kabar24..com, JAKARTA – Dua kata kunci yang sering muncul dalam debat capres 15 Juni antara Prabowo Subianto vs Joko Widodo (Widodo) di Hotel Grand Melia, Minggu.

Capres nomor urut satu, Prabowo Subianto berulang kali menyebut kata bocor yang berkaitan dengan anggaran dan kekayaan negara.

“Kebocoran anggaran mencapai Ro1.000 triliun,” kata Prabowo berulang kali dalam debat calon presiden (capres).

Sementara itu, Jokowi berulang kali memamerkan kartu seperti kartu sehat dan kartu Jakarta pintar yang pernah dia lakukan di Jakarta sebagai gubernur dan Solo ketika dia menjadi Wali Kota.

Penggunaan kata kunci bocor dan kartu yang diungkapkan Prabowo dan Jokowi juga mendapatkan perhatian di media sosial Twitter.

Ada yang menyindir Prabowo seperti tukang tambal ban karena bicara terus tentang kebocoran. Ada juga yang menyindir bahwa apa yang dibutuhkan Prabowo adalah Aquaproof, bahan untuk menutup kebocoran genteng.

Sindiran kepada Jokowi karena berulang kali memamerkan kartu disebut dengan seperti sales kartu kredit.

Selain masalah kartu, dalam debat capres, Jokowi terus mengampanyekan pengelolaan yang pernah dia lakukan mengelola pasar tradisional dan pedagang kaki lima.

“Saya sudah lakukan di Solo dan Jakarta,” kata Jokowi ketika ditanya tentang bagaimana dia akan menjalankan visi misi Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat.

Jokowi mendapatkan kesempatan pertama untuk menyampaikan visi dan misinya dalam debat capres 15 Juni 2014. Dia pun menggunakan kesempatan itu dengan juga menyelipkan penekanan terhadap kata kedua—nomor urut capresnya.

“Yang kedua, yang kedua, yang kedua,” kata Joko Widodo yang kerap dipanggil Jokowi saat menyebutkan butir kedua visi dan misi pasangan capres Jokowi dan cawapres Jusuf Kalla.

Ahmad Erani menjadi moderator debat capres Prabowo Subianto dan Jokowi 15 Juni dengan tema Pembangunan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.

Moderator debat capres dan cawapres menjadi perhatian publik setelah sebelumnya akademisi UGM, Zainal Arifin Mochtar, dinilai kurang mampu menjalankan peran dengan baik dalam memandu debat pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa dengan Jokowi dan Jusuf Kalla (JK), pada 9 Juni.