Mikir Jok......Indonesia tdk ada kepentingan thd konflik Laut Cina Selatan ???
Ini Jokowi gak pernah tau apa pura2 lupa mana batas maritim Indonesia yg berhubungan dgn Laut Cina Selatan???
Kok bilang kita gak ada urusan sm ketegangan di sana ??
Perlu belajar geografi lg kayak si Jok.
Jok...jok....blunder lg ente
Lucu bos,yang mau di terusin ama capres lu kan pemerintahan nya sby?
yang bilang bahwa pandangan nya si jokowi tepat juga kan menlu nya sby..
Buat kubu wowo yang masih mau bacot in masalah ini, mending jadi menlu dulu baru tar gw dengerin omongan lu,klo menlu nya aja dah bilang bener ya udah selesai...emang timses capres lu lebih tau duduk persoal nya di bandingkan menlu ?
gak usah stubborn gak jelas deh,makin keliatan klo kubu wowo kagak tau ape2
Pan dari militer gan.. Pan lebih paham dari jokowi capresnya... Ndak mungkin salah gan capresnya...
Gan..gan...jgn lupa sama domain masalahnya.
yg dibilang jkw kemaren kan kita tdk ada urusan dgn konflik disana.
Ini domainnya, jelas kita ada urusannya wong ini menyangkut wilayah NKRI kok. Ane tdk bilang kita harus ikut terlibat konflik atau tidak tapi ini tetap harus jd perhatian kita karna masih ada wilayah kita yg di klaim masuk ke wilayah konflik tsb.
Lucu bos,yang mau di terusin ama capres lu kan pemerintahan nya sby?
yang bilang bahwa pandangan nya si jokowi tepat juga kan menlu nya sby..
Buat kubu wowo yang masih mau bacot in masalah ini, mending jadi menlu dulu baru tar gw dengerin omongan lu,klo menlu nya aja dah bilang bener ya udah selesai...emang timses capres lu lebih tau duduk persoal nya di bandingkan menlu ?
gak usah stubborn gak jelas deh,makin keliatan klo kubu wowo kagak tau ape2
Gan..gan...jgn lupa sama domain masalahnya.
yg dibilang jkw kemaren kan kita tdk ada urusan dgn konflik disana.
Ini domainnya, jelas kita ada urusannya wong ini menyangkut wilayah NKRI kok. Ane tdk bilang kita harus ikut terlibat konflik atau tidak tapi ini tetap harus jd perhatian kita karna masih ada wilayah kita yg di klaim masuk ke wilayah konflik tsb.
Agan juga sudah terjebak.... kalau mau liat video penjelasan pak jokowi lagi boleh gan dan kalau mau baca penjelasan bapak menlu juga boleh
harap maklum lah,iq 150 yang ketuker ama tekanan darah aja si fahri cuek2 aja... gak capres nya gak pendukung nya muka badak semua bos...
Gan..gan...jgn lupa sama domain masalahnya.
yg dibilang jkw kemaren kan kita tdk ada urusan dgn konflik disana.
Ini domainnya, jelas kita ada urusannya wong ini menyangkut wilayah NKRI kok. Ane tdk bilang kita harus ikut terlibat konflik atau tidak tapi ini tetap harus jd perhatian kita karna masih ada wilayah kita yg di klaim masuk ke wilayah konflik tsb.
Original Posted By zikraku►Ini Jokowi gak pernah tau apa pura2 lupa mana batas maritim Indonesia yg berhubungan dgn Laut Cina Selatan???
Kok bilang kita gak ada urusan sm ketegangan di sana ??
Perlu belajar geografi lg kayak si Jok.
Jok...jok....blunder lg ente
CUKUP MENLU ANE AJA YANG KASIH PENJELASAN Ini Tanggapan Menlu soal Laut Tiongkok Selatan
JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengamini pernyataan calon presiden Joko Widodo terkait persoalan Laut Tiongkok Selatan bahwa Indonesia bukanlah pihak yang bertikai. Namun, Marty menegaskan bahwa Indonesia ikut terlibat untuk membantu menciptakan kondisi perdamaian di kawasan.
"Saya kira posisi Indonesia selama ini, yang bukan negara yang bertikai di Laut Tiongkok Selatan, namun senantiasa menampilkan upaya-upaya untuk menfasilitasi menyelesaikan masalah itu," ujar Marty di Istana Negara, Jakarta, Senin (23/6/2014).
Marty menyatakan bahwa Indonesia turut berkontribusi dengan melakukan upaya diplomasi yang terus dilanjutkan untuk meredam suasana. Sejauh ini, kata Marty, peran Pemerintah Indonesia diterima oleh semua negara.
"Sehingga apa yang dikatakan oleh Pak Jokowi sebenarnya itu upaya kita memang dilakukan dengan asumsi kita bisa berkontribusi," ujarnya.
Terkait dengan pernyataan calon presiden Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa ada wilayah Indonesia di Laut Tiongkok Selatan yang dicaplok oleh negara lain, Marty mengakui bahwa ada persoalan batas laut Indonesia dengan negara tetangga yang belum tuntas.
Salah satu yang dicontohkan Marty adalah konflik perbatasan Indonesia dengan Filipina yang sudah terjadi selama 20 tahun. Namun, dia menegaskan bahwa hingga saat ini, Indonesia tak memiliki konflik dengan Tiongkok. "Dengan Tiongkok tidak ada sengketa. Ini disampaikan oleh Tiongkok sendiri, dan apa yang disampaikan oleh Prabowo betul ada indikasi wilayah-wilayah laut yang belum tuntas," katanya.
Di dalam debat calon presiden pada Minggu (22/6/2014) malam, Jokowi menyatakan tidak ingin ikut campur menangani konflik Laut Tiongkok Selatan. Jika terpilih sebagai presiden, Jokowi ingin Indonesia tidak terseret pusaran masalah internasioal tanpa memberikan solusi yang jelas.
Jokowi menyampaikan pandangannya itu sebagai jawaban atas lontaran pertanyaan dari Prabowo. Menurut Jokowi, Indonesia tidak terlibat dalam ketegangan antar-negara-negara ASEAN terkait kawasan perairan tersebut.
"Itu urusan negara lain dan negara lain. Tapi kalau kita berperan, juga lebih baik. Tapi kalau kita tidak punya solusi yang benar, proses diplomasi yang kita lakukan tidak bermanfaat, untuk apa kita lakukan?" papar Jokowi.
Mendengar jawaban Jokowi, Prabowo sempat berupaya memperdalam pertanyaan dengan menambahkan informasi bahwa ada wilayah Indonesia yang turut diklaim dalam sengketa tersebut. Namun, Jokowi tetap menyatakan Indonesia tidak perlu ikut campur terlalu dalam pada masalah itu.
"Setahu saya, dalam konflik Tiongkok itu, kita sama sekali tidak punya konflik," ujar Jokowi.
JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Tim Sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andi Wijayanto, menyatakan bahwa sikap calon presiden Joko Widodo (Jokowi) sejalan dengan sikap pemerintah saat ini yang tidak masuk dalam konflik Laut Tiongkok Selatan. Andi menilai berbahaya sikap kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang menyeret Indonesia masuk dalam pusaran konflik itu.
"Posisi Prabowo dan timnya bahaya karena masuk ke perangkap negara lain yang menginginkan buka celah ada pembahasan batas wilayah Laut Tiongkok Selatan dalam sembilan garis putus-putus yang dibuat Tiongkok," ujar Andi dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Andi menjelaskan, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa sudah tujuh kali melayangkan surat protes kepada Beijing, tetapi tidak pernah digubris. Surat itu berisi protes Indonesia akan adanya sembilan garis putus-putus yang mencakup wilayah Natuna.
Indonesia, kata Andi, juga menyatakan sikap tidak mengakui garis tersebut. Menurut Andi, Tiongkok sengaja melemparkan peta sembilan garis putus-putus di Laut Tiongkok Selatan hanya untuk menjebak negara-negara yang masuk di dalamnya untuk bernegosiasi.
"Indonesia tidak mengakui itu. Sehingga supaya tidak terjebak, Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia tidak memiliki sengketa wilayah di Laut Tiongkok Selatan karena Indonesia tidak akui adanya garis apa pun. Tidak ada ruang bagi Tiongkok untuk menjebak kita," kata Andi.
