- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Golkar Akui Tidak Bulat Mendukung Prabowo


TS
looneybunny
Golkar Akui Tidak Bulat Mendukung Prabowo
Quote:
Golkar Akui Tidak Bulat Mendukung Prabowo

Jakarta- Hasil sigi Indo Barometer menunjukkan dukungan optimal terhadap pasangan calon presiden hanya datang dari partai asal yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Partai Gerindra untuk Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Di kubu Prabowo, dukungan pemilih partai peraih suara terbesar, yaitu Golkar, misalnya, tak optimal karena belum melewati angka 50 persen.
"Tak semua pemilih memilih kandidat sesuai keputusan partai," kata Ketua Partai Golkar Rully Chaerul Azwar di kompleks parlemen, Senayan, Rabu, 18 Juni 2014. Dia menegaskan, tak ada satu partai politik yang bisa mengarahkan dukungan 100 persen untuk calon presiden yang mereka dukung. "Anda juga mesti tanya partai lain."
Menurut Rully, Golkar memang mesti berupaya lebih agar pemilihnya menyesuaikan dengan keinginan partai. "Bahwa pilihan partai adalah benar," kata dia. Namun Rully menerangkan, partai tidak melarang anggotanya untuk menyalurkan pilihan politiknya. Dia tak menampik ada anggota Golkar yang tak loyal pada keputusan partai.
Rully menjelaskan, sebagian kader pasti patuh dan bertahan dengan pilihan partai. Menurut Rully, ada anggota Golkar yang menjadikan pilihan politik partai sebagai garis politik personal. Hanya saja, dia pun tak menyalahkan jika ada kader yang memilih jalan berbeda. "Tak bisa disalahkan jika ada pendirian yang menganggap partai hanya sebagai kendaran," kata Rully.
Partai Golkar secara resmi mendukung pasangan Prabowo-Hatta dalam pemilu presiden 9 Juli mendatang. Namun bekas Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla menjadi calon wakil presiden Joko Widodo. Rully tak khawatir Kalla akan menggerus suara Golkar. Dia yakin, tak semua pemilih Golkar di Indonesia Timur bakal mendukung Jokowi-Kalla. "Mungkin di Sulawesi Selatan iya, tetapi di Sulawesi Tenggara dan Gorontalo masih imbanglah," kata dia.
Ketua Partai Golkar Hajriyanto Y Thohari meyakini tak ada satu partai yang sepenuhnya solid mendukung calon presiden. Tidak sinkronnya dukungan pemilih dengan keputusan partai dia sebut sebagai fenomena universal. "Karena itu figur menjadi menentukan."
Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini meminta publik tak mempercayai partai yang mengklaim dirinya solid. Alasannya, sistem demokrasi langsung membuat masyarakat bisa menentukan pilihan sendiri. Bahkan kelompok agamapun tidak bisa menjamin seluruh anggotanya akan mengikuti keputusan organisasi. "Jangan terlalu optimis dengan keputusan partai," kata dia.
Agar gradasi suara tak terlalu lebar, Hajriyanto mengatakan elit partai mesti menjaga soliditas. Soliditas ini bisa dibangun jika keputusan diambil melalui musyawarah dan didiskusikan bersama anggota. Hajriyanto menuturkan, pimpinan partai mesti banyak berdialog anggotanya. "Keputusan politik tak bisa diambil dengan semena-mena," kata dia.
Tim juru debat nasional Prabowo-Hatta, Martin Hutabarat yakin partai pendukung sudah solid bekerja di akar rumput. Dia mengatakan, elektabilitas Prabowo perlahan-lahan sudah mendekati Jokowi. Menurut Martin, kenaikan ini disebabkan oleh soliditas partai pendukung yang semakin baik. "Makanya kalau diadakan survei, hasilnya pasti bakalan berbeda," kata Martin.
SUMBER...........
Ya, kalo bulat enggak mungkin ada anggotanya yang membelot!!!!!!!!!!
0
1.3K
Kutip
3
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan