Quote:
**A.S. di judul adalah singkatan Alam Semesta bukan nama suatu negara, terpaksa disingkat A.S. karena judulnya panjang, gw kuatir ndak cukup kolomnya kalau ditulis lengkap jadi terpaksa disingkat. **
########## @@@@@ ###########
malam forum Sejarah & Xenology, El Nino pernah berkali kali terjadi dan menjadi sejarah kondisi cuaca di Indonesia, Sejak tahun 1980 telah terjadi lima kali El Nino di Indonesia, yaitu pada tahun 1982, 1991, 1994, dan tahun 1997/98, itulah alasannya thread ini dibuat di Forsex, semoga bisa menjadi bacaan yang menambah pengetahuan.
tapi seandainya thread ini salah tempat, gw mohon maaf dan terpaksa ngerepotin om Momod untuk memindah atau menghapus thread ini, thanks.
Quote:
ilustrasi kemarau panjang
El Nino Muncul Lagi di Tahun 2014?
VIVAnews - “Di musim panas dan gugur tahun 2014 ini El Nino kemungkinan muncul lagi”, itulah pengumuman yang dilansir oleh NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), Lembaga Pemerintah Amerika Serikat yang bertugas menganalisa iklim jangka panjang di seluruh dunia, pada tanggal 6 Maret 2014 di Washington DC.
Walaupun prediksi ini masih 50-50 persen kemungkinannya dan NOAA belum memberikan secara rinci akan berapa besar kategorinya, namun mengingat dampak El Nino yang bisa sangat luas di wilayah kita, maka ada baiknya kita sebaiknya hati-hati dan mewaspadai dengan adanya prediksi ini.
Kita masih ingat El Nino terbesar di tahun 1982/1983 dan 1997, di mana terjadi kebakaran hutan yang luas di Sumatra dan Kalimantan dan dampak asal tebal menyelimuti wilayah kita bahkan beberapa negara tetangga. Bahkan akibat El Nino di tahun 1997, sempat muncul berita kita menjadi penghasil karbon no 3 di dunia, akibat kebakaran gambut yang luas di Kalimatan.
Dengan kemarau yang panjang dan suhu permukaan laut yang dingin dari maka dampak El Nino mempengaruhi segala aspek kehidupan mulai dari kehutanan, pertanian, kelautan dan kesehatan maupun perkenomian negara. Bappenas (1999) memperkirakan kerugian perekonomian kita akibat 1997 El Nino mencapai US $9.5billion dollar.
selengkapnya di
http://analisis.news.viva.co.id/news...di-tahun-2014-
El Niño' dan La Niña
El-Nino, menurut sejarahnya adalah sebuah fenomena yang teramati oleh para penduduk atau nelayan Peru dan Ekuador yang tinggal di pantai sekitar Samudera Pasifik bagian timur menjelang hari natal (Desember). Fenomena yang teramati adalah meningkatnya suhu permukaan laut yang biasanya dingin. Fenomena ini mengakibatkan perairan yang tadinya subur dan kaya akan ikan (akibat adanya upwelling atau arus naik permukaan yang membawa banyak nutrien dari dasar) menjadi sebaliknya. Pemberian nama El-Nino pada fenomena ini disebabkan oleh karena kejadian ini seringkali terjadi pada bulan Desember. El-Nino (bahasa Spanyol) sendiri dapat diartikan sebagai “anak lelaki”. Di kemudian hari para ahli juga menemukan bahwa selain fenomena menghangatnya suhu permukaan laut, terjadi pula fenomena sebaliknya yaitu mendinginnya suhu permukaan laut akibat menguatnya upwelling. Kebalikan dari fenomena ini selanjutnya diberi nama La-Nina (juga bahasa Spanyol) yang berarti “anak perempuan” (oseanografi.blogspot.com., 2005). Fenomena ini memiliki periode 2-7 tahun.
El-Nino (gambar di atas) akan terjadi apabila perairan yang lebih panas di Pasifik tengah dan timur meningkatkan suhu dan kelembaban pada atmosfer yang berada di atasnya. Kejadian ini mendorong terjadinya pembentukan awan yang akan meningkatkan curah hujan di sekitar kawasan tersebut. Bagian barat Samudra Pasifik tekanan udara meningkat sehingga menyebabkan terhambatnya pertumbuhan awan di atas lautan bagian timur Indonesia, sehingga di beberapa wilayah Indonesia terjadi penurunan curah hujan yang jauh dari normal (gambar di bawah).
Suhu permukaan laut di Pasifik tengah dan timur menjadi lebih tinggi dari biasa pada waktu-waktu tertentu, walaupun tidak selalu. Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya fenomena La-Nina (gambar di bawah). Tekanan udara di kawasan equator Pasifik barat menurun, lebih ke barat dari keadaan normal, menyebabkan pembentukkan awan yang lebih dan hujan lebat di daerah sekitarnya.
Kejadian El-Nino tidak terjadi secara tunggal tetapi berlangsung secara berurutan pasca atau pra La-Nina. Hasil kajian dari tahun 1900 sampai tahun 1998 menunjukan bahwa El-Nino telah terjadi sebanyak 23 kali (rata-rata 4 tahun sekali). La-Nina hanya 15 kali (rata-rata 6 tahun sekali). Dari 15 kali kejadian La-Nina, sekitar 12 kali (80%) terjadi berurutan dengan tahun El-Nino. La-Nina mengikuti El-Nino hanya terjadi 4 kali dari 15 kali kejadian sedangkan yang mendahului El-Nino 8 kali dari 15 kali kejadian. Secara umum, hal ini menunjukkan bahwa peluang terjadinya La-Nina setelah El-Nino tidak begitu besar. Kejadian El-Nino 1982/83 yang dikategorikan sebagai tahun kejadian El-Nino yang kuat tidak diikuti oleh La-Nina.
selengkapnya di
http://geografiuntukmu.blogspot.com/...serta-apa.html
Quote:
LA-NINA DAN EL-NINO, BERKAH SEKALIGUS BENCANA
Indonesia adalah negara kepulauan, begitulah banyak orang yang mengatakan. Tetapi banyak orang juga tidak tahu akan kekayaan, kegunaan dan efek dari laut itu sendiri terhadap negara Indonesia. Kebanyakan orang hanya tahu laut Indonesia itu luas dan indah, namun tentunya dengan keindahan tersebut banyak jugaancaman-ancaman baik yang berupa gejala alam maupun kerusakan yang diakibatkan oleh ulah manusia.
Posisi Indonesia yang sangat strategis, di mana Indonesia memiliki luas laut kurang lebih 5,6 juta km2 atau sekitar 63 persen dari total wilayahnya dengan garis pantai sepanjang 81.000 km dengan jumlah pulau mencapai 17.506 pulau. Dengan luasnya laut, maka ancaman yang paling besar yaitu terjadinya La Nina dan El Nino. Sebenarnya fenomena tersebut tidak bisa dikatakan sebuah ancaman, hanya seja memang bisa memberikan efek yang sangat besar bagi laut Indonesia.
Diketahui El Nino dan La Nina sendiri bisa dikatakan sebuah gejala yang menunjukkan perubahan iklim. El Nino (bahasa Spanyol) adalah peristiwa memanasnya suhu air permukaan laut di pantai barat Peru – Ekuador (Amerika Selatan yang mengakibatkan gangguan iklim secara global). Biasanya suhu air permukaan laut di daerah tersebut dingin, karena adanya up-welling (arus dari dasar laut menuju permukaan). Menurut bahasa setempat El Nino berarti bayi laki-laki karena munculnya di sekitar hari Natal (akhir Desember).
Di Indonesia, sendiri biasa disebut angin monsun (muson) yang datang dari Asia dan membawa banyak uap air, sebagian besar juga berbelok menuju daerah tekanan rendah di pantai barat Peru – Ekuador. Akibatnya, angin yang menuju Indonesia hanya membawa sedikit uap air sehingga terjadilah musim kemarau yang panjang.
Pengamat Kelautan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Jonson Lumban Gaol, menyatakan, jika terjadinya La Nina di Indonesia, justru akan menguntungkan para nelayan, pasalnya akibat dari hal tersebut terutama di pantai selatan jawa, dimana ikan tuna sangat membeludak. Terjadinya penyimpangan cuaca dapat memberi dampak yang positif bagi sektor perikanan. Karena, pada masa itu terjadi migrasi ikan tuna ke wilayah Indonesia.
“Tergantung lokasi, karena memang dampaknya berbeda-beda, Selatan Jawa misalkan hal tersebut malah menguntungkan, di mana ikan tuna naik. Dan hasil tangkap pun lebih besar. Dan itu tidak hanya terjadi di Selatan Jawa saja, melainkan di perairan barat Sumatera,” kata Jonson kepada Indonesia Maritime Magazine.
Meski demikian, Pakar Oceanografi ini menuturkan, dampak dari La Nina memberikan berkah di laut karena ikan melimpah. Tapi, Jonson menyesalkan di mana pemerintah tidak begitu tanggap akan hal tersebut, karena tidak dikelola secara serius. “Tangkapan membeludak tapi tidak diimbangi dengan harga pasar, sehingga tuna tersebut lebih banyak dibuang, seharusnya pemerintah bisa memprediksi ancaman La Nina tersebut karena memang itu bisa diprediksi empat bulan sebelumnya.”
Saat La Nina suhu muka laut di barat Samudera Pasifik hingga Indonesia menghangat. Kondisi ini mendorong ikan tuna dari Pasifik timur yang dingin bergerak masuk ke kawasan timur Indonesia. Karena tidak ada penangan serius atas hal tersebut oleh intnasi terkait, Doktor lulusan Jepang ini, menyatakan yang seharusnya menguntungkan tapi justru sangat merugikan. “Penelitian pun yang saya tahu, tidak ada. Nah yang tersa terkena dampak tersebut memang Indonesia bagian timur,” cetusnya.
Sebaliknya, ketika terjadi El Nino, lanjut Jonson, ikan tuna di Pasifik bergerak ke timur. Namun, ikan yang berada di Samudera Hindia bergerak masuk ke selatan Indonesia. “Hal itu karena perairan di timur samudera ini mendingin, sedangkan yang berada di barat Sumatera dan selatan Jawa menghangat.”
Ditanya mengenai dampak El Nino, Jonson mengatakan, fenomena El Nino menyebabkan curah hujan di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang, tingkat berkurangnya curah hujan ini sangat tergantung dari intensitas El Nino tersebut. Namun karena posisi geografis Indonesia yang dikenal sebagai benua maritim, maka tidak seluruh wilayah Indonesia dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
“El Nino pernah menimbulkan kekeringan panjang di Indonesia. Curah hujan berkurang dan keadaan bertambah menjadi lebih buruk dengan meluasnya kebakaran hutan dan asap yang ditimbulkannya, sementara di laut, dampaknya terasa terhadap terumbu karang dimana akan terjadi coral bleaching atau yang biasa disebut pemutihan karang, hal ini karena terbatasnya alga yang merupakan sumber makanan dari trumbu karang karena memang tidak mampu beradaptasi dengan peningkatan suhu air laut,” terangnya.
Jonson menambahkan, memanasnya air laut juga akan menggangu kehidupan jenis ikan tertentu yang sensitif terhadap naiknya suhu laut. “Kondisi ini menyebabkan terjadinya migrasi ikan ke perairan lain yang lebih dingin.”
selengkapnya di
http://azkaprima-fpk11.web.unair.ac....20BENCANA.html
EL- NINO ( Penyebab dan Upaya Antisipasi Dampaknya )
'El Niño' dan La Niña adalah kondisi abnormal iklim di mana suhu permukaan Samudra Pasifik di pantai Barat Ekuador dan Peru lebih tinggi dari rata-rata normalnya. Istilah ini pada mulanya digunakan untuk menamakan arus laut hangat yang terkadang mengalir dari Utara ke Selatan antara pelabuhan Paita dan Pacasmayo di daerah Peru yang terjadi pada bulan Desember. Kejadian ini kemudian semakin sering muncul yaitu setiap tiga hingga tujuh tahun serta dapat mempengaruhi iklim dunia selama lebih dari satu tahun.
Pada tahun 1997, fenomena El-nino yang membawa udara kering dan panas berdampak kerusakan seluas 9,7 hektar hutan di indonesia. Tahun ini sebagaimana diperkirakan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), El-nino akan memuncak pada 2010 dan diprediksi sekitar 80 ribu - 150 ribu hektar tanama padi akan mengalami kekeringan dan 10 ribu - 35 ribu hektar lahan akan mengalami kekeringan dan akan puso (gagal panen). untuk mengurangi dampaknya Pemerintah telah mengambil 12 langkah untuk mengantisipasinya.
El-nino biasanya terjadi pada musim natal, pada tahun - tahun terjadinya el-nino, pergerakan air laut (upwelling) melemah, dan air laut dalam kondisi hangat dengan kandungan nutrisi rendah menyebar disepanjang pantai sehingga plankton dan ikan tidak banyajk berkumpul disitu, dan hal ini selanjutnya menyebkan panen nelayan menjadi berkurang.
Berdasarkan intensitasnya El-nino dibagi menjadi :
1. el-nino lemah ( weak el-nino) : yakni jika penyimpangan suhu muka laut di pasifik ekuator + 0.5 C s/d 1.0 C dan penyimpangan ini terjadi minimal selama 3 bulan berturut - turut.
2. el-nino sedang ( moderate el-nino) : yakni jika penyimpangan suhu muka laut di pasifik ekuator + 1.1 C s/d 1.5 C dan penyimpangan ini terjadi minimal selama 3 bulan berturut - turut.
3. el-nino kuat ( strong el-nino) :yakni jika penyimpangan suhu muka laut di pasifik ekuator > 1.5 C penyimpangan ini terjadi minimal selama 3 bulan berturut - turut.
Dampak el - nino terhadap kondisi cuaca :
1. Angin pasat timuran melemah
2. Sirkulasi monsoon melemah
3. Akumulasi curah hujan berkurang diwilayah indonesia, amerika tengah dan amerika selatan bagian utara. Cuaca di daerah ini cenderung lebih dingin dan kering
4. Potensi hujan terdapat disepanjang pasifik ekuatorial tengah dan barat serta wilayah argentina.
Dampak El - nino terhadap cuaca di indonesia :
1. Curah hujan disebagian daerah berkurang
2. Kekeringan
3. Kebakaran hutan dan berdapak timbulnya asap
Upaya Antisipasi yang telah dipersiapkan oleh Pemerintah :
1. Menjaga tingkat cadangan beras minimal 1,5 juta ton
2. Menetapkan beras bersubsidi untuk 17,5 juta rumah tangga yang masing2 mendapatkan 15 kg
3. Menjaga stabilitas harga pangan
4. Menyiapkan Rp. 1 triliun untuk dana siaga
5. Menjaga agar embung dan bendungan berfungsi dengan baik
6. Menyiapkan irigasi pompa untuk menjaga ketersediaan air
7. mencegah kebakaran hutan dan asap
8. Memperhatikan titik api terus - menerus
9. Menganjurkan petani mempergunakan tanah rawa dan gambut untuk ditanami
10 menganjurkan petani menggunakan benih padi yang hidup di sawah yang berair sedikit
11. Penyuluhan dan sosialisasi mengenai El - nino kepada para petani
12. memastikan gudang beras atau padi tetap terjaga penuh isinya, sehingga suplus pangan dapat dijaga dengan baik.
http://mediacenterkotapekanbaru.blog...ntisipasi.html
Quote:
sebentar lagi keknya musim kemarau akan tiba, ditambah bonus akibat pemanasan global, jangan kaget kalau nanti cuaca di Indonesia panasnya diatas rata rata, apalgi bila dampak El Nino benar menimpa Indonesia hampir bisa dipastikan kemarau tahun ini akan lebih panjang dari tahun biasanya.
tamat.
btw, firasat gw kok berkata thread ini bakal sepi kayak kuburan, kenapa ye ?

-----------