- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
***DEBATE TERBUKA*** (Generasi Indonesia Pintar Dan Maju monggo masuk)


TS
lapentvc
***DEBATE TERBUKA*** (Generasi Indonesia Pintar Dan Maju monggo masuk)

***DEBATE TERBUKA***
SEBELUM MEMBACA LEBIH BAIK PAHAMI RULES BERIKUT
Spoiler for RULES:
1. BACA DAN CERMATI ISI THREAD SECARACERDAS
2. BUANG JAUH JAUH PIKIRAN **SARA** DAN HAL BODOH LAINNYA
3. THREAD BERSIFAT DISKUSI BUKAN SALING MELECEHKAN
4. BERIKAN KOMENTAR POSITIF DAN JAGA CARA BERKOMENTAR
5. BOLEH BERDEBAT SESUAI DENGAN ISI THREAD DENGAN CARA YANG SOPAN
6. JADILAH WARGA INDONESIA YANG CERDAS
7. PRINSIP DASAR ADALAH KEBHINEKAAN
2. BUANG JAUH JAUH PIKIRAN **SARA** DAN HAL BODOH LAINNYA
3. THREAD BERSIFAT DISKUSI BUKAN SALING MELECEHKAN
4. BERIKAN KOMENTAR POSITIF DAN JAGA CARA BERKOMENTAR
5. BOLEH BERDEBAT SESUAI DENGAN ISI THREAD DENGAN CARA YANG SOPAN
6. JADILAH WARGA INDONESIA YANG CERDAS
7. PRINSIP DASAR ADALAH KEBHINEKAAN
BHINEKA TUNGGAL IKA
Awalnya saya bingung harus ditaruh dimana thread ini tapi setelah difikirkan baik-baik karena ada sangkut pautnya dengan masalah kepemimpinan dan pemilihan PRESIDEN mendatang, maka saya cantumkan thread ini di sini.
Jika ada kekeliruan saya mohon maaf..
Sekali lagi, thread ini bukanlah thread SARA, melainkan thread diskusi untuk terbuka demi terjaganya "Bhineka Tunggal Ika" di negara tercinta kita.
Jika ada kekeliruan saya mohon maaf..
Sekali lagi, thread ini bukanlah thread SARA, melainkan thread diskusi untuk terbuka demi terjaganya "Bhineka Tunggal Ika" di negara tercinta kita.
UNTUK PARA MIMIN
Spoiler for Tolong:
1. Tolong pahami maksud dari thread saya
2. Saya tegaskan ini bukannlah Thread SARA
3. Jika ada hal yang tidak sesuai dengan rules, saya meminta maaf yang sebesar besarnya
4. Jika saya bersalah, mohon untuk tidak langsung di BANNED, alangkah baiknya jika ada konfirmasi dan peringatan
5. Terimakasih yang sebesar besarnya
2. Saya tegaskan ini bukannlah Thread SARA
3. Jika ada hal yang tidak sesuai dengan rules, saya meminta maaf yang sebesar besarnya
4. Jika saya bersalah, mohon untuk tidak langsung di BANNED, alangkah baiknya jika ada konfirmasi dan peringatan
5. Terimakasih yang sebesar besarnya
PEMIMPIN , AGAMA , DAN ISU SARA DAN KEBHINEKAAN
Apa latar belakang saya dalam membuat thread ini..?? Adalah pertanyaan besar yang muncul dari dalam diri ketika maraknya pemberitaan dan intoleransi yang terjadi di negara kita ini. Apalagi dengan memasuki masa pemilu PRESIDEN, ada ada saja hal yang dipublisasi apalagi ketika menyangkut SARA.
Berikut beberapa fakta berita mengenai hal tersebut :
Berikut beberapa fakta berita mengenai hal tersebut :
Spoiler for BERITA:
"Warga Demo Lurah Susan, Takut Dikira Non-Muslim"
Spoiler for BACA:
Warga Demo Lurah Susan, Takut Dikira Non-Muslim

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir 200 pengunjuk rasa menggelar demonstrasi menolak penempatan Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli, Rabu siang tadi, 28 Agustus 2013. Mereka menilai tak etis seorang lurah beragama Kristen memimpin kawasan yang mayoritas warganya muslim. Aksi unjuk rasa diadakan di halaman Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Tempo menemui salah satu warga yang berdemonstrasi dan menanyakan alasan mereka ikut turun ke jalan. "Tadi, dari rumah, saya mendengar ada yang teriak-teriak, pas keluar enggak tahunya di jalan sudah ramai orang," ujar Santi, 34 tahun, warga RW 03 Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Rumah Santi terletak di gang sebelah timur kantor kelurahan. Walhasil, dari semula hanya menonton, Santi kemudian ikut masuk dalam barisan pengunjuk rasa.
"Spontan aja tadi ikut ke depan pas disuruh ustad," ujarnya. Dalam aksi itu, sejumlah tokoh muslim di Lenteng Agung memang menyampaikan orasi menolak Lurah Susan.
Awalnya, demo hanya dihadiri sekitar 100 orang yang berkonsentrasi di jalan depan kantor kelurahan. Puluhan orang lain hanya mengamati dari kejauhan, yang tersebar di sisi barat dan timur Jalan Agung Raya I, Lenteng Agung.
Mendadak dari pengeras suara, terdengar teriakan keras: "Yang merasa muslim, merapat." Ajakan itu muncul dari Husni Thamrin, salah seorang orator dalam aksi tersebut. Saat itulah Santi bergabung dalam aksi.
"Kalau enggak merapat, nanti disangkanya saya bukan muslim," ujar Santi sambil tertawa bingung. Semula dia mengira keramaian itu adalah acara pengajian di kantor kelurahan. "Di tengah-tengah acara, saya baru ngeh kalau ini demo soal Bu Lurah," ujar Santi. Dia sendiri merasa tidak ada yang salah dengan kepemimpinan Lurah Susan.

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir 200 pengunjuk rasa menggelar demonstrasi menolak penempatan Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli, Rabu siang tadi, 28 Agustus 2013. Mereka menilai tak etis seorang lurah beragama Kristen memimpin kawasan yang mayoritas warganya muslim. Aksi unjuk rasa diadakan di halaman Kelurahan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Tempo menemui salah satu warga yang berdemonstrasi dan menanyakan alasan mereka ikut turun ke jalan. "Tadi, dari rumah, saya mendengar ada yang teriak-teriak, pas keluar enggak tahunya di jalan sudah ramai orang," ujar Santi, 34 tahun, warga RW 03 Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Rumah Santi terletak di gang sebelah timur kantor kelurahan. Walhasil, dari semula hanya menonton, Santi kemudian ikut masuk dalam barisan pengunjuk rasa.
"Spontan aja tadi ikut ke depan pas disuruh ustad," ujarnya. Dalam aksi itu, sejumlah tokoh muslim di Lenteng Agung memang menyampaikan orasi menolak Lurah Susan.
Awalnya, demo hanya dihadiri sekitar 100 orang yang berkonsentrasi di jalan depan kantor kelurahan. Puluhan orang lain hanya mengamati dari kejauhan, yang tersebar di sisi barat dan timur Jalan Agung Raya I, Lenteng Agung.
Mendadak dari pengeras suara, terdengar teriakan keras: "Yang merasa muslim, merapat." Ajakan itu muncul dari Husni Thamrin, salah seorang orator dalam aksi tersebut. Saat itulah Santi bergabung dalam aksi.
"Kalau enggak merapat, nanti disangkanya saya bukan muslim," ujar Santi sambil tertawa bingung. Semula dia mengira keramaian itu adalah acara pengajian di kantor kelurahan. "Di tengah-tengah acara, saya baru ngeh kalau ini demo soal Bu Lurah," ujar Santi. Dia sendiri merasa tidak ada yang salah dengan kepemimpinan Lurah Susan.
M. ANDI PERDANA
SUMBER
SUMBER
"Aksi Mengusik Lurah Susan, FPI Beri Contoh Buruk"
Spoiler for BACA:
Aksi Mengusik Lurah Susan, FPI Beri Contoh Buruk

