- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[ASK] Ane mau tanya seputar hadits datangnya bulan nisfu sya'ban ini


TS
bakachibi
[ASK] Ane mau tanya seputar hadits datangnya bulan nisfu sya'ban ini
Ane lagi bingung nih agan/aganwati sekalian seputar hadits yg sering di share di BBM maupun di SMS. Bunyinya kyak gini gan:
Kata beberapa org itu hadit palsu gan? Setelah ane coba cari-cari di google ane dapet beberapa sumber informasi ttg ini hadits:
Dari informasi diatas ane juga masih ragu seputar kebenarannya . ane cari lgi dh di google dan dapet info kyak gini
Ane coba cari lgi di google dan dapet lgi info kyak dibawah:
Skrng ane mau nanya hadits diatas palsu atau shahih sih?
Kalo emng shahih bsa dikasih ga informasi seputar itu hadits dan sumber informasi nya supaya lebih jelas?
penting nih soalnye gan..
trima kasih
Quote:
“Assalamu’alaikum cuma mau ngingetin kalau sekarang ini sudah masuk Sya’ban dan malam nisfu Sya’ban jatuhnya 23 juni malam senin (tutup buku amalan).
Jadi sebelum terlambat, saya ingin minta maaf kalau ada kesalahan, baik disengaja maupun tidak, karena Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa yang mengingatkan kedatangan bulan ini (nisfu Sya’ban), haram api neraka baginya. Amiin’.”
Jadi sebelum terlambat, saya ingin minta maaf kalau ada kesalahan, baik disengaja maupun tidak, karena Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa yang mengingatkan kedatangan bulan ini (nisfu Sya’ban), haram api neraka baginya. Amiin’.”
Kata beberapa org itu hadit palsu gan? Setelah ane coba cari-cari di google ane dapet beberapa sumber informasi ttg ini hadits:
Quote:
Bermaafan Di Malam Nisfu Sya’ban Dan Hadits Palsu
Bismillah,
Menjelang malam nisfu Sya’ban kemarin, saya mendapat banyak pesan di blackberry dan beberapa media sosial saya. Isinya lebih kurang sebagai berikut:
“Assalamu’alaikum cuma mau ngingetin kalau sekarang ini sudah masuk Sya’ban dan malam nisfu Sya’ban jatuhnya 23 juni malam senin (tutup buku amalan).
Jadi sebelum terlambat, saya ingin minta maaf kalau ada kesalahan, baik disengaja maupun tidak, karena Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa yang mengingatkan kedatangan bulan ini (nisfu Sya’ban), haram api neraka baginya. Amiin’.”
Membaca komentar seseorang, saya ingin meluruskan dan menjelaskan mengenai hadits di atas.
Hingga saat ini, terus terang saya BELUM MENEMUKAN referensi yg SHAHIH (minimal hasan) dari hadits di atas. Bisa jadi karena keterbatasan ilmu yg saya miliki ataupun kurangnya referensi buku dan rujukan saya. Hanya saja, selama saya menjadi seorang muslim, rasa2nya hadits di atas baru muncul belakangan ini.
Yang menyedihkan dan membuat saya miris, hadits palsu (menurut saya, setidaknya hingga saat saya menulis artikel ini) disebarkan dengan berbagai cara, terutama melalui facebook, blackberry, dan media sosial lain. Dan banyak orang yg ikut menyebarkannya, tanpa tahu dan mencek kebenaran hadits ini!
Padahal, mengkhususkan diri bermaafan di malam nisfu Sya’ban saja, menurut saya, kurang sreg, sebagaimana saya tulis di artikel ini. Ini ditambah dengan menyebarluaskan hadits yg belum tentu benar dan shahih.
Lagipula, ‘enak dan gampang sekali’ iming2 yg ditawarkan. Cukup dengan mengingatkan malam nisfu Sya’ban, maka anda terbebas dari api neraka. Memangnya segampang itu? Hahhaa.. Saya jadi teringat dengan artikel ini, intinya sama, memberi iming2 pahala yg begitu ‘wah’ dengan cara yg mudah (dan tidak bisa dipertanggungjawabkan).
Dan saya yakin, menjelang Ramadhan nanti akan banyak ditemui postingan berikut:
Doa malaikat Jibril ”Ya Allah abaikanlah puasa umat nabi Muhammad SAW, apabila sebelum ramadhan dia blm :
1. Memohon maaf kpd kedua orang tua jika keduanya msh hidup,
2 Bermaaf2an antara suami-istri
3. Bermaaf2an dgn keluarga, kerabat serta orang sekitar”
maka saat itu doa malaikat Jibril diaminkan oleh Rasullulah sampai 3X, amin..amin…amin…
Coba saja anda cek ucapan saya ini menjelang Ramadhan tiba, saya jamin akan banyak pesan ini anda terima!
Intinya: JANGAN SEMBARANGAN MENYEBARKAN INFORMASI, TERUTAMA HADITS, YG TIDAK ANDA KETAHUI KEBENARANNYA! (Sumber)
Bismillah,
Menjelang malam nisfu Sya’ban kemarin, saya mendapat banyak pesan di blackberry dan beberapa media sosial saya. Isinya lebih kurang sebagai berikut:
“Assalamu’alaikum cuma mau ngingetin kalau sekarang ini sudah masuk Sya’ban dan malam nisfu Sya’ban jatuhnya 23 juni malam senin (tutup buku amalan).
Jadi sebelum terlambat, saya ingin minta maaf kalau ada kesalahan, baik disengaja maupun tidak, karena Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa yang mengingatkan kedatangan bulan ini (nisfu Sya’ban), haram api neraka baginya. Amiin’.”
Membaca komentar seseorang, saya ingin meluruskan dan menjelaskan mengenai hadits di atas.
Hingga saat ini, terus terang saya BELUM MENEMUKAN referensi yg SHAHIH (minimal hasan) dari hadits di atas. Bisa jadi karena keterbatasan ilmu yg saya miliki ataupun kurangnya referensi buku dan rujukan saya. Hanya saja, selama saya menjadi seorang muslim, rasa2nya hadits di atas baru muncul belakangan ini.
Yang menyedihkan dan membuat saya miris, hadits palsu (menurut saya, setidaknya hingga saat saya menulis artikel ini) disebarkan dengan berbagai cara, terutama melalui facebook, blackberry, dan media sosial lain. Dan banyak orang yg ikut menyebarkannya, tanpa tahu dan mencek kebenaran hadits ini!
Padahal, mengkhususkan diri bermaafan di malam nisfu Sya’ban saja, menurut saya, kurang sreg, sebagaimana saya tulis di artikel ini. Ini ditambah dengan menyebarluaskan hadits yg belum tentu benar dan shahih.
Lagipula, ‘enak dan gampang sekali’ iming2 yg ditawarkan. Cukup dengan mengingatkan malam nisfu Sya’ban, maka anda terbebas dari api neraka. Memangnya segampang itu? Hahhaa.. Saya jadi teringat dengan artikel ini, intinya sama, memberi iming2 pahala yg begitu ‘wah’ dengan cara yg mudah (dan tidak bisa dipertanggungjawabkan).
Dan saya yakin, menjelang Ramadhan nanti akan banyak ditemui postingan berikut:
Doa malaikat Jibril ”Ya Allah abaikanlah puasa umat nabi Muhammad SAW, apabila sebelum ramadhan dia blm :
1. Memohon maaf kpd kedua orang tua jika keduanya msh hidup,
2 Bermaaf2an antara suami-istri
3. Bermaaf2an dgn keluarga, kerabat serta orang sekitar”
maka saat itu doa malaikat Jibril diaminkan oleh Rasullulah sampai 3X, amin..amin…amin…
Coba saja anda cek ucapan saya ini menjelang Ramadhan tiba, saya jamin akan banyak pesan ini anda terima!
Intinya: JANGAN SEMBARANGAN MENYEBARKAN INFORMASI, TERUTAMA HADITS, YG TIDAK ANDA KETAHUI KEBENARANNYA! (Sumber)
Dari informasi diatas ane juga masih ragu seputar kebenarannya . ane cari lgi dh di google dan dapet info kyak gini
Quote:
“Assalamu’alaikum cuma mau ngingetin kalau sekarang ini sudah masuk Sya’ban dan malam nisfu Sya’ban jatuhnya lima Juli malam Jum’at (tutup buku amalan).
Jadi sebelum terlambat, saya ingin minta maaf kalau ada kesalahan, baik disengaja maupun tidak, karena Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa yang mengingatkan kedatangan bulan ini (nisfu Sya’ban), haram api neraka baginya. Amiin’.”
Kompasianers, itulah hadist popular di bulan Sya’ban ini. Sejak memasuki bulan Sya’ban, pesan tersebut di atas selalu saya dapatkan, baik via SMS maupun BBM. Banyak umat Islam yang langsung men-forward pesan-pesan seperti itu. Namun biasanya saya langsung berkonsultasi dengan beberapa Ustaz untuk mengecek kebenaran hadist tersebut, termasuk mencari di mesin pencari Mbah Google.
Namun, menurut Komisi Penelitian MUI dan Wakil Sekjen MIUMI, Ustaz Fahmi Salim, M.A., hadist itu setelah dilacak tidak ada sumbernya yang jelas “La Ashla Lahu” di dalam kitab-kitab sahih, sunan, dan musnad hadist. Ia hanya ada ditulis dalam kitab durratu Nasihin karya ulama abad ke-13 H, yang terbiasa mengutip hadist-hadist yang lemah, bahkan palsu.
Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam pernah pernah bersabda:
“Barang siapa mengada-adakan satu perkara (dalam agama) yang sebelumnya belum pernah ada, maka ia tertolak “. (HR. Bukhari Muslim)
Dalam riwayat Muslim telah disebutkan:
“Barang siapa mengerjakan perbuatan yang tidak kami perintahkan (dalam agama) maka ia tertolak“.
Kompasianers, bermaaf-maafan, terhadap sesama muslim, jelas wajib. Tidak ada larangan untuk hal itu. Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW dari Anas bin Malik ra.: “Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, jangan saling membelakangi, jangan saling bermusuhan, jangan saling hasud. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa dengan saudaranya di atas tiga hari.”. (HR Muttafaq ‘alaihi). Dalam riwayat lain disebutkan: dari Abi Ayyub ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal bagi seorang muslim memboikot (tidak bertegur) dengan saudaranya di atas tiga hari, mereka bertemu, sebaik-baik mereka adalah yang memulai dengan salam.”.(HR Muttafaq ‘alaihi).
Namun, jika ada satu perkara yang dilebih-lebihkan, seperti perayaan-perayaan yang dilakukan sepanjang bulan Sya’ban atau SMS maupun BBM yang sekadar kirim tanpa dicek dan ricek kebenarannya, tentu kita wajib mencari tahu apakah Rasulullah SAW melakukan amalan tersebut atau tidak. Jika tidak, sebaiknya tidak dilakukan.
Hadits Ke-5 Dari Ibunda kaum mu’minin, Ummu Abdillah ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata: “Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: ‘Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu (amalan) didalam urusan (agama) kami yang bukan dari kami, maka (amalan) itu tertolak.’ (HR. Bukhari dan Muslim). Dan dalam riwayat Muslim: “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka itu tertolak.”
Malam Nishfu Sya’ban itu sama seperti malam lain. Dalam Liqo’ Al Bab Al Maftuh, kaset no. 115, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Malam Nishfu Sya’ban sebenarnya seperti malam-malam lainnya. Janganlah malam tersebut dikhususkan dengan shalat tertentu. Jangan pula mengkhususkan puasa tertentu ketika itu. Namun catatan yang perlu diperhatikan, kami sama sekali tidak katakan, “Barangsiapa yang biasa bangun shalat malam, jangalah ia bangun pada malam Nishfu Sya’ban. Atau barangsiapa yang biasa berpuasa pada ayyamul biid (tanggal 13, 14, 15 H), janganlah ia berpuasa pada hari Nishu Sya’ban (15 Hijriyah). “Ingat, yang kami maksudkan adalah jangalah mengkhususkan malam Nishfu Sya’ban dengan shalat tertentu atau siang harinya dengan puasa tertentu.”
Dalam I’tiqod Ahlis Sunnah yang dikeluarkan oleh Abu Utsman Ash Shobuni, Abdullah bin Al Mubarok rahimahullah pernah ditanya tentang Allah swt yang turun di malam Nishfu Sya’ban. Beliau lantas memberi jawaban, “Wahai orang yang lemah! Yang engkau maksudkan adalah malam Nishfu Sya’ban?! Perlu engkau tahu, bahwa Allah itu turun di setiap malam.“
Wallahu alam bissawab
(Sumber)
Jadi sebelum terlambat, saya ingin minta maaf kalau ada kesalahan, baik disengaja maupun tidak, karena Rasulullah SAW bersabda: ‘Barangsiapa yang mengingatkan kedatangan bulan ini (nisfu Sya’ban), haram api neraka baginya. Amiin’.”
Kompasianers, itulah hadist popular di bulan Sya’ban ini. Sejak memasuki bulan Sya’ban, pesan tersebut di atas selalu saya dapatkan, baik via SMS maupun BBM. Banyak umat Islam yang langsung men-forward pesan-pesan seperti itu. Namun biasanya saya langsung berkonsultasi dengan beberapa Ustaz untuk mengecek kebenaran hadist tersebut, termasuk mencari di mesin pencari Mbah Google.
Namun, menurut Komisi Penelitian MUI dan Wakil Sekjen MIUMI, Ustaz Fahmi Salim, M.A., hadist itu setelah dilacak tidak ada sumbernya yang jelas “La Ashla Lahu” di dalam kitab-kitab sahih, sunan, dan musnad hadist. Ia hanya ada ditulis dalam kitab durratu Nasihin karya ulama abad ke-13 H, yang terbiasa mengutip hadist-hadist yang lemah, bahkan palsu.
Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam pernah pernah bersabda:
“Barang siapa mengada-adakan satu perkara (dalam agama) yang sebelumnya belum pernah ada, maka ia tertolak “. (HR. Bukhari Muslim)
Dalam riwayat Muslim telah disebutkan:
“Barang siapa mengerjakan perbuatan yang tidak kami perintahkan (dalam agama) maka ia tertolak“.
Kompasianers, bermaaf-maafan, terhadap sesama muslim, jelas wajib. Tidak ada larangan untuk hal itu. Hal tersebut sebagaimana sabda Rasulullah SAW dari Anas bin Malik ra.: “Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, jangan saling membelakangi, jangan saling bermusuhan, jangan saling hasud. Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara. Tidak halal bagi seorang muslim untuk tidak bertegur sapa dengan saudaranya di atas tiga hari.”. (HR Muttafaq ‘alaihi). Dalam riwayat lain disebutkan: dari Abi Ayyub ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidak halal bagi seorang muslim memboikot (tidak bertegur) dengan saudaranya di atas tiga hari, mereka bertemu, sebaik-baik mereka adalah yang memulai dengan salam.”.(HR Muttafaq ‘alaihi).
Namun, jika ada satu perkara yang dilebih-lebihkan, seperti perayaan-perayaan yang dilakukan sepanjang bulan Sya’ban atau SMS maupun BBM yang sekadar kirim tanpa dicek dan ricek kebenarannya, tentu kita wajib mencari tahu apakah Rasulullah SAW melakukan amalan tersebut atau tidak. Jika tidak, sebaiknya tidak dilakukan.
Hadits Ke-5 Dari Ibunda kaum mu’minin, Ummu Abdillah ‘Aisyah rodhiyallohu ‘anha, dia berkata: “Rosululloh shollallohu ‘alaihi wasallam pernah bersabda: ‘Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu (amalan) didalam urusan (agama) kami yang bukan dari kami, maka (amalan) itu tertolak.’ (HR. Bukhari dan Muslim). Dan dalam riwayat Muslim: “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari kami, maka itu tertolak.”
Malam Nishfu Sya’ban itu sama seperti malam lain. Dalam Liqo’ Al Bab Al Maftuh, kaset no. 115, Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Malam Nishfu Sya’ban sebenarnya seperti malam-malam lainnya. Janganlah malam tersebut dikhususkan dengan shalat tertentu. Jangan pula mengkhususkan puasa tertentu ketika itu. Namun catatan yang perlu diperhatikan, kami sama sekali tidak katakan, “Barangsiapa yang biasa bangun shalat malam, jangalah ia bangun pada malam Nishfu Sya’ban. Atau barangsiapa yang biasa berpuasa pada ayyamul biid (tanggal 13, 14, 15 H), janganlah ia berpuasa pada hari Nishu Sya’ban (15 Hijriyah). “Ingat, yang kami maksudkan adalah jangalah mengkhususkan malam Nishfu Sya’ban dengan shalat tertentu atau siang harinya dengan puasa tertentu.”
