- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(Berita sandiwara)pemilihan jokowi prabowo hanyalah sandiwara supaya ga revolusi
![nubijunior](https://s.kaskus.id/user/avatar/2012/10/08/avatar4805432_11.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
nubijunior
(Berita sandiwara)pemilihan jokowi prabowo hanyalah sandiwara supaya ga revolusi
Gan,....gmana pendapat nya Ttg Hal dibawah ini??
Sepertinya menarik utk disimak. Maap kalo salah room ,.....Jangan di banned mod![Malu emoticon-Malu](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/1.gif)
Sepertinya menarik utk disimak. Maap kalo salah room ,.....Jangan di banned mod
![Malu emoticon-Malu](https://s.kaskus.id/images/smilies/sumbangan/1.gif)
Quote:
Original Posted By lapakmaho►
Pasca demo mei 98, masih ada rentetan demo2 lain, namun yg lebih kecil jumlah mahasiswanya, salah satu nya forkot (anak2 kampus gw julukin forsyot, forum sok tau )
Memang mereka inkonstitusional, tapi pendapat mereka ada benarnya sedikit, mereka berpendapat, kalau mau perubahan, mengapa musti reformasi ? Mengapa tidak revolusi sekalian ? Reformasi dipilih, hanya supaya soeharto diganti tiran lain, ibarat peremajaan doank, dimana koruptor wajah lama diganti koruptor wajah baru
Hanya saja wajah baru kali ini si mega, moerdani, wiranto, dkk
Nasib bangsa ibarat lepas dari mulut singa, jatuh ke mulut buaya
Sekarang lihat kan hasilnya ? Sejarah diputar balikkan, korban2 kerusuhan dianggap isu, dan anak2 alay jasmev yg dicuci otaknya oleh pelajaran sejarah palsu dan pemimpin agama, seperti org yg kesetanan paduan suara memuji para pembantai massal, seperti moerdani, sdh tak berakal dan tak manusiawi lagi
Kubu pdip full dgn para pembantai massal
Pasca demo mei 98, masih ada rentetan demo2 lain, namun yg lebih kecil jumlah mahasiswanya, salah satu nya forkot (anak2 kampus gw julukin forsyot, forum sok tau )
Memang mereka inkonstitusional, tapi pendapat mereka ada benarnya sedikit, mereka berpendapat, kalau mau perubahan, mengapa musti reformasi ? Mengapa tidak revolusi sekalian ? Reformasi dipilih, hanya supaya soeharto diganti tiran lain, ibarat peremajaan doank, dimana koruptor wajah lama diganti koruptor wajah baru
Hanya saja wajah baru kali ini si mega, moerdani, wiranto, dkk
Nasib bangsa ibarat lepas dari mulut singa, jatuh ke mulut buaya
Sekarang lihat kan hasilnya ? Sejarah diputar balikkan, korban2 kerusuhan dianggap isu, dan anak2 alay jasmev yg dicuci otaknya oleh pelajaran sejarah palsu dan pemimpin agama, seperti org yg kesetanan paduan suara memuji para pembantai massal, seperti moerdani, sdh tak berakal dan tak manusiawi lagi
Kubu pdip full dgn para pembantai massal
Quote:
Original Posted By sandiwarasemata►
maaf, teman2 sesama mahasiswa 98, ada yang perlu sedikit diluruskan, utk kubu mahasiswa demo 98 yang inkonstitusional dan cenderung revolusi, , memang ada benarnya juga
Begini, itu peristiwa kerusuhan mei itu hanya punya target satu saja, yakni lengsernya soeharto, tapi kroni2 nya tetap berada di tampuk pemerintahan
