jokotol2014Avatar border
TS
jokotol2014
[Mulut Bau Si Joko] Linda D Bacakan Puisi Mulut Anyir Bapak Tua di rumah polonia
INILAHCOM, Jakarta - Mantan wartawati senior yang pernah menjadi jurnalis di majalah Tempo dan Gatra, Linda Djalil membacakan puisi ditengah-tengah deklarasi dukungan Relawan Prabowo-Hatta di Rumah Polonia I/29, Cipinang Cimpedak, Jakarta Timur, Sabtu (14/6/2014).

Penulis buku 'Cintaku Lewat Kripik Balado' dan 'Celotehan Linda' ini mengaku pembacaan puisi yang berjudul "Mulut Anyir Bapak Tua" diatas panggung dan dihadapan relawan Prabowo-Hatta adalah spontan, tidak diniatkan.

"Pembacaan puisi itu spontan, tidak diniatkan. Puisi yang dibuat selama 11 menit ini tidak ditujukan khusus kepada seseorang, tetapi untuk semua orang," ujar Linda

Ia menambahkan puisi itu isinya tentang orang yang menghina orang lain yang tidak berpasangan.

"Saya ingin menegaskan melalui puisi itu, bahwa tidak mempunyai pasangan itu bukanlah hal yang membahayakan dan bukan juga dapat memutus karir seseorang," imbuhnya.

Ketika ditanya tentang pilihan politiknya pada pilpres 9 Juli nanti, perempuan berdarah minang ini menjawab dengan tegas mendukung Prabowo-Hatta dan tidak mendukung Jokowi-JK.

"Saya tidak mendukung Jokowi-JK, karena Jokowi tidak amanah. Kita dukung Jokowi untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta. Tetapi setelah jadi, Jokowi malah melanggar sumpahnya sebagai Gubernur yang dilakukan diatas Al-Quran dan meninggalkan warga Jakarta begitu saja," tegasnya.

Berikut Puisi Linda Djalil yang berjudul "Mulut Anyir Bapak Tua". Puisi Linda Djalil lainnya seperti "Pak Kolonel yang Sekarang Jenderal Itu" dan "Balai Sarbini" dapat dilihat melalui blog pribadinya di lindadjalil.com [ton]


"Mulut Anyir Bapak Tua"

tatkala sepasang makhluk Tuhan
menghadap kadi
dimuka orang yang berhak mengawinkan
di depan banyak orang
dengan untaian doa
serta pengharapan…
adakah mereka sudah punya niatan
untuk berpisah belakangan
memporakporandakan pernikahan
yang dibina sembari langkah berjalan?

tatkala badai menerpa di tengah lautan
curah hujan menciptakan bah dan banjir air mata
siapa pula yang tak sudi mempertahankan
agar rumah cinta tak tergoyahkan..?

urusan perjodohan
tiada ragu berada di telapak tangan
sang Sutradara Kehidupan…
penuh gempita penetapan
kembali derai air mata berlinangan..
siapa yang mau..
siapa yang mau..
tentu tak seorangpun
semua lantaran keterpaksaan..
menyerah .. menyerah..
pisah adalah suatu jalan..
yang tak terelakkan

Lalu, muncul lelaki menuju jompo
jompo dalam lontaran kata
jompo dalam pemikiran
jompo pula manis budinya
bagai musnah oleh rentanya usia
yang masih madatan berkuasa..
berbaur mulut yang penuh putih busa
hinaan bagi korban perceraian begitu menggema
dahsyat
menohok
dianggap manusia yang tak berpasangan
adalah seonggok sampah yang nestapa
hina..
berbahaya..
ya, berbahaya…
bagai gembel korengan yang menjjijikkan
bagai garong pengintai menyabot harta
bagai hantu seram tiada terkira
yang tak secuil boleh gemilang karir di mana-mana…
karena…
ya, karena berbahaya tanpa pasangan !!

mulut anyir si bapak tua
membuat bumi dan seisinya menganga..
terkesima..
betapa isi otaknya menggerakkan mulut busanya
menciptakan akbarnya karangan rekayasa
tak ada tempat bagi orang yang tak berpasangan
tak ada makna bagi yang hidup sendirian
tanpa ia berpikir begitu banyak pengorbanan
ombak diterjang dengan kasih tuntunan Tuhan..
untuk menghadapi kesendirian…

duh, congkaknya dikau…
sembilu menerjang para janda dan duda
mengiris seperih-perihnya penuh penghinaan
mulut anyirmu..
mulut anyirmu…
mana mungkin tak dicermati Tuhan…

[url]http://nasional.inilah..com/read/detail/2109670/linda-djalil-bacakan-puisi-di-rumah-polonia#.U57c7tIbDxA[/url]

emoticon-Matabelo
tien212700Avatar border
tien212700 memberi reputasi
1
1.8K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan