Jokowi-JK Akan Perkuat TNI, Polri, PNS dan Warga Perbatasan

Liputan6.com, Semarang - Pasangan capres dan cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam jangka pendek dan menengah akan memperkuat institusi TNI, Polri, dan Pegawai Negeri Sipil (PNS). Janji ini akan dilaksanakan jika terpilih dalam pilpres 9 Juli mendatang.

Ketua tim pemenangan pasangan Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo mengatakan, selain prioritas tersebut pasangan capres nomor urut 2 ini juga akan menguatkan BUMN dan BUMD. Ini untuk mendukung penguatan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dan Polri, demi menjaga NKRI.

"Ini merupakan bagian dari upaya meningkatkan ketahanan nasional. Mereka semua adalah ujung tombak negara bangsa Indonesia yang berdaulat," kata Tjahjo di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (22/6/2014).

Demikian pula dalam hal meningkatkan kesejahteraan TNI, Polri, dan PNS, termasuk pensiunan, menurut Tjahjo, juga akan menjadi kesatuan peningkatan secara maksimal yang akan diperhatikan pasangan Jokowi-JK.

Ini perlu, kata Tjahjo, mengingat ketiga elemen (TNI, Polri, dan PNS) tersebut bagian dari sistem pemerintahan yang kuat dan solid untuk memacu kinerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat luas.

"Termasuk organisasi profesi lainnya, seperti dokter, bidan, perawat, guru, buruh, petani, dan nelayan," imbuh Sekjen PDIP itu. Pemerintahan Jokowi-JK, lanjut Tjahjo, juga akan konsisten membangun perencanaan infrastruktur yang komprehensif dan integral, guna memperkuat wilayah perbatasan.

Hal yang tidak kalah pentingnya, menurut Tjahjo, adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di lingkungan perbatasan, untuk menjadi bagian perhatian utama yang merupakan bagian dari kekuatan TNI bersama rakyat.

"Hal ini akan menjadi kata kunci pertahanan nasional, apalagi TNI lahir dari rakyat," ujar alumnus Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) Semarang itu. (Ant/Sun)