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Perempuan menyatakan pemerintah tak boleh gentar dengan rencana Front Pembela Islam (FPI) mendemo Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine. Kalau terpengaruh demo FPI, pemerintah bisa memberi contoh buruk bagi daerah lain dalam hal perlindungan hak minoritas dan perempuan. (Baca: FPI Akan Demo Jokowi Soal Lurah Susan)
"Kalau kalah sama ancaman otot, justru melanggengkan diskriminasi," kata anggota Komnas Perempuan, Masrurach, saat dihubungi, Senin, 28 Oktober 2013.
Menurut Masrurach, setiap warga negara memiliki hak sama untuk menempati jabatan pemerintahan. Selama ia kompeten dan berkualifikasi memadai, siapa pun bisa menjadi pejabat publik. Bahkan mereka yang punya keterbatasan fisik pun tak boleh dibatasi jadi pejabat publik. "Seperti Gus Dur punya keterbatasan, tapi tetap bisa jadi presiden," ujarnya. (Baca: Tak Hanya Susan, FPI Juga Bidik Lurah Grace)
Masrurach menyayangkan rencana FPI mendemo Balai Kota DKI terkait isu penempatan Lurah Susan. Menurut dia, FPI tak kompeten memprotes Lurah Susan. Apalagi misi organisasi itu mendemo pemerintah provinsi berbau diskriminasi. "FPI itu siapa mau demo Lurah Susan?" ujarnya. (Baca juga: Jokowi Tak Akan Pindahkan Lurah Susan dan Aktivis Perempuan Dukung Lurah Susan)
Sebelumnya, FPI menyatakan akan mendatangi Balai Kota pekan ini. Mereka akan mendemo Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo soal penempatan Lurah Susan Jasmine Zulkifli di Lenteng Agung. Kedatangan FPI ke Balai Kota mewakili forum warga yang menolak kepemimpinan Susan karena dianggap tak merepresentasikan wajah Lenteng Agung yang mayoritas muslim. (Baca: Pendemo Lurah Susan Bukan Warga Lenteng Agung?)

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Perempuan menyatakan pemerintah tak boleh gentar dengan rencana Front Pembela Islam (FPI) mendemo Lurah Lenteng Agung Susan Jasmine. Kalau terpengaruh demo FPI, pemerintah bisa memberi contoh buruk bagi daerah lain dalam hal perlindungan hak minoritas dan perempuan. (Baca: FPI Akan Demo Jokowi Soal Lurah Susan)
"Kalau kalah sama ancaman otot, justru melanggengkan diskriminasi," kata anggota Komnas Perempuan, Masrurach, saat dihubungi, Senin, 28 Oktober 2013.
Menurut Masrurach, setiap warga negara memiliki hak sama untuk menempati jabatan pemerintahan. Selama ia kompeten dan berkualifikasi memadai, siapa pun bisa menjadi pejabat publik. Bahkan mereka yang punya keterbatasan fisik pun tak boleh dibatasi jadi pejabat publik. "Seperti Gus Dur punya keterbatasan, tapi tetap bisa jadi presiden," ujarnya. (Baca: Tak Hanya Susan, FPI Juga Bidik Lurah Grace)
Masrurach menyayangkan rencana FPI mendemo Balai Kota DKI terkait isu penempatan Lurah Susan. Menurut dia, FPI tak kompeten memprotes Lurah Susan. Apalagi misi organisasi itu mendemo pemerintah provinsi berbau diskriminasi. "FPI itu siapa mau demo Lurah Susan?" ujarnya. (Baca juga: Jokowi Tak Akan Pindahkan Lurah Susan dan Aktivis Perempuan Dukung Lurah Susan)
Sebelumnya, FPI menyatakan akan mendatangi Balai Kota pekan ini. Mereka akan mendemo Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo soal penempatan Lurah Susan Jasmine Zulkifli di Lenteng Agung. Kedatangan FPI ke Balai Kota mewakili forum warga yang menolak kepemimpinan Susan karena dianggap tak merepresentasikan wajah Lenteng Agung yang mayoritas muslim. (Baca: Pendemo Lurah Susan Bukan Warga Lenteng Agung?)
ANANDA BADUDU
SUMBER
SUMBER
"Ratusan Orang Kembali Merusak Gereja di Sleman"
Spoiler for BACA:
Ratusan Orang Kembali Merusak Gereja di Sleman

Yogyakarta | kabar3
"APAPUN motifnya, kekerasan, dan inkonstitusional tak dapat dibenarkan. Untuk itu, ICM mendesak Polda DIY untuk segera menangkap dan mengadili pelaku serta aktor intelektual pro kekerasan",
Hal itu dikatakan Direktur ICM, Tri Wahyu, dalam pesan singkatnya melalui blackberry messenger. Ia mengecam keras semakin merajalelanya kekerasan di DIY utamanya Sleman. dengan kembali terjadi aksi pengerusakan tempat ibadah.
Ratusan orang yang mengatasnamakan Forum Umat Islam (FUI) serta Jemaah Majelis Taklim Al Huda melakukan pengerusakan Gereja Pangukan, Sleman, Yogyakarta, Minggu (1/6).
Pengerusakan tersebut dilakukan dengan dalih Gereja Pangukan sudah disegel sejak 2012 karena tidak memiliki ijin tempat ibadah, namun kembali dibuka dan digunakan jemaat gereja untuk beribadah. Hal tersebut memicu kemarahan warga sekitar, sebab jemaat Gereja dituding melanggar aturan yang ada dengan membuka rantai segel serta mencabut papan segel di depan Gereja.
"Saya bersama teman-teman FUI ke sana ya ngerusak seadanya. Ya ngerasa dilecehkan warga masyarakat sini, kesepakatan pemerintah terus dilanggar, terus pemerintah juga tidak ada ketegasan", kata salah seorang warga Pangukan yang juga pelaku pengerusakan, Turmudzi, saat ditemui di Masjid Al Huda.
Menurut Turmudzi, sebelum terjadi pengerusakan, warga telah melakukan negosiasi bersama Kapolres dan Satpol PP Sleman dan meminta agar kegiatan peribadahan di Gereja Pangukan tersebut segera dibubarkan paksa. Namun pihak kepolisian serta satpol dinilai tidak tegas, sehingga warga bersama ormas marah dan meluapkan kekecewaan dengan merusak gereja.
Akibat lemparan batu serta tindakan anarkis warga dan FUI, beberapa bagian gereja rusak. Meski demikian, tidak ada korban jiwa sebab jemaat gereja sudah pulang.
Sementara itu, hingga saat ini belum ada pernyataan dari perwakilan gereja. Pascainsiden, lokasi kejadian masih dijaga puluhan anggota Polda DIY. Di DIY, pengerusakan serta penyerangan rumah maupun lokasi tempat ibadah sudah terjadi dua kali dalam dua minggu ini. Sebelumnya, kediaman Direktur Galang Press yang sedang digunakan sembahyangan doa rosario juga dirusak dan jemaatnya diserang oknum yang mengatasnamakan pengikut Jafar Umar Thalib. Akibat insiden tersebut tujuh orang luka, empat diantaranya ibu - ibu serta satu orang wartawan tv nasional.
Yogyakarta | kabar3
"APAPUN motifnya, kekerasan, dan inkonstitusional tak dapat dibenarkan. Untuk itu, ICM mendesak Polda DIY untuk segera menangkap dan mengadili pelaku serta aktor intelektual pro kekerasan",
Hal itu dikatakan Direktur ICM, Tri Wahyu, dalam pesan singkatnya melalui blackberry messenger. Ia mengecam keras semakin merajalelanya kekerasan di DIY utamanya Sleman. dengan kembali terjadi aksi pengerusakan tempat ibadah.
Ratusan orang yang mengatasnamakan Forum Umat Islam (FUI) serta Jemaah Majelis Taklim Al Huda melakukan pengerusakan Gereja Pangukan, Sleman, Yogyakarta, Minggu (1/6).
Pengerusakan tersebut dilakukan dengan dalih Gereja Pangukan sudah disegel sejak 2012 karena tidak memiliki ijin tempat ibadah, namun kembali dibuka dan digunakan jemaat gereja untuk beribadah. Hal tersebut memicu kemarahan warga sekitar, sebab jemaat Gereja dituding melanggar aturan yang ada dengan membuka rantai segel serta mencabut papan segel di depan Gereja.
"Saya bersama teman-teman FUI ke sana ya ngerusak seadanya. Ya ngerasa dilecehkan warga masyarakat sini, kesepakatan pemerintah terus dilanggar, terus pemerintah juga tidak ada ketegasan", kata salah seorang warga Pangukan yang juga pelaku pengerusakan, Turmudzi, saat ditemui di Masjid Al Huda.
Menurut Turmudzi, sebelum terjadi pengerusakan, warga telah melakukan negosiasi bersama Kapolres dan Satpol PP Sleman dan meminta agar kegiatan peribadahan di Gereja Pangukan tersebut segera dibubarkan paksa. Namun pihak kepolisian serta satpol dinilai tidak tegas, sehingga warga bersama ormas marah dan meluapkan kekecewaan dengan merusak gereja.
Akibat lemparan batu serta tindakan anarkis warga dan FUI, beberapa bagian gereja rusak. Meski demikian, tidak ada korban jiwa sebab jemaat gereja sudah pulang.
Sementara itu, hingga saat ini belum ada pernyataan dari perwakilan gereja. Pascainsiden, lokasi kejadian masih dijaga puluhan anggota Polda DIY. Di DIY, pengerusakan serta penyerangan rumah maupun lokasi tempat ibadah sudah terjadi dua kali dalam dua minggu ini. Sebelumnya, kediaman Direktur Galang Press yang sedang digunakan sembahyangan doa rosario juga dirusak dan jemaatnya diserang oknum yang mengatasnamakan pengikut Jafar Umar Thalib. Akibat insiden tersebut tujuh orang luka, empat diantaranya ibu - ibu serta satu orang wartawan tv nasional.
"Ahok: Keluarga Prabowo Beragama Kristen"
Spoiler for BACA:
Ahok: Keluarga Prabowo Beragama Kristen

TIMES.CO.ID, Jakarta - Anggota tim penasihat pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari poros Gerindra Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyayangkan maraknya kampanye hitam yang mengusung isu SARA. Terutama, yang dilakukan kubu Prabowo terhadap calon presiden yang diusung poros PDI perjuangan Joko Widodo.
Jangan juga, kata Ahok, menggunakan isu-isu SARA lain, seperti Jokowi yang keturunan Cina. "Jangan kampanye soal Jokowi keturunan Cina Kristen, karena keluarga Prabowo juga kan Kristen," kata Plt Gubernur DKI itu di Balai Kota, Rabu (4/6).
Dalam catatan Times.co.id, ayah Prabowo Soemitro Djojohadikoesoemo menikahi Dora Marie Sigar, perempuan keturunan Manado-Jerman dan beragama Kristen. Adik Prabowo, Hashim Djojohadikoesoemo juga memeluk Kristen dan Pembina Gerakan Sayap Kristen Indonesia Raya serta Ketua Dewan Penyantun Universitas Kristen Duta Wacana.
Ahok juga meminta tim pemenangan Prabowo-Hatta tidak menggunakan kampanye negatif. Ahok mencontohkan agar model kampanye dengan isu 'kalau Jokowi jadi presiden, berarti Ahok jadi gubernur, maka lebih baik pilih Prabowo saja', dihindari. Menurut dia, kampanye cara tersebut bisa membuat orang-orang yang tak menyukai isu SARA akan menjauh.
Hari Kamis (5/6) ini, Ahok menerima sejumlah anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta di Jakarta, Lulung Lunggana (PPP), Triwisaksana (PKS), dan Muhammad Taufik (Gerindra).

TIMES.CO.ID, Jakarta - Anggota tim penasihat pemenangan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari poros Gerindra Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menyayangkan maraknya kampanye hitam yang mengusung isu SARA. Terutama, yang dilakukan kubu Prabowo terhadap calon presiden yang diusung poros PDI perjuangan Joko Widodo.
Jangan juga, kata Ahok, menggunakan isu-isu SARA lain, seperti Jokowi yang keturunan Cina. "Jangan kampanye soal Jokowi keturunan Cina Kristen, karena keluarga Prabowo juga kan Kristen," kata Plt Gubernur DKI itu di Balai Kota, Rabu (4/6).
Dalam catatan Times.co.id, ayah Prabowo Soemitro Djojohadikoesoemo menikahi Dora Marie Sigar, perempuan keturunan Manado-Jerman dan beragama Kristen. Adik Prabowo, Hashim Djojohadikoesoemo juga memeluk Kristen dan Pembina Gerakan Sayap Kristen Indonesia Raya serta Ketua Dewan Penyantun Universitas Kristen Duta Wacana.
Ahok juga meminta tim pemenangan Prabowo-Hatta tidak menggunakan kampanye negatif. Ahok mencontohkan agar model kampanye dengan isu 'kalau Jokowi jadi presiden, berarti Ahok jadi gubernur, maka lebih baik pilih Prabowo saja', dihindari. Menurut dia, kampanye cara tersebut bisa membuat orang-orang yang tak menyukai isu SARA akan menjauh.
Hari Kamis (5/6) ini, Ahok menerima sejumlah anggota tim pemenangan Prabowo-Hatta di Jakarta, Lulung Lunggana (PPP), Triwisaksana (PKS), dan Muhammad Taufik (Gerindra).
"Jokowi Emoh Panas Hati Tanggapi Isu SARA"
Spoiler for BACA:
Jokowi Emoh Panas Hati Tanggapi Isu SARA

TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan setuju dengan padangan bahwa masyarakat seharusnya memilih pemimpin yang seiman."Bener itu. Kan saya. Saya kan orang Islam," kata Jokowi saat ditemui di Jelambar Baru, Jakarta, Jumat 24 Agustus 2012
Karenanya, Jokowi mengaku emoh panas hati dan tidak ingin menanggapi lebih jauh isu SARA yang sering menerpa dia dan pasangannya dalam Pilkada DKI ini, Basuki Tjahaja Purnama. "Ya tidak apa-apa, masih bisa senyum, masih bisa ceria," kata Jokowi.
Jokowi meminta tidak membesar-besarkan isu SARA agar rakyat tetap tenang. "Buat rakyat tenang agar mereka bisa melakukan aktifitas dengan baik," katanya.
Jokowi juga mengaku pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama, menanggapi isu SARA dengan cara yang sama dia menanggapi isu in. "Sama, (Basuki) juga senyum-senyum saja," katanya.
Menurut Jokowi, Pilkada DKI adalah pertarungan adu program, visi, dan menyelesaikan masalah, bukan arena menyebarkan isu-isu yang tidak penting. "Jangan pakai isu-isu yang negatif atau hitam," katanya.
Mengenai video pada situs Youtube, Joko Widodo meminta segera dihentikan agar masyarakat mendapat pembelajaran yang baik."Beri pembelajaran yang baik untuk masyarakat. Dan yang paling penting bagaimana memajukan Jakarta," katanya.

TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan setuju dengan padangan bahwa masyarakat seharusnya memilih pemimpin yang seiman."Bener itu. Kan saya. Saya kan orang Islam," kata Jokowi saat ditemui di Jelambar Baru, Jakarta, Jumat 24 Agustus 2012
Karenanya, Jokowi mengaku emoh panas hati dan tidak ingin menanggapi lebih jauh isu SARA yang sering menerpa dia dan pasangannya dalam Pilkada DKI ini, Basuki Tjahaja Purnama. "Ya tidak apa-apa, masih bisa senyum, masih bisa ceria," kata Jokowi.
Jokowi meminta tidak membesar-besarkan isu SARA agar rakyat tetap tenang. "Buat rakyat tenang agar mereka bisa melakukan aktifitas dengan baik," katanya.
Jokowi juga mengaku pasangannya, Basuki Tjahaja Purnama, menanggapi isu SARA dengan cara yang sama dia menanggapi isu in. "Sama, (Basuki) juga senyum-senyum saja," katanya.
Menurut Jokowi, Pilkada DKI adalah pertarungan adu program, visi, dan menyelesaikan masalah, bukan arena menyebarkan isu-isu yang tidak penting. "Jangan pakai isu-isu yang negatif atau hitam," katanya.
Mengenai video pada situs Youtube, Joko Widodo meminta segera dihentikan agar masyarakat mendapat pembelajaran yang baik."Beri pembelajaran yang baik untuk masyarakat. Dan yang paling penting bagaimana memajukan Jakarta," katanya.
WDA | ANT
SUMBER
SUMBER
"Ahok: Tidak masalah pemimpin non muslim"
Spoiler for BACA:
Ahok: Tidak masalah pemimpin non muslim

Sindonews.com - Saat ini, pemerintahan Jokowi-Ahok mendapat ujian dari hasil lelang jabatan beberapa waktu lalu. Pasalnya, Lurah Lenteng Agung hasil lelang jabatan beberapa waktu lalu mendapat penolakan dari warga sekitar.
Namun Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak begitu menanggapi penolakan warga Lenteng Agung pada Lurah non muslim di Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli yang terpilih dari seleksi dan promosi atau lelang jabatan.
Ia menuturkan tidak ada undang-undang yang menyebutkan bahwa non muslim tidak boleh menjadi pemimpin di Indonesia.
"Kita tidak menangani dia ditolak karena dia agamanya. Nanti lama-lama ditolak gara-gara Syiah, kan repot," Kata Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Pria yang akrab disapa Ahok ini, meminta warga untuk tidak bersikap seperti itu pada pejabat yang sudah ditunjuk. "Jadi tidak bisa tolak karena agama itu tidak ada urusan," tutunya.
Ia menyontohkan, saat Pilkada dirinya mendapatkan suara sebesar 52,7 persen, sehingga ada 40 yang menolak dirinya menjadi wakil Gubernur.
"Saya di DKI mendapat dukungan 52,7 persen. Berarti ada 40 persen lebih yang enggak mau saya jadi wagub. Ya nggak ada urusan, kita cuma taat kontitusi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Lenteng Agung mengklaim telah mengumpulkan 2300 nama dan 1500-an KTP sebagai tanda bukti dukung pemberhentian Lurah di wilayah mereka.

Sindonews.com - Saat ini, pemerintahan Jokowi-Ahok mendapat ujian dari hasil lelang jabatan beberapa waktu lalu. Pasalnya, Lurah Lenteng Agung hasil lelang jabatan beberapa waktu lalu mendapat penolakan dari warga sekitar.
Namun Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama tidak begitu menanggapi penolakan warga Lenteng Agung pada Lurah non muslim di Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli yang terpilih dari seleksi dan promosi atau lelang jabatan.
Ia menuturkan tidak ada undang-undang yang menyebutkan bahwa non muslim tidak boleh menjadi pemimpin di Indonesia.
"Kita tidak menangani dia ditolak karena dia agamanya. Nanti lama-lama ditolak gara-gara Syiah, kan repot," Kata Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Pria yang akrab disapa Ahok ini, meminta warga untuk tidak bersikap seperti itu pada pejabat yang sudah ditunjuk. "Jadi tidak bisa tolak karena agama itu tidak ada urusan," tutunya.
Ia menyontohkan, saat Pilkada dirinya mendapatkan suara sebesar 52,7 persen, sehingga ada 40 yang menolak dirinya menjadi wakil Gubernur.
"Saya di DKI mendapat dukungan 52,7 persen. Berarti ada 40 persen lebih yang enggak mau saya jadi wagub. Ya nggak ada urusan, kita cuma taat kontitusi," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Lenteng Agung mengklaim telah mengumpulkan 2300 nama dan 1500-an KTP sebagai tanda bukti dukung pemberhentian Lurah di wilayah mereka.
(ysw)
SUMBER
SUMBER
PERTANYAAN YANG TIMBUL
Spoiler for PERTANYAAN:
1. Kenapa sih Agama selalu menjadi hot topic buat diberitakan....?
2. Kenapa begitu banyaknya kritik jika seorang pemimpin berasal dari non-muslim..?
3. Apakah ada hukum yang menyatakan seorang pemimpin tidak boleh berasal dari non-muslim...?
4. Apakah yang salah dari seorang non-muslim...?
5. Jika calon presiden kita memiliki keluarga atau banyak teman non-muslim, apakah itu salah..??
6. Apakah yang terpenting untuk dilihat dari kategori seorang pemimpin...?? Agama-nya kah ataukah Kinerjanya...??
7. Ditengah era demokrasi dan kemajuan teknologi ini, kenapa kita melupakan dasar dari negara kita..?? Apakah pancasila dan semboyannya tidak lagi menjadi dasar negara kita..???
8. Indonesia yang diharapkan menjadi negara yang lebih maju dan bersatu, kenapa malah menjadi semakin INTOLERAN...?
9. Dimanakah inti dari letak permasalahan SARA di negara kita..?
10. Adakah solusi untuk menghilangkan INTOLERAN di negara kita yang sedang marak..??
***PENTING***
* Thread ini BUKANLAH THREAD SARA...!!!!
* Thread ini bertujuan untuk DISKUSI dan TANYA JAWAB sesuai dengan ETIKA
* Jika anda ingin berpendapat, itu dilegalkan asal sesuai dengan etika yang ada
* Marilah kita menjadi warga Indonesia yang semakin pintar dan semakin maju tanpa melupakan dasar negara yang utama yaitu :
* Thread ini bertujuan untuk DISKUSI dan TANYA JAWAB sesuai dengan ETIKA
* Jika anda ingin berpendapat, itu dilegalkan asal sesuai dengan etika yang ada
* Marilah kita menjadi warga Indonesia yang semakin pintar dan semakin maju tanpa melupakan dasar negara yang utama yaitu :
***BHINEKA TUNGGAL IKA***
TERIMA KASIH
Diubah oleh lapentvc 19-06-2014 05:36
0
2.9K
Kutip
9
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan