Merdeka.com - Bergulirnya kasus Tabloid Obor Rakyat dikhawatirkan dapat memicu situasi yang tidak kondusif di masyarakat. Karena itu, Polri meminta masyarakat untuk menjaga Kamtibmas di tiap wilayah masing-masing agar tidak terprovokasi oleh berita-berita negatif.

"Kalau terbitnya tulisan Obor ini kemudian mempengaruhi situasi ketertiban dan kemanan masyarakat, maka upaya Polri di seluruh Indonesia dengan cara pencegahan agar tidak terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat degan cara bersama-sama,"ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny F Sompie, Jakarta, Selasa (24/6).

Media diharapkan menjadi sarana edukasi agar masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.

"Melalui media kan bisa kita berikan pemahaman yang benar untuk tidak terpengaruh yang mengganggu Kamtibmas," imbuhnya

Polri akan melihat sejauh mana pengaruh Tabloid Obor Rakyat tersebut dalam tahapan kampanye. Jika berakibat mengganggu jalannya kampanye, maka itu akan di tindak oleh Bawaslu.

"Kalau berpengaruh dalam arti yang lain misalnya, berkaitan degan tahapan kampanye apabila itu ada pidana kan kompetensinya ada di Bawaslu. Jika itu dianggap tindak pidana Pemilu maka Bawaslu, KPU dan Panwaslu di tiap daerah di mana obor ini di edarkan bisa mengambil sikap," katanya.

"Jadi tidak hanya Polri yang berkerja tapi semua stakeholder dalam rangka mencegah terganggunya Keamanan dan ketertiban masyarakat," lanjutnya.

Perihal Tabloid Obor Rakyat yang akan terbit lagi edisi ke tiga, Polri akan melihat apakah ada motif yang mengarah kepada unsur pidana atau tidak.

"Kalau misalnya dia menerbitkan lagi tujuannya apa? Kan kita bicara motif karena motif ini akan memudahkan kita melihat apakah ada pidana atau tidak," imbuhnya.

Ronny juga mengatakan jika terbitan edisi Tabloid Obor Rakyat yang selanjutnya kontennya masih sama, itu merupakan bagian yang bisa dijadikan barang bukti tambahan

sumber





Fitnah itu sedang tidur, dan laknat Allah teradap orang yang membangkitkannya (HR. Ar-Rafii)