"Analoginya, ini rumah kita. Ada tetangga yang menyatakan sebagian ini rumah dia. Apa kita mau negosiasi? Untuk apa negosiasi? Jelas-jelas ini punya kita," tambah Andi.
Sebelumnya, Menlu Marty Natalegawa mengamini pernyataan Jokowi terkait persoalan Laut Tiongkok Selatan bahwa Indonesia bukanlah pihak yang bertikai. (baca: Ini Tanggapan Menlu soal Laut Tiongkok Selatan Versi Prabowo dan Jokowi)
Dewan penasihat tim sukses Prabowo-Hatta, Akbar Tandjung, menilai, Jokowi kurang memahami persoalan konflik di Laut Tiongkok Selatan. Akbar mengatakan, Indonesia juga punya kepentingan dengan penyelesaian konflik tersebut. (baca: Disayangkan, Jokowi Tak Paham Persoalan Laut China Selatan)
Timses pasangan Prabowo-Hatta lainnya, Ahmad Yani, mengkritisi pemahaman Jokowi terkait batas letak geografis Indonesia. Dia berpendapat, Jokowi kurang memahami persoalan di wilayah perbatasan yang rawan menjadi persoalan Indonesia dengan negara lain. (baca: "Capres Kok Enggak Paham Letak Geografis")
harusnya malu nuduh2 malah nyiprat ke muka sendiri
Menlu aja udah bilang kita ga terlibat konflik langsung bos dilaut cina selatan dan megedepankan cara diplomasi untuk menengahi negara2 asean yang terlibat seperti kata pak jokowi...koq dipakasain sih prnyataan pulau natuna ikut diklaim cina.ni link beritanya.. http://nasional.news.viva.co.id/news...-dilakukan-sby
begitulah gan... capres sebelah memang ahli dalam bidang itu
JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Tim Sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andi Wijayanto, menyatakan bahwa sikap calon presiden Joko Widodo (Jokowi) sejalan dengan sikap pemerintah saat ini yang tidak masuk dalam konflik Laut Tiongkok Selatan. Andi menilai berbahaya sikap kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang menyeret Indonesia masuk dalam pusaran konflik itu.
"Posisi Prabowo dan timnya bahaya karena masuk ke perangkap negara lain yang menginginkan buka celah ada pembahasan batas wilayah Laut Tiongkok Selatan dalam sembilan garis putus-putus yang dibuat Tiongkok," ujar Andi dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Andi menjelaskan, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa sudah tujuh kali melayangkan surat protes kepada Beijing, tetapi tidak pernah digubris. Surat itu berisi protes Indonesia akan adanya sembilan garis putus-putus yang mencakup wilayah Natuna.
Indonesia, kata Andi, juga menyatakan sikap tidak mengakui garis tersebut. Menurut Andi, Tiongkok sengaja melemparkan peta sembilan garis putus-putus di Laut Tiongkok Selatan hanya untuk menjebak negara-negara yang masuk di dalamnya untuk bernegosiasi.
"Indonesia tidak mengakui itu. Sehingga supaya tidak terjebak, Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia tidak memiliki sengketa wilayah di Laut Tiongkok Selatan karena Indonesia tidak akui adanya garis apa pun. Tidak ada ruang bagi Tiongkok untuk menjebak kita," kata Andi.
"Analoginya, ini rumah kita. Ada tetangga yang menyatakan sebagian ini rumah dia. Apa kita mau negosiasi? Untuk apa negosiasi? Jelas-jelas ini punya kita," tambah Andi.
Sebelumnya, Menlu Marty Natalegawa mengamini pernyataan Jokowi terkait persoalan Laut Tiongkok Selatan bahwa Indonesia bukanlah pihak yang bertikai. (baca: Ini Tanggapan Menlu soal Laut Tiongkok Selatan Versi Prabowo dan Jokowi)
Dewan penasihat tim sukses Prabowo-Hatta, Akbar Tandjung, menilai, Jokowi kurang memahami persoalan konflik di Laut Tiongkok Selatan. Akbar mengatakan, Indonesia juga punya kepentingan dengan penyelesaian konflik tersebut. (baca: Disayangkan, Jokowi Tak Paham Persoalan Laut China Selatan)
Timses pasangan Prabowo-Hatta lainnya, Ahmad Yani, mengkritisi pemahaman Jokowi terkait batas letak geografis Indonesia. Dia berpendapat, Jokowi kurang memahami persoalan di wilayah perbatasan yang rawan menjadi persoalan Indonesia dengan negara lain. (baca: "Capres Kok Enggak Paham Letak Geografis")
harusnya malu nuduh2 malah nyiprat ke muka sendiri
Menlu aja udah bilang kita ga terlibat konflik langsung bos dilaut cina selatan dan megedepankan cara diplomasi untuk menengahi negara2 asean yang terlibat seperti kata pak jokowi...koq dipakasain sih prnyataan pulau natuna ikut diklaim cina.ni link beritanya.. http://nasional.news.viva.co.id/news...-dilakukan-sby
Original Posted By aliyudin25►Kalo Kepulauan Natuna itu gimana gan ? Ada yg bisa jelasin ?
Takutnya kalo Indonesia ga aktif, malah dibelakang terjadi konflik dengan salah satu negara terdekat dengn Natuna.
Tau kan Natuna itu ladang nya apa ?
INDONESIA JANGAN TERJEBAK
JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Tim Sukses pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andi Wijayanto, menyatakan bahwa sikap calon presiden Joko Widodo (Jokowi) sejalan dengan sikap pemerintah saat ini yang tidak masuk dalam konflik Laut Tiongkok Selatan. Andi menilai berbahaya sikap kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang menyeret Indonesia masuk dalam pusaran konflik itu.
"Posisi Prabowo dan timnya bahaya karena masuk ke perangkap negara lain yang menginginkan buka celah ada pembahasan batas wilayah Laut Tiongkok Selatan dalam sembilan garis putus-putus yang dibuat Tiongkok," ujar Andi dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (24/6/2014).
Andi menjelaskan, Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa sudah tujuh kali melayangkan surat protes kepada Beijing, tetapi tidak pernah digubris. Surat itu berisi protes Indonesia akan adanya sembilan garis putus-putus yang mencakup wilayah Natuna.
Indonesia, kata Andi, juga menyatakan sikap tidak mengakui garis tersebut. Menurut Andi, Tiongkok sengaja melemparkan peta sembilan garis putus-putus di Laut Tiongkok Selatan hanya untuk menjebak negara-negara yang masuk di dalamnya untuk bernegosiasi.
"Indonesia tidak mengakui itu. Sehingga supaya tidak terjebak, Jokowi menjelaskan bahwa Indonesia tidak memiliki sengketa wilayah di Laut Tiongkok Selatan karena Indonesia tidak akui adanya garis apa pun. Tidak ada ruang bagi Tiongkok untuk menjebak kita," kata Andi.
"Analoginya, ini rumah kita. Ada tetangga yang menyatakan sebagian ini rumah dia. Apa kita mau negosiasi? Untuk apa negosiasi? Jelas-jelas ini punya kita," tambah Andi.
Sebelumnya, Menlu Marty Natalegawa mengamini pernyataan Jokowi terkait persoalan Laut Tiongkok Selatan bahwa Indonesia bukanlah pihak yang bertikai. (baca: Ini Tanggapan Menlu soal Laut Tiongkok Selatan Versi Prabowo dan Jokowi)
Dewan penasihat tim sukses Prabowo-Hatta, Akbar Tandjung, menilai, Jokowi kurang memahami persoalan konflik di Laut Tiongkok Selatan. Akbar mengatakan, Indonesia juga punya kepentingan dengan penyelesaian konflik tersebut. (baca: Disayangkan, Jokowi Tak Paham Persoalan Laut China Selatan)
Timses pasangan Prabowo-Hatta lainnya, Ahmad Yani, mengkritisi pemahaman Jokowi terkait batas letak geografis Indonesia. Dia berpendapat, Jokowi kurang memahami persoalan di wilayah perbatasan yang rawan menjadi persoalan Indonesia dengan negara lain. (baca: "Capres Kok Enggak Paham Letak Geografis")
harusnya malu nuduh2 malah nyiprat ke muka sendiri
Original Posted By onxafn►sesuai dengan politik luar negeri INDONESIA bebas aktif
klo ada rusuh di wilayah tetangga, masa mau ikutan rusuh, ya mending jaga diri biar ga keseret dunk, kecuali ada yang ngajak ribut baru di buat "RAME"
Menlu Dukung Jokowi Soal Laut China
Selatan, Tim Prabowo Harus Malu Selasa, 24 Juni 2014 | 8:31
[JAKARTA] Kebanggaan tim sukses yang menilai
Prabowo Subianto lebih memahami persoalan Laut
China Selatan runtuh seketika setelah Menteri Luar
Negeri (Menlu) Marty Natalagewa berkomentar. Menurut Marty, yang disampaikan capres Joko Widodo
agar Indonesia mengedepankan diplomasi memang
terus dilakukan. Indonesia, menurut Marty, tidak masuk dalam pihak
yang bertikai di laut yang disebutnya dengan nama
Laut Tiongkok Selatan itu. Namun ingin berkontribusi untuk menyelesaikan
sengketa yang melibatkan empat negara itu.
Kontribusi dilakukan dengan mencoba memfasilitasi
pihak-pihak yang berseteru. "Tentu upaya ini sifatnya terukur dan realistis
bagaimana kemungkinan-kemungkinan
keberhasilannya," kata Marty di Istana Negara,
Jakarta, Senin (23/6). Menurut Marty, salah satu ciri dan syarat menengahi
suatu permasalahan adalah diterima atau tidaknya
negara tersebut oleh pihak-pihak yang bertikai.
Beruntung selama ini, Indonesia dengan segala
diplomasinya, pemikiran dan gagasannya, diterima
oleh semua pihak. "Sehingga apa yang dikatakan oleh Pak Jokowi
sebenarnya itu upaya kita memang dilakukan dengan
asumsi kita bisa berkontribusi," papar Marty. Pengamat politik Boni Hargens mengatakan, Prabowo
Subiantio dan tim suksenya harus lebih banyak
belajar soal kebijakan luar negeri. “Betapa malunya Prabowo Subianto dan para pakar
di sekitar dia yang ternyata tidak memahami politik
luar negeri Indonesia terkait konflik Laut China
Selatan,” katanya di Jakarta, Selasa (24/6). “Ini sangat memalukan Prabowo. Kalau akhirnya
Prabowo berkata tidak percaya lagi tim suksesnya ya
sangat beralasan. Karena memahami konflik Laut
China Selatan saja tidak utuh,” tambah Boni. [L-8]
agan liat peta gak ?
adakah wilayah ZEE (Zone Economic Exclusive) teritori perairan indonesia yang masuk dalam pertikaian LCS/LTS ?
indonesia tidak masuk klaim gan. tapi pak jokowi menerangkan bahwa indonesia akan maju apabila dibutuhkan. di sini kan sudah jelas, bahwa kita tidak ikut campur terlalu dalam.
namun yang ditekankan pak jokowi adalah sikap pro-aktif indonesia dalam keanggotaan ASEAN.
Original Posted By evin.glasses►Ya kan sudah ketauan kalo no. 2 jdi Presiden, bkal d obok2 ne negara..., nanti bilangnya Aku Rapopo
Siapa bilang aku rapopo kl dlm hal ini ya mesti bilang "Ta Gawe Rame .."
beda intonasi dan mimik beda maksud loh gan Rame menurut org jawa ..:v
btw cakupan wilayah laut yg diclaim china mmg tdk sampai pulau terluar indonesia ..tapi mmg kemungkinan bergesekan di zona laut ZEE ..
http://m.kaskus.co.id/post/52f48bf7becb17c4118b480d#post52f48bf7becb17c4118b480d
sesuai dengan politik luar negeri INDONESIA bebas aktif
klo ada rusuh di wilayah tetangga, masa mau ikutan rusuh, ya mending jaga diri biar ga keseret dunk, kecuali ada yang ngajak ribut baru di buat "RAME"
Anda akan meninggalkan Pilih Capres & Caleg. Apakah anda yakin?
Lapor Hansip
Semua laporan yang masuk akan kami proses dalam 1-7 hari kerja. Kami mencatat IP pelapor untuk alasan keamanan. Barang siapa memberikan laporan palsu akan dikenakan sanksi banned.