- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Nasionalisme atau Fanatisme
TS
beyez
Nasionalisme atau Fanatisme
Mungkin ini thread pertama ane gan di forum PILIH CAPRES, ane cuma mau share tulisan ane yg pernah ane posting di fb dan blog, sedikit curhat dari ane tentang keadaan di negeri ini.
"TIDAK PERLU BERTERIAK UNTUK MEMBUAT ORANG LAIN MENGERTI, TERKADANG HANYA DENGAN TULISAN ORANG-ORANG PUN BISA MEMAHAMI"
Best Regards
BEYEZ a.k.a W.S.P
Spoiler for Cekidot:
Akhir-akhir ini, di media cetak, media sosial maupun media elektronik di negeri ini, orang-orang ramai memperbicangkan tentang CAPRES/CAWAPRES yang lebih tepatnya lagi akan ada pesta demokrasi yang biasa disebut PILPRES. Bukan cuma orang tua ataupun anak muda, tapi anak-anak kecil pun juga tau akan hal itu. Bahkan acara debat CAPRES pun selalu ramai di tonton semua kalangan, sampai-sampai di adakan juga nonton bareng, seperti acara nonton bareng pertandingan bola ataupun seperti konser. Memang bagus, masyarakat kita bisa mengerti calon pemimpin seperti apa yang akan mereka pilih, yang akan memimpin negara ini 5 tahun ke depan. Tapi kalau hanya mengacu pada salah satu media (salah satu stasiun televisi/koran atau portal berita elektronik), saya pikir sudah nggak fair lagi. Kenapa saya bilang nggak fair? Karena media sekarang banyak yang tidak netral, cenderung ke masing-masing tokoh yang di dukungnya. Entah itu karena yang punya media tersebut mendukung salah satu calon ataupun media tersebut di bayar untuk menayangkan berita-berita dari salah satu calon yang lain. Disinilah peran kita, harus bisa melihat dengan jeli media mana yang condong ke salah satu calon dan media mana yang netral.
Secara tidak langsung anda pasti teracuni oleh berita ataupun iklan yang setiap hari menanyangkan sang calon presiden. Mungkin terlihat sepele, hanya iklan, cuma berita, tapi itu bisa mempengaruhi pikiran anda. Apalagi di tambah dengan tokoh masyarakat, artis, ataupun publik figur lain. Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena band favorit saya pun juga begitu, mereka lantang menyuarakan keadilan, pluralisme, dan melindungi alam. Tapi saya sangat tidak setuju karena tulisan mereka di media sosial berunsur politik terselubung. Mempengaruhi semua fans nya agar sejalan dengan pikiran mereka. Mereka berpedoman netral tapi di sisi lain memojokkan salah satu calon hanya karena tidak sepaham dengan ideologi atau gerakan mereka selama ini. Bukan saya membela calon yang mereka caci maki tersebut, sebagai band besar dan punya fans yang banyak di negeri ini seharusnya mereka juga tau harus bersikap bagaimana, netral tanpa mempengaruhi pikiran dari fans nya. Karena saya yakin pasti juga banyak fans yang terpengaruh meski hanya bermodal topeng memperjuangkan nasib rakyat tapi secara tidak langsung juga seperti jurkam salah satu capres. Belum lama ini juga banyak beredar melalui meme comic, mungkin bukan hal yang asing lagi bagi anda. Sebuah guyonan dalam bentuk gambar yang di bumbui tulisan kocak dan mungkin di buat hanya untuk lelucon dengan menggambarkan tokoh dari capres/cawapres. Saling ejek dengan gambar yang memperlihatkan kesalahan atau kejelekan dari capres/cawapres. Memang lucu jika di lihat, bahkan terkadang juga di posting di media sosial, di jadikan dp bbm, atau di tag ke teman-teman lainnya. Bukankah itu pembodohan? Bukankah itu pencucian otak? Apakah anda masih mau di brain wash oleh media di negeri ini? Oleh tokoh masyarakat, artis, publik figur, ataupun orang yang anda kagumi? Anda bebas mengidolakan siapa saja, tapi ingat JANGAN PERNAH MENDEWAKAN IDOLA ANDA. Mereka bukan orang suci, mereka sama seperti kita di hadapan Tuhan.
Dan satu hal yang paling membuat saya heran adalah DEBAT CAPRES/CAWAPRES yang di siarkan langsung di televisi, bukan pertanyaan, jawaban, ataupun visi misi dari mereka yang membuat saya miris. Tidak usah jauh-jauh, lihat saja timeline facebook, twitter, path atau media sosial lainnya saat debat berlangsung ataupun sudah usai. Yaa teman anda, kerabat anda, bahkan orang yg tidak anda kenal pasti membahas tentang debat tersebut. Mereka berbedat sendiri, adu argumen, menjelekkan pihak yang tidak di sukainya, membully fansboy pihak lawan, bahkan cacian dan sumpah serapah pun melayang di berbagai media sosial. Benar-benar miris, mereka terlalu fanatik hingga berdebat membela calon yang mereka dukung seolah-olah bagai orang yang paling benar dan paling suci. Mereka tidak pernah sadar bahwa media dan omongan dari orang lain telah mencuci otaknya dan mempengaruhi pola pikirnya. Bukan cuma orang dewasa ataupun pemuda-pemudi, tapi juga remaja yang masih belum mempunyai hak pilih dan tidak mengerti apa itu POLITIK.
Siapa sih yang melarang anda mendukung salah satu calon, tapi tolong janganlah mempengaruhi pikiran orang lain, jika anda sudah dewasa tunjukkan kedewasaan anda. Ini negara demokratis, anda memang bebas mengeluarkan pendapat, setidaknya hindari perilaku anak kecil yang hanya berdebat tanpa tau arah dan menganggap argumen anda lah yang paling benar. Memang tidak akan ada habisnya kalau membicarakan POLITIK di negeri ini.
Saya memang bukan mahasiswa fisip, saya bukan jurkam dari salah satu capres/cawapres, saya hanya ingin bersikap netral tapi bukan berarti saya menyuruh anda sekalian golput, karena pilihan ada di tangan anda sendiri, saya hanya seorang pemuda baru kemarin yang mencoba menuliskan uneg-uneg saya di media sosial ini. Anda semua boleh bilang kepada saya "tau apa kamu tentang politik." Itu memang benar, saya tidak tau apa-apa, tapi renungkan sedikit apa yang saya tulis, karena dengan tulisan terkadang orang bisa paham daripada harus berorasi ataupun berteriak-teriak di depan umum. Sekali lagi cermati baik-baik sekeliling anda. Jangan pernah termakan omongan media atau terpengaruh omongan orang lain.
Jika ada tulisan yang salah atau ada kata-kata yang menyinggung, saya mohon maaf.
Secara tidak langsung anda pasti teracuni oleh berita ataupun iklan yang setiap hari menanyangkan sang calon presiden. Mungkin terlihat sepele, hanya iklan, cuma berita, tapi itu bisa mempengaruhi pikiran anda. Apalagi di tambah dengan tokoh masyarakat, artis, ataupun publik figur lain. Kenapa saya bisa bilang begitu? Karena band favorit saya pun juga begitu, mereka lantang menyuarakan keadilan, pluralisme, dan melindungi alam. Tapi saya sangat tidak setuju karena tulisan mereka di media sosial berunsur politik terselubung. Mempengaruhi semua fans nya agar sejalan dengan pikiran mereka. Mereka berpedoman netral tapi di sisi lain memojokkan salah satu calon hanya karena tidak sepaham dengan ideologi atau gerakan mereka selama ini. Bukan saya membela calon yang mereka caci maki tersebut, sebagai band besar dan punya fans yang banyak di negeri ini seharusnya mereka juga tau harus bersikap bagaimana, netral tanpa mempengaruhi pikiran dari fans nya. Karena saya yakin pasti juga banyak fans yang terpengaruh meski hanya bermodal topeng memperjuangkan nasib rakyat tapi secara tidak langsung juga seperti jurkam salah satu capres. Belum lama ini juga banyak beredar melalui meme comic, mungkin bukan hal yang asing lagi bagi anda. Sebuah guyonan dalam bentuk gambar yang di bumbui tulisan kocak dan mungkin di buat hanya untuk lelucon dengan menggambarkan tokoh dari capres/cawapres. Saling ejek dengan gambar yang memperlihatkan kesalahan atau kejelekan dari capres/cawapres. Memang lucu jika di lihat, bahkan terkadang juga di posting di media sosial, di jadikan dp bbm, atau di tag ke teman-teman lainnya. Bukankah itu pembodohan? Bukankah itu pencucian otak? Apakah anda masih mau di brain wash oleh media di negeri ini? Oleh tokoh masyarakat, artis, publik figur, ataupun orang yang anda kagumi? Anda bebas mengidolakan siapa saja, tapi ingat JANGAN PERNAH MENDEWAKAN IDOLA ANDA. Mereka bukan orang suci, mereka sama seperti kita di hadapan Tuhan.