pas sesudah reformasi, muncul banyak partai,bukan ? sampai sekarang pun banyak partai2, baik yang baru maupun yang lama, dengan berbagai bendera masing2
nah, sekilas terlihat seakan2 banyak parpol yg beragam di Indonesia pasca reformasi, sebagai wujud demokrasi, tapi pada kenyataan nya, jumlah parpol asli yang sebenarnya bisa dihitung tangan, dimana parpol2 lain itu hanya merupakan "anak partai" dari parpol2 pemain lama, seperti PDIP dan Golkar
Sama seperti perusahaan swasta yg besar, dimana mereka punya yang namanya anak perusahaan yang banyak dgn berbagai nama, yang seakan2 tidak ada hubungan satu sama lain, demikian juga parpol2 di Indonesia, sebagian besar parpol2 itu hanya "anak partai" dari parpol2 lama, yang kesannya saling berlawanan dan berseteru, hanya utk membodohi rakyat
kita hanya perlu melihat masa lalu, maka terlihat jelas kalau asal muasal parpol2 baru itu dari parpol lama
ini salah satu contohnya
![(Berita sandiwara)pemilihan jokowi prabowo hanyalah sandiwara supaya ga revolusi](https://dl.kaskus.id/i62.tinypic.com/1zbqs2d.jpg)
![(Berita sandiwara)pemilihan jokowi prabowo hanyalah sandiwara supaya ga revolusi](https://dl.kaskus.id/i58.tinypic.com/pyob4.jpg)
inilah asal muasal parpol2 baru, semuanya sandiwara, mulai pura2 bentrok, tidak puas dan akhir nya keluar membentuk parpol baru
Sejak reformasi PDIP dan Golkar hanya terlihat bermusuhan melalui media, kutipan2 dan kritik2 tajam serta saling serang antara para elit politik nya, tapi dibelakang mata rakyat, mereka itu TTM (temen tapi mesra)
Terbukti dalam setiap kasus korupsi selalu melibatkan multi partai
Dalam setiap sandiwara politik, ada good guys, ada bad guys, simulasi pertama dalam pilgub kemaren, Jokowi vs Foke
Memang betul ada perubahan pada zaman Jokowi menjabat, namun perubahan itu dilebihkan2, di kenyataannya perubahan itu berjalan lambat bukan ?
Hal yang sangat ditakuti oleh pemerintahan sejak pasca reformasi, adalah REVOLUSI, oleh karena itu mereka sibuk membuat sandiwara politik, utk membuat pro dan kontra di antara rakyat, sehingga rakyat tidak akan pernah bersatu menentang pemerintah
Ormas2 seperti FPI (evolusi kamra buatan wiranto), FBR (dan yang sejenisnya, adalah buatan berbagai kepala daerah) itu semua dibentuk utk menyerap duit APBD, alias uang pajak rakyat, dan sebagai pemecah kekuatan oposisi yang mencoba melawan pemerintah
Kejadian ini yang ditakuti oleh barisan mahasiswa 98 yang tidak konstitusional, karena mereka sadar, kalau reformasi itu hanya terfokus pada satu manusia, bukan pada seluruh sistem pemerintahan yang korup
Saya memakai akun kloneng karena saya takut dampak dari tulisan saya ini
hanya saya sedih politik pembodohan rakyat selalu berhasil dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia
Baik si jokowi maupun si prabowo yang terpilih, ga akan ada bedanya, alias keduanya tetap membawa perubahan yang baik, hanya saja selalu dilambat2kan seperti biasa
Buktinya kasus bus terbakar sendiri beberapa kali karena hasil korupsi itu masih terjadi kan pada saat jokowi berkuasa ?
Kedatangan ARB ke kediaman megawati sebelum koalisi, bukan hanya utk transaksi minta jatah, dan ARB tidak pulang dari kediaman megawati dgn tangan kosong, mereka membicarakan episode "skenario" politik berikutnya, dalam rangka membodohi rakyat
Hanya satu yang ditakuti oleh pemerintah reformasi, dan diinginkan oleh mahasiswa 98 yg tidak konstitusional, yakni REVOLUSI
maaf, teman2 sesama mahasiswa 98, ada yang perlu sedikit diluruskan, utk kubu mahasiswa demo 98 yang inkonstitusional dan cenderung revolusi, , memang ada benarnya juga
Begini, itu peristiwa kerusuhan mei itu hanya punya target satu saja, yakni lengsernya soeharto, tapi kroni2 nya tetap berada di tampuk pemerintahan
pas sesudah reformasi, muncul banyak partai,bukan ? sampai sekarang pun banyak partai2, baik yang baru maupun yang lama, dengan berbagai bendera masing2
nah, sekilas terlihat seakan2 banyak parpol yg beragam di Indonesia pasca reformasi, sebagai wujud demokrasi, tapi pada kenyataan nya, jumlah parpol asli yang sebenarnya bisa dihitung tangan, dimana parpol2 lain itu hanya merupakan "anak partai" dari parpol2 pemain lama, seperti PDIP dan Golkar
Sama seperti perusahaan swasta yg besar, dimana mereka punya yang namanya anak perusahaan yang banyak dgn berbagai nama, yang seakan2 tidak ada hubungan satu sama lain, demikian juga parpol2 di Indonesia, sebagian besar parpol2 itu hanya "anak partai" dari parpol2 lama, yang kesannya saling berlawanan dan berseteru, hanya utk membodohi rakyat
kita hanya perlu melihat masa lalu, maka terlihat jelas kalau asal muasal parpol2 baru itu dari parpol lama
ini salah satu contohnya
Spoiler for ghosts from the past:
![(Berita sandiwara)pemilihan jokowi prabowo hanyalah sandiwara supaya ga revolusi](https://dl.kaskus.id/i62.tinypic.com/1zbqs2d.jpg)
![(Berita sandiwara)pemilihan jokowi prabowo hanyalah sandiwara supaya ga revolusi](https://dl.kaskus.id/i58.tinypic.com/pyob4.jpg)
![(Berita sandiwara)pemilihan jokowi prabowo hanyalah sandiwara supaya ga revolusi](https://dl.kaskus.id/i60.tinypic.com/ddjsdz.jpg)
inilah asal muasal parpol2 baru, semuanya sandiwara, mulai pura2 bentrok, tidak puas dan akhir nya keluar membentuk parpol baru
Sejak reformasi PDIP dan Golkar hanya terlihat bermusuhan melalui media, kutipan2 dan kritik2 tajam serta saling serang antara para elit politik nya, tapi dibelakang mata rakyat, mereka itu TTM (temen tapi mesra)
Terbukti dalam setiap kasus korupsi selalu melibatkan multi partai
Dalam setiap sandiwara politik, ada good guys, ada bad guys, simulasi pertama dalam pilgub kemaren, Jokowi vs Foke
Memang betul ada perubahan pada zaman Jokowi menjabat, namun perubahan itu dilebihkan2, di kenyataannya perubahan itu berjalan lambat bukan ?
Hal yang sangat ditakuti oleh pemerintahan sejak pasca reformasi, adalah REVOLUSI, oleh karena itu mereka sibuk membuat sandiwara politik, utk membuat pro dan kontra di antara rakyat, sehingga rakyat tidak akan pernah bersatu menentang pemerintah
Ormas2 seperti FPI (evolusi kamra buatan wiranto), FBR (dan yang sejenisnya, adalah buatan berbagai kepala daerah) itu semua dibentuk utk menyerap duit APBD, alias uang pajak rakyat, dan sebagai pemecah kekuatan oposisi yang mencoba melawan pemerintah
Kejadian ini yang ditakuti oleh barisan mahasiswa 98 yang tidak konstitusional, karena mereka sadar, kalau reformasi itu hanya terfokus pada satu manusia, bukan pada seluruh sistem pemerintahan yang korup
Saya memakai akun kloneng karena saya takut dampak dari tulisan saya ini
hanya saya sedih politik pembodohan rakyat selalu berhasil dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia
Baik si jokowi maupun si prabowo yang terpilih, ga akan ada bedanya, alias keduanya tetap membawa perubahan yang baik, hanya saja selalu dilambat2kan seperti biasa
Buktinya kasus bus terbakar sendiri beberapa kali karena hasil korupsi itu masih terjadi kan pada saat jokowi berkuasa ?
Kedatangan ARB ke kediaman megawati sebelum koalisi, bukan hanya utk transaksi minta jatah, dan ARB tidak pulang dari kediaman megawati dgn tangan kosong, mereka membicarakan episode "skenario" politik berikutnya, dalam rangka membodohi rakyat
Hanya satu yang ditakuti oleh pemerintah reformasi, dan diinginkan oleh mahasiswa 98 yg tidak konstitusional, yakni REVOLUSI
Quote:
Original Posted By lapakmaho►
Dulu pasca kerusuhan besar mei 98,masih ada kerusuhan2 kecil, dimana itu murni masyarakat yg cari kesempatan utk menjarah dan karena setiap kali aparat yg menindak penjarah, kemudian difoto wartawan media asing, dan di publish di media asing sebagai foto pelanggaran HAM, makanya wiranto membentuk kamra, sehingga bila kamra yg bentrok dgn penjarah, pemerintah bisa ngeles ke media international, kalau itu hanya bentrokan antar sesama rakyat, bukan pelanggaran HAM
Seiring waktu kamra berubah nama jadi FPI, kemudian bermunculan Ormas2 ga jelas lain, spt jamur di musim hujan, yakni FBR, dll,
Jadi ormas2 ini yg digunakan sebagai alat utk mengeruk APBD dan juga sebagai penekan semua potensi revolusi di masyarakat ? Supaya pemerintah bebas menindak semua potensi revolusi di rakyat, namun ngeles di mata international bahwa itu bukan pelanggaran HAM, bukan penindasan oleh aparat namun hanya bentrokan biasa antar masyarakat, karena yg terjepret kamera hanya rakyat berpakaian biasa bentrok dgn rakyat lain ?
Terdengar seperti pagar makan tanaman, mirip yg dikatakan Prof Jeffry Winters mengenai Indonesia
Dulu pasca kerusuhan besar mei 98,masih ada kerusuhan2 kecil, dimana itu murni masyarakat yg cari kesempatan utk menjarah dan karena setiap kali aparat yg menindak penjarah, kemudian difoto wartawan media asing, dan di publish di media asing sebagai foto pelanggaran HAM, makanya wiranto membentuk kamra, sehingga bila kamra yg bentrok dgn penjarah, pemerintah bisa ngeles ke media international, kalau itu hanya bentrokan antar sesama rakyat, bukan pelanggaran HAM
Seiring waktu kamra berubah nama jadi FPI, kemudian bermunculan Ormas2 ga jelas lain, spt jamur di musim hujan, yakni FBR, dll,
Jadi ormas2 ini yg digunakan sebagai alat utk mengeruk APBD dan juga sebagai penekan semua potensi revolusi di masyarakat ? Supaya pemerintah bebas menindak semua potensi revolusi di rakyat, namun ngeles di mata international bahwa itu bukan pelanggaran HAM, bukan penindasan oleh aparat namun hanya bentrokan biasa antar masyarakat, karena yg terjepret kamera hanya rakyat berpakaian biasa bentrok dgn rakyat lain ?
Terdengar seperti pagar makan tanaman, mirip yg dikatakan Prof Jeffry Winters mengenai Indonesia
Quote:
Original Posted By sandiwarasemata►
Benar, apa yg merupakan mimpi buruk bagi kami, kubu mahasiswa yg menolak cara konstitusi, menjadi kenyataan sekarang
Pemerintahan reformasi, hanyalah isi partai lama zaman orba, dgn barisan anak2 partai siluman mereka
Fakta bahwa masyarakat kita terkotak kotak dalam berbagai kelompok suku, agama, aliran kepercayaan, sentimen antar suku (seperti sentimen antara sunda dengan jawa, sentimen antara pribumi dgn keturunan, dll), sentimen antar agama (seperti Kristen dgn Islam, dll), sentimen antara minoritas dan mayoritas, adalah alasan utama mengapa pemerintahan reformasi dgn partai lama berikut anak2 partai siluman mereka bisa tetap berdiri dari zaman reformasi hingga sekarang
Fakta bahwa apapun level pendidikan rakyat, rakyat Indonesia masih mudah terprovokasi dgn kalimat2 simple seperti "woi, c*n*" atau "dasar s*nd*" dan berbagai ragam kalimat2 bernada SARA lainnya, mempermudah pemerintahan partai2 lama zaman orba ini mempertahankan kekuasaan mereka, karena bila tercapai mutual understanding (saling pengertian) antar berbagai kelompok di rakyat, maka persatuan akan terwujud dan rakyat sadar siapa musuh yg sebenarnya, dimana pemerintahan mega, pdip, golkar, dkk bisa lenyap total, diganti dgn pemerintahan yg total fresh
Inilah fungsi Ormas2 seperti FPI, FBR, dll selain utk mengeruk APBD, juga utk menjaga agar masyarakat tetap terkotak2, tetap terpisah2, supaya tidak ada potensi muncul gerakan perlawanan rakyat ke pemerintahan reformasi ini, disamping itu, pemerintah jg menambah segmentasi dalam masyarakat dgn "meng impor" aliran2 agama lain ke Indonesia, seperti shia'a, ahmadiyah, dll (dimana hal ini dimanfaatkan oleh aliran2 garis keras buatan luar utk masuk ke Indonesia) . Disini pemerintah reformasi kecolongan, semua musuh2 lama soeharto yg dulu lari terbirit2 ke malaysia, dan negara sekitarnya, berbondong2 kembali ke Indonesia, setelah mereka mendengar Soeharto lengser
Di lain pihak pemerintah reformasi juga menciptakan lembaga2 anti rasis, dgn berbagai label, gerakan rekonsiliasi, gerakan bhinneka tunggal ika, gerakan anti perbedaan, dsb, yg sekilas terlihat memang berusaha menghilangkan segmentasi dan jurang pemisah antar kelompok masyarakat, tapi sebenarnya fungsi gerakan2 rekonsiliasi bukan utk memperjuangkan paham anti SARA, namun utk mengontrol kadar anti SARA pada "dosis" yg pas , dalam arti tidak terlalu SARA namun juga tidak menyebabkan persatuan yg terlalu erat di rakyat, supaya pemerintahan tetap bisa berdiri
Satu hal yg merisaukan pemerintahan reformasi adalah angka golput yg semakin meningkat tahun demi tahun, yg bila dibiarkan terus, pemerintahan reformasi bisa goyah, oleh karena itu parpol2 lama dan anak2 partai siluman mereka memutar otak utk menurunkan jumlah golput, yakni dgn sandiwara politik, sandiwara good guys vs bad guys, simulasi pertama dilakukan pada waktu pilgub kemaren, dimana terlihat sekali "hitam putih" nya antara jokowi vs foke, si foke jg cuma sandiwara (semua politikus adalah aktor yg profesional), karena memang sudah jatah dia jadi dubes german selepas jabatan dia waktu itu (diungsikan keluar negeri supaya masyarakat ga ungkit2 sekaligus lupa kasus korupsi dia)
Dan hasil simulasi nya cukup efektif, perhatikan tidak menurunnya jumlah golput pasca pilgub yg lalu , dibanding pilgub2/pilkada2 lainnya ?
Singkat kata, pemilu kali ini, sama seperti pemilu2 sebelumnya, siapapun yg menang, rakyat tetap kalah, hanya saja yg kalah, tidak pernah sadar kalau diri mereka kalah, bahkan ada yg gembira semu
Benar, apa yg merupakan mimpi buruk bagi kami, kubu mahasiswa yg menolak cara konstitusi, menjadi kenyataan sekarang
Pemerintahan reformasi, hanyalah isi partai lama zaman orba, dgn barisan anak2 partai siluman mereka
Fakta bahwa masyarakat kita terkotak kotak dalam berbagai kelompok suku, agama, aliran kepercayaan, sentimen antar suku (seperti sentimen antara sunda dengan jawa, sentimen antara pribumi dgn keturunan, dll), sentimen antar agama (seperti Kristen dgn Islam, dll), sentimen antara minoritas dan mayoritas, adalah alasan utama mengapa pemerintahan reformasi dgn partai lama berikut anak2 partai siluman mereka bisa tetap berdiri dari zaman reformasi hingga sekarang
Fakta bahwa apapun level pendidikan rakyat, rakyat Indonesia masih mudah terprovokasi dgn kalimat2 simple seperti "woi, c*n*" atau "dasar s*nd*" dan berbagai ragam kalimat2 bernada SARA lainnya, mempermudah pemerintahan partai2 lama zaman orba ini mempertahankan kekuasaan mereka, karena bila tercapai mutual understanding (saling pengertian) antar berbagai kelompok di rakyat, maka persatuan akan terwujud dan rakyat sadar siapa musuh yg sebenarnya, dimana pemerintahan mega, pdip, golkar, dkk bisa lenyap total, diganti dgn pemerintahan yg total fresh
Inilah fungsi Ormas2 seperti FPI, FBR, dll selain utk mengeruk APBD, juga utk menjaga agar masyarakat tetap terkotak2, tetap terpisah2, supaya tidak ada potensi muncul gerakan perlawanan rakyat ke pemerintahan reformasi ini, disamping itu, pemerintah jg menambah segmentasi dalam masyarakat dgn "meng impor" aliran2 agama lain ke Indonesia, seperti shia'a, ahmadiyah, dll (dimana hal ini dimanfaatkan oleh aliran2 garis keras buatan luar utk masuk ke Indonesia) . Disini pemerintah reformasi kecolongan, semua musuh2 lama soeharto yg dulu lari terbirit2 ke malaysia, dan negara sekitarnya, berbondong2 kembali ke Indonesia, setelah mereka mendengar Soeharto lengser
Di lain pihak pemerintah reformasi juga menciptakan lembaga2 anti rasis, dgn berbagai label, gerakan rekonsiliasi, gerakan bhinneka tunggal ika, gerakan anti perbedaan, dsb, yg sekilas terlihat memang berusaha menghilangkan segmentasi dan jurang pemisah antar kelompok masyarakat, tapi sebenarnya fungsi gerakan2 rekonsiliasi bukan utk memperjuangkan paham anti SARA, namun utk mengontrol kadar anti SARA pada "dosis" yg pas , dalam arti tidak terlalu SARA namun juga tidak menyebabkan persatuan yg terlalu erat di rakyat, supaya pemerintahan tetap bisa berdiri
Satu hal yg merisaukan pemerintahan reformasi adalah angka golput yg semakin meningkat tahun demi tahun, yg bila dibiarkan terus, pemerintahan reformasi bisa goyah, oleh karena itu parpol2 lama dan anak2 partai siluman mereka memutar otak utk menurunkan jumlah golput, yakni dgn sandiwara politik, sandiwara good guys vs bad guys, simulasi pertama dilakukan pada waktu pilgub kemaren, dimana terlihat sekali "hitam putih" nya antara jokowi vs foke, si foke jg cuma sandiwara (semua politikus adalah aktor yg profesional), karena memang sudah jatah dia jadi dubes german selepas jabatan dia waktu itu (diungsikan keluar negeri supaya masyarakat ga ungkit2 sekaligus lupa kasus korupsi dia)
Dan hasil simulasi nya cukup efektif, perhatikan tidak menurunnya jumlah golput pasca pilgub yg lalu , dibanding pilgub2/pilkada2 lainnya ?
Singkat kata, pemilu kali ini, sama seperti pemilu2 sebelumnya, siapapun yg menang, rakyat tetap kalah, hanya saja yg kalah, tidak pernah sadar kalau diri mereka kalah, bahkan ada yg gembira semu
Quote:
Original Posted By lapakmaho►
Berarti dalam politik indonesia, ga da istilah nya kubu A, atau kubu B atau kubu C, soalnya hanya ada satu kubu, yakni kubu pemerintah ?
Dan target utama pemilu kali ini, bukan siapa yg menang jadi presiden, tapi golput, golput lah sasaran utama pemilu kali ini ?
Berarti dalam politik indonesia, ga da istilah nya kubu A, atau kubu B atau kubu C, soalnya hanya ada satu kubu, yakni kubu pemerintah ?
Dan target utama pemilu kali ini, bukan siapa yg menang jadi presiden, tapi golput, golput lah sasaran utama pemilu kali ini ?
0
6.5K
Kutip
67
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan