PYONGYANG - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un memiliki penilaian sendiri dalam melihat bencana kelaparan. Menurutnya bencana ini terjadi karena ketidakmampuan para pengawas cuaca untuk memberikan prakiraan cuacai yang memadai.

Dalam kunjungan ke badan meteorologi Korut, Jong-Un menyadari banyaknya prakiraan cuaca yang tidak benar. Menurut Jong-Un, apa yang dilakukan oleh pihak badan meteorologi tidak didasari oleh analisis yang berbasi moderen dan diperkuat dengan ilmu pengetahuan.

"Sudah menjadi keharusan untuk meningkatkan kerja badan meteorologi agar mampu memberikan klarifikasi cuaca secara logis," ujar Kim Jong-Un dilaporkan KCNA, seperti dikutip Telegraph, Kamis (12/6/2014).

Kim menambahkan, prakiraan cuaca sangat penting untuk mencegah terjadi kegagalan ekonomi, termasuk mencegah bencana alam yang mempengaruhi industri agrikultur dan tambak ikan.

Bagi Jong-Un, tidak becusnya lembaga cuaca memperkirakan cuaca, membuat kekeringan terus terjadi di Korut. Apabisa sudah terjadi kekeringan, maka bencana kelaparan pun muncul.

Korut mengalami rangkaian musim kering dalam tiga dekade terakhir. Kekurangan pangan terjadi karena panen yang gagal dan pada akhirnya tidak menyediakan makanan untuk rakyat.

KCNA menyebutkan kritikan Jong-Un sangat membangun. Mereka menilai kritikan Jong-Un diberikan dengan penuh kasih sayang.

kritikan yang membangun ndasmu (kata bagian peramalan cuacanya: leher ane taruhannya )


ember