Dan satu hal yang paling membuat saya heran adalah DEBAT CAPRES/CAWAPRES yang di siarkan langsung di televisi, bukan pertanyaan, jawaban, ataupun visi misi dari mereka yang membuat saya miris. Tidak usah jauh-jauh, lihat saja timeline facebook, twitter, path atau media sosial lainnya saat debat berlangsung ataupun sudah usai. Yaa teman anda, kerabat anda, bahkan orang yg tidak anda kenal pasti membahas tentang debat tersebut. Mereka berbedat sendiri, adu argumen, menjelekkan pihak yang tidak di sukainya, membully fansboy pihak lawan, bahkan cacian dan sumpah serapah pun melayang di berbagai media sosial. Benar-benar miris, mereka terlalu fanatik hingga berdebat membela calon yang mereka dukung seolah-olah bagai orang yang paling benar dan paling suci. Mereka tidak pernah sadar bahwa media dan omongan dari orang lain telah mencuci otaknya dan mempengaruhi pola pikirnya. Bukan cuma orang dewasa ataupun pemuda-pemudi, tapi juga remaja yang masih belum mempunyai hak pilih dan tidak mengerti apa itu POLITIK.
Siapa sih yang melarang anda mendukung salah satu calon, tapi tolong janganlah mempengaruhi pikiran orang lain, jika anda sudah dewasa tunjukkan kedewasaan anda. Ini negara demokratis, anda memang bebas mengeluarkan pendapat, setidaknya hindari perilaku anak kecil yang hanya berdebat tanpa tau arah dan menganggap argumen anda lah yang paling benar. Memang tidak akan ada habisnya kalau membicarakan POLITIK di negeri ini.
Saya memang bukan mahasiswa fisip, saya bukan jurkam dari salah satu capres/cawapres, saya hanya ingin bersikap netral tapi bukan berarti saya menyuruh anda sekalian golput, karena pilihan ada di tangan anda sendiri, saya hanya seorang pemuda baru kemarin yang mencoba menuliskan uneg-uneg saya di media sosial ini. Anda semua boleh bilang kepada saya "tau apa kamu tentang politik." Itu memang benar, saya tidak tau apa-apa, tapi renungkan sedikit apa yang saya tulis, karena dengan tulisan terkadang orang bisa paham daripada harus berorasi ataupun berteriak-teriak di depan umum. Sekali lagi cermati baik-baik sekeliling anda. Jangan pernah termakan omongan media atau terpengaruh omongan orang lain.
Jika ada tulisan yang salah atau ada kata-kata yang menyinggung, saya mohon maaf.
"TIDAK PERLU BERTERIAK UNTUK MEMBUAT ORANG LAIN MENGERTI, TERKADANG HANYA DENGAN TULISAN ORANG-ORANG PUN BISA MEMAHAMI"
Best Regards
BEYEZ a.k.a W.S.P
Diubah oleh beyez 13-06-2014 12:19
anasabila memberi reputasi
1
861
Kutip
1
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan