Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

chatarinneAvatar border
TS
chatarinne
Tak Fairnya Orang2 KPK: Pak Ketua bilang Kebocoran Rp20.000T, tapi Dibantah Sendiri!
Berikut adalah pernyataan Ketua KPK, Abraham Samad, seputar kebocoran dalam perekonomian nasional. Kayaknya sih si Samad sampai saat ini, sepengetahuan umum, dia belum pikun ...

Abraham Samad

Quote:


KPK Bantah Prabowo yang Sebut Kebocoran Anggaran Rp 7.200 Triliun dari Data KPK
Senin, 16 Juni 2014 19:21 WIB

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah pernyataan calon presiden Prabowo Subianto menyoal adanya kebocoran anggaran keuangan negara mencapai Rp 7.200 triliun.

Bantahan KPK ini menanggapi pernyataan Prabowo saat debat antarcapres di Hotel Gran Melia, Jakarta Selatan, Minggu (16/6/2014) malam. Apalagi saat itu Prabowo mengutip pernyataan Ketua KPK Abraham Samad.

"Memang Pak Ketua pernah menyampaikan mengenai itu. Tapi yang disampaikan itu potensinya. KPK sendiri belum memiliki kajian empiris yang menyebut kebocoran anggaran sampai Rp 7.200 triliun," ujar juru bicara KPK Johan Budi, Senin (16/6/2014).

Dalam debat antarcapres, Prabowo dengan lantang menyebut ada kebocoran anggaran negara hingga Rp 1.000 triliun. Prabowo bahkan mengungkap kebocoran versi KPK mencapai Rp 7.200 triliun.

Menurut Johan, apa yang disampaikan Abraham merupakan analisa atas potensi kerugian negara dari berbagai sektor. Hanya saja, Johan mengaku hal itu perlu dikaji ulang. "Apakah KPK prenah mengerluakan data resmi kajian itu? Sejauh ini belum pernah ada," kata Johan.
http://www.tribunnews.com/pemilu-201...p-7200-triliun

Apa Prabowo Salah mengutip Statment Ketua KPK yang Resmi?
Prabowo Sebut Kebocoran Rp 1.000 T, Ini Tanggapan Staf Khusus Presiden
Senin, 16/06/2014 15:38 WIB

Jakarta -Dalam debat soal ekonomi Minggu malam, capres Prabowo Subianto mengatakan adanya kebocoran kekayaan Rp 1.000 triliun lebih setiap tahun. Apa kata Staf Khusus Presiden SBY?

Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Firmanzah mengatakan, pemerintah tidak tahu soal besaran kebocoran kekayaan yang dimaksud oleh Prabowo.

"Kalau nggak salah Pak Prabowo sampaikan sumber dari KPK. Mungkin ada baiknya ditanyakan KPK, kalau KPK kan sebut Rp 7.200 triliun. Kalau pemerintah sendiri saya nggak tahu, mungkin teman-teman di Kemenkeu dan Kejaksaan terkait jumlah besarnya berapa akan lebih paham. Intinya, kita semua pemerintah sekarang Kejaksaan, Kepolisian, KPK terus meminimalkan kebocoran itu," tutur Firmanzah saat dihubungi wartawan, Senin (16/6/2014).

Mantan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) ini, sejumlah kementerian teknis sudah sering melakukan komunikasi dengan KPK untuk mengoptimalkan pendapatan negara. Dari sisi pajak, Firmanzah juga mengatakan, Ditjen Pajak terus mengoptimalkan pendapatan negara dengan sejumlah program.

Pendapatan dari sektor pertambangan juga terus dioptimalkan oleh pemerintah. Firmanzah mengatakan, pemerintah terus berkomitmen untuk mengoptimalkan pendapatan negara dari berbagai sektor.

"Saya rasa di Amerika juga masih ada kebocoran, di Eropa masih ada kebocoran. Siapa pun yang terpilih (presiden) konsen pada optimalisasi, NPWP, sehingga tidak akan selesai 5-10 tahun. Sebelum Pak SBY jadi Presiden, juga jauh lebih banyak hal-hal yang belum dirapikan. Saya rasa, dirapikan itu never ending goals," jelasnya.
http://finance.detik.com/read/2014/0...husus-presiden

-------------------------------

KPK sebaiknya jujur saja, jangan mentang-mentang pak Ketua pro-Jokowi (ditunjukkan dengan rencana ybs bersedia mendampingi Jokowi sebagai cawapres, saat ramaiwacana mencari pendamping Jokowi lalu). Kalau tempe, yaa bilang saja tempe. jangan sampai bilang tempe, dibilang tahu!

emoticon-Cape d... (S)
Diubah oleh chatarinne 16-06-2014 21:33
0
3.9K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan