World Bank: Hutan Rusak RI Seluas Inggris


Jakarta, Tribun -- Bank Dunia mengecam parahnya tingkat kerusakan hutan Indonesia. Tercatat 25 juta hektar kawasan hutan rusak parah, wilayah kerusakan ini setara dengan luas wilayah Inggris.
"Sekarang saatnya menyelamatkan hutan Indonesia ke dalam strategi global mengatasi perubahan iklim," kata Josef Leitmann, Lead Environment Specialist Bank Dunia dalam paparan media, di Jakarta, Rabu (21/2).

Leitmann memprihatinkan, hutan di Indonesia menjadi sumber penghidupan bagi setidaknya 10 juta dari total 36 juta warga Indonesia termiskin. Tingkat kerusakan hutan RI tampak dari tidak berimbangnya antara tingkat konsumsi dan produksi kayu. Mengutip data departemen kehutanan dan perkebunan, Bank Dunia melansir contoh data terbaru tahun 2004 tingkat produksi perkayuan nasional mencapai 13,5 juta meter kubik. Ini jauh dari tingkat konsumsi (eksploitasi) yang mencapai 50,5 juta meter kubik.

Eksploitasi kawasan hutan (log production)
Riau (20,7 persen)
Sumatera Selatan (17,9 persen)
Kalimantan Timur (16,3 persen)
Kalimantan Tengah (9,0 persen)
Sumatera Utara (7,5 persen)
Jambi (6,6 persen)
Papua (5,2 persen)
Jawa Timur (3,8 persen)
Jawa Tengah (3,2 persen).

Industri berkelas kakap penyedot bahan dasar kayu
PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) sebanyak 2 juta ton
PT Indah Kiat 1,82 juta ton
PT Lontar Papyrus 0,67 juta ton
PT Kiani Kertas 0,53 juta ton
PT Tanjung Enim Lestari 0,45 juta ton
PT Toba Pulp Lestari 0,24 juta ton
PT Kertas Kraft Aceh 0,17 juta ton
(JBP/abs)