rusia yang makin kuat dan terus berkembang. Kami berharap kunjungan ini akan mendorong peningkatan hubungan kerjsama antarnegara, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan," kata Irman.
Pada Rabu (12/11) Valentina Matvienka bersama Wapres Jusuf kalla akan menandatangani kerjasama antara Indonesia dengan Rusia tersebut dan akan disaksikan oleh anggota DPD RI.
"Jadi, Indonesia menjadi negara besar yang diperhitungkan oleh Rusia, dan sebaliknya Rusia menjadi negara besar yang juga penting bagi Indonesia khususnya dalam percaturan dunia internasional," tambah Irman.
Hal yang sama diungkapkan Valentina Matvienka, bahwa dirinya mendukung apa yang telah disampaikan oleh Ketua DPD RI tersebut. Di mana dukungan tersebut juga diperkuat dengan adanya pertemuan Presiden Rusia dan Presiden Indonesia di sidang APEC di Tiongkok sekarang ini.
"Jadi, kami akan meningkatkan kerjasama kedua negara ini agar lebih luas, lebih mendalam dan lebih kuat lagi. Karena itu, juga mengundang pimpinan DPD RI ke Rusia pada awal tahun 2015 mendatang," pungkasnya.
Valentina menambahkan, pada 2015 antara Rusia dan Indonesia sepakat untuk membebaskan bebas visa untuk kunjungan wisatawan kedua negara. Bahkan Garuda Indonesia Airways (GIA) akan membuka rute langsung Bali-Moskow dan Jakarta-Moskow PP.
Selain itu, Rusia siap membantu Presiden Jokowi untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara poros maritim dunia. "Rusia siap membantu pembangunan infrastruktur pelabuhan dan kemaritiman. Indonesia sudah lama dikenal sebagai negara maritim, Rusia siap membantu Indonesia," katanya.
Editor: Surya
Sumber:
http://batamtoday.com/berita50033-Ku...ebas-Visa.html
Komentar ane:
ini berita beneran ato cuma boongan yah gan...?
Ane juga coba cek di sumber lain tapi gak ada satupun yang menerangkan kalo rusia juga sepakat kasih bebas visa ke Indonesia, sedangkan yang sebaliknya bakalan berlaku per januari 2015. Mungkin agan2 yang lain ada informasi?
Quote:
Original Posted By charlies280590►Gan, ane barusan baca berita ini di laman resmi kedutaan tiongkok di Indonesia:
Positive outcomes have been achieved. First, China has signed mutual visa-waiver agreements of various forms with nearly 90 countries, and 53 visa simplification agreements with 39 countries. Second, as a result of our hard work, 37 countries and regions have accorded Chinese citizens the upon-arrival visa treatment unilaterally, and 8 countries and regions have waived visa requirement unilaterally for Chinese citizens.
Sumber:
http://id.china-embassy.org/eng/fyrth/t1209254.htm
Komen ane:
Salut deh sama tiongkok. kemaren2 paspornya dicap jelek di mana2 dan sekarang udah negosiasi sama 90an Negara. Taun depan keliatannya rangking paspor Indonesia bisa dibalep sama tiongkok nih. Taun ini ranking paspor Indonesia masih lebih tinggi daripada india dan tiongkok. Pemerintah Indonesia yang baru mestinya bikin tim khusus negosiasi bebas visa yah. ane rela deh jadi tenaga sukarelawan

Quote:
Original Posted By charlies280590►Selasa, 25 November 2014 - 19:39 wib |
Helmi Ade Saputra - Okezone
DALAM rangka pengembangan pariwisata, Indonesia dan Tiongkok tingkatkan kerjasama. Salah satunya mempercepat bebas visa tahun ini.
Hal tersebut seperti dikatakan oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya saat berkunjung ke kediaman Duta Besar Tiongkok, Xie Feng. Diharapkan bebas visa akan segera terlaksana dan berjalan pada tahun 2015.
"Bebas visa juga tadi dibahas dan responnya sangat bagus, kedua belah pihak ingin mempercepat. Keinginan kita tahun ini dan bisa diimplementasikan di awal tahun 2015 untuk yang bebas visa," ungkapnya di Kediaman Duta Besar Tiongkok, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (25/11/2014).
Menurut Arief Yahya, bebas visa akan meningkatkan pelayanan dan kunjungan wisatawan, baik dari Tiongkok ke Indonesia maupun sebaliknya. Hal ini karena dengan bebas visa berpergian ke suatu negara akan jauh lebih mudah.
"Bebas visa itu akan meningkatkan pelayanan, sehingga orang-orang dari Tiongkok tidak memikirkan bagaimana mengurus visa, begitu membayangkan sulitnya mengurus visa malah tidak jadi ke Indonesia," jelasnya.
"Demikian juga yang dari Indonesia, misalkan Tiongkok nanti membebas visakan orang Indonesia, saya yakin akan meningkatkan wisman kita ke sana," tutupnya.
(ren)
Sumber:
http://lifestyle.okezone.com/read/20...sa-ke-tiongkok
Komen ane:
Keliatannya udah ada sinyal bagus nih dari kedua belah pihak...
Bagus deh pak menteri, belom lama menjabat tapi udah mulai keliatan kerjanya... besok2 negosiasinya sama uni eropa yah pak yah...
