Merdeka.com - Tiga Politisi Partai Golkar Agus Gumiwang, Poempida Hidayatulloh dan Nusron Wahid dipecat lantaran mendukung pasangan capres dan cawapres Jokowi-JK. Namun tidak hanya itu saja, Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh ikut dinonaktifkan sebagai Ketua DPD Golkar untuk wilayah Sulawesi Barat.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Agung Laksono membenarkan, jika gubernur Sulawesi Barat telah dinonaktifkan dari pengurusan partai.

"Yang satu non aktif. Yang dipecat hanya 3. Yang satu non aktif Pak Gubernur Anwar Adnan Saleh dan saya dengar segera akan di rehabilitasi," ujar Agung kepada wartawan usai rapat tertutup di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (25/6).

Dalam waktu dekat ini, dirinya bersama pengurus ormas sayap Partai Golkar akan menemui Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie untuk membicarakan permasalahan ini. Sebab, Menko Kesra ini berpendapat keputusan pemecatan dan nonaktif tersebut dinilai telah menyalahi aturan AD/ART partai.

"Menurut kami karena tidak seusai dengan prosedur. Kami akan menganulir atau meminta penjelasan, klarifikasi dan yang terakhir yang kita harapkan direhabilitasi," tandasnya.

Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh memprotes keras kebijakan ini. Sebab, dia dituduh tidak mengikuti keputusan partai untuk mendukung dan memenangkan pasangan capres dan cawapres Prabowo-Hatta pada pemilihan presiden 9 Juli mendatang di Sulbar.

Anwar bahkan ditunjuk menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta di Sulbar. Dia menduga, dinonaktifkan karena tidak mengambil cuti untuk kampanye. Selain itu, perkara ini bermula, dia menduga lagi, karena pihaknya pernah menjemput Cawapres Jufuf Kalla (JK) dari Bandara Tampa Padang hingga ke rumah kediaman tokoh masyarakat Mandar di Mamuju.

Menurut dia, hal itu dilakukan dalam posisi sebagai Gubernur Sulbar. Anwar juga melihat kejadian itu wajar, karena JK adalah mantan wakil presiden dan seorang tokoh Sulawesi.

sumber