Terus terang ane merinding membaca ini, sebuah cuplikan Kisah dari Mantan Menteri Kesehatan Almarhumah Endang Rahayu S , yang ditulis pada minggu minggu terakhir hidupnya .
Bu endang mengungkapkan bahwa suap itu bisa datang dari intitusi Pemerintah bahkan dari bawahan Dan beliau mengaku telah beberapa kali dicoba disuap .
Quote:
Benarkah korupsi di kalangan pegawai negeri dan pejabat berhenti jika pendapatan mereka dinaikkan? Barangkali benar jika suap itu datang dari luar lembaga pemerintah.
Komisi Pemberantasan Korupsi belakangan memang menunjukkan banyak pejabat yang menerima suap dari mereka yang ingin menang tender atau memuluskan berbagai niatnya. Namun mantan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menceritakan, suap itu ternyata bisa datang dari dalam instansi pemerintah, bahkan datangnya dari bawahan.
Pengalaman Endang itu diceritakan dalam otobiografinya, Untaian Garnet dalam Hidupku. Buku ini ditulis itu pada pekan-pekan terakhir hidup Endang saat bergulat melawan penyakit di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Jakarta.
Berikut nukilan buku itu:
Kiriman itu datang malam hari ke rumah dinas Menteri Kesehatan. Ketika membuka isinya, Endang sama sekali tak menyangka isinya baju dan tas. “Nampak memikat buat kaum wanita seperti saya ini,” ujarnya.
Keesokan harinya, Endang membawa semua kiriman itu ke kantor. Pemberinya memang masih satu kantor dengan dia.
Si pengirim pun dipanggil Endang ke ruangannya. Endang menjelaskan, dia bisa mengartikan pemberian itu menjadi tiga hal.
“Pertama, Anda menganggap saya tidak punya selera sehingga terpaksa membelikan barang-barang cantik dan mahal ini,” kata Endang. “Kedua, Anda mengira saya tidak punya uang untuk membeli barang-barang ini.”
Yang ketiga lebih menusuk. “Anda mempunyai suatu maksud tersembunyi dengan pemberian barang-barang ini.”
Dikonfrontir seperti itu, bawahan sang menteri pun kaget. Dengan tergagap dia meminta maaf kepada Endang.
Kejadian itu tak cuma sekali dialami Endang yang menjabat menteri sekitar tiga tahun itu. Yang lainnya terjadi ketika dia berkunjung ke sebuah rumah sakit di luar Jakarta.
Sepulang dari lawatan itu, Endang diberikan sebuah tas besar. Dia terhenyak saat mendapati isinya uang puluhan juta rupiah.
Endang mengatakan, ia meminta direktur rumah sakit itu ke Jakarta. Di sana, uang itu dikembalikannya.
Pemberian gratifikasi itu, kata Endang, pernah dialaminya setelah memimpin acara peresmian di rumah sakit swasta. Kala itu manajemen memberinya sekotak perhiasan yang langsung dikembalikan saat itu juga.
Namun yang tak disangkanya adalah, pemberian hadiah itu bisa terjadi di lingkungan kementeriannya sendiri. “Rupanya ada beberapa tradisi di Kementerian Kesehatan yang tak saya kenal,” kata Endang.
Ia menduga pemberian-pemberian dari bawahan itu ada hubungannya dengan pengangkatan dan perpindahan jabatan di kementeriannya. Padahal semestinta seseorang dipromosikan hanya berdasarkan kemampuannya.
Akhirnya dalam rapat koordinasi kementerian, Endang mewanti-wanti agar tradisi itu distop. “Saya tidak terima hadiah berharga, jangan sampai kalian terlanjut memberikannya.”
Endang pun minta anak buahnya membuat lemari pajangan di kantornya buat memajang semua suvenir yang diterimanya. Endang juga membentuk satuan tugas gratifikasi buat mencatat semua pemberian-pemberian yang ditujukan kepadanya.
***
Judul:
Untaian Garnet dalam Hidupku
Pengarang:
Endang Rahayu Sedyaningsih Mamahit
Penerbit:
Kepustakaan Populer Gramedia, Mei 2012
Tebal:
vii + 212 halaman
[URL="https://id.berita.yahoo.comS E N S O Rnewsroom-blog/tak-tersorot-tapi-ada-suap-dari-bawahan-032645445.html"][B]sumber[/B][/URL]
Ngeri jiga ya ? , Suap di kementerian bisa datang menggoda kapan saja dan oleh siapa saja . Satu kebiasaan buruk yang harus segera dilenyapkan , dan tentu dengan perubahan sistem yg ada , dan tentu moral yg juga perlu terus dijaga , dan jangan lupa Iman yang kuat .
Salam Kampreeeeeeet .