Dalam I’tiqod Ahlis Sunnah yang dikeluarkan oleh Abu Utsman Ash Shobuni, Abdullah bin Al Mubarok rahimahullah pernah ditanya tentang Allah swt yang turun di malam Nishfu Sya’ban. Beliau lantas memberi jawaban, “Wahai orang yang lemah! Yang engkau maksudkan adalah malam Nishfu Sya’ban?! Perlu engkau tahu, bahwa Allah itu turun di setiap malam.“
Wallahu alam bissawab
(Sumber)
Ane coba cari lgi di google dan dapet lgi info kyak dibawah:
Quote:
1. Besok hr Jumat awal bln syaban.Bacalah LA ILAAHA ILLALLAH MUHAMMADU RASULULLAH, 33x.InsyaAllah rezki tak putus hingga thn depan
> Jawab: Anjuran&keutamaan yg trmaktub dlm pesan tsbt tdk brsumber dr Nabi
2. Permintaan maaf satu sama lain
> Jawab: Meminta maaf&memaafkn seseorg dpt dilakukn kapan saja&tdk ada tuntunan syari’at yg mengharuskn dilakukn pd saat trtentu,trmasuk ktk memasuki bln Sya’ban
3. Nabi bersabda: Brgsiapa yg mengingatkn kdatangn bulan ini, HARAM API NERAKA bg nya
> Jawab: Anjuran tsbt tdk brsumber dr hadits Nabi&jk ada yg mnganggapnya hadits,mk hadits tsb palsu
4. Do’α, Ÿαά الله brkαtilαh km di bln Rajab&Syα’bα&prtemukɑňlαh km dg Rαmαdhαn
> Jawab: Doa yg dimaksud adlh: “Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadhan”
Diriwayatkn oleh al-Baihaqi, al-Bazzar,&ath-Thabrani.Hadits ini derajatnya lemah
5. Sya’ban buku amalan ditutup
> Jawab: Pernyataan ini jg tdk brsumber dr Nabi.Yg benar pd bln Sya’ban amalan2 diangkat ke hadapan Allah. (Sumber:HR.Ahmad&An-Nasa’i)
6. Shalat Nishfu Sya’ban sebanyak 100 rakaat&membaca 1000 surat al-Ikhlash
> Jawab: Semua riwayat ttg shalat Nishfu Sya’ban adlh riwayat bathil&palsu
7. Brgsiapa yg membaca salawat Nabi pd mlm Nishfu Sya’ban,mk para malaikat mndoakannya sp hr kiamat,agar org itu diampuni sgl dosanya
> Jawab: Hadits tsbt tdk brsumber dr Nabi
Marilah kita renungkan hadits berikut:
Rasulullah bersabda, “Brgsiapa berdusta atas namaku dg sengaja,mk hendaklh ia mmpersiapkan tempat duduknya di neraka.”(HR.Al-Bukhari&Muslim)
Maka berhati-hatilah!
(Sumber: Ustadz Husnulyaqin ~ Yayasan Al Sofwah)
(Sumber)
> Jawab: Anjuran&keutamaan yg trmaktub dlm pesan tsbt tdk brsumber dr Nabi
2. Permintaan maaf satu sama lain
> Jawab: Meminta maaf&memaafkn seseorg dpt dilakukn kapan saja&tdk ada tuntunan syari’at yg mengharuskn dilakukn pd saat trtentu,trmasuk ktk memasuki bln Sya’ban
3. Nabi bersabda: Brgsiapa yg mengingatkn kdatangn bulan ini, HARAM API NERAKA bg nya
> Jawab: Anjuran tsbt tdk brsumber dr hadits Nabi&jk ada yg mnganggapnya hadits,mk hadits tsb palsu
4. Do’α, Ÿαά الله brkαtilαh km di bln Rajab&Syα’bα&prtemukɑňlαh km dg Rαmαdhαn
> Jawab: Doa yg dimaksud adlh: “Allahumma barik lana fi Rajab wa Sya’ban wa ballighna Ramadhan”
Diriwayatkn oleh al-Baihaqi, al-Bazzar,&ath-Thabrani.Hadits ini derajatnya lemah
5. Sya’ban buku amalan ditutup
> Jawab: Pernyataan ini jg tdk brsumber dr Nabi.Yg benar pd bln Sya’ban amalan2 diangkat ke hadapan Allah. (Sumber:HR.Ahmad&An-Nasa’i)
6. Shalat Nishfu Sya’ban sebanyak 100 rakaat&membaca 1000 surat al-Ikhlash
> Jawab: Semua riwayat ttg shalat Nishfu Sya’ban adlh riwayat bathil&palsu
7. Brgsiapa yg membaca salawat Nabi pd mlm Nishfu Sya’ban,mk para malaikat mndoakannya sp hr kiamat,agar org itu diampuni sgl dosanya
> Jawab: Hadits tsbt tdk brsumber dr Nabi
Marilah kita renungkan hadits berikut:
Rasulullah bersabda, “Brgsiapa berdusta atas namaku dg sengaja,mk hendaklh ia mmpersiapkan tempat duduknya di neraka.”(HR.Al-Bukhari&Muslim)
Maka berhati-hatilah!
(Sumber: Ustadz Husnulyaqin ~ Yayasan Al Sofwah)
(Sumber)
Skrng ane mau nanya hadits diatas palsu atau shahih sih?
Kalo emng shahih bsa dikasih ga informasi seputar itu hadits dan sumber informasi nya supaya lebih jelas?
penting nih soalnye gan..
trima kasih

0
9.6K
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan