Jokowi pemimpin dikirim dari surga

MEDAN - Ribuan pengungsi erupsi Sinabung bersukacita menyambut kedatangan salah satu kandidat calon presiden Joko Widodo. Jokowi yang datang bersama rombongan tim pemenangannya menyambangi pengungsi yang berkumpul di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Kota Kabanjahe, Kabupaten Karo, hari ini.

Pasangan cawapres Jusuf Kalla itu menerima selendang Karo atau yang disebut Beka Buluh sembari warga berteriak "Hidup Jokowi". Jokowi juga sempat berdialog dengan warga sembari sesekali melemparkan lelucon untuk menghibur masyarakat yang tertimpa musibah.

Ia juga mengaku sudah lama ingin mengunjungi warga Sinabung. Namun karena keterbatasannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia harus menunda niatnya tersebut. Meski baru sekarang ia datang, namun warga tetap menyambutnya dengan bahagia. "Kalau ke sini, nanti ada yang ngomong Jokowi pencitraan. Kan jadi repot," katanya sambil tertawa.

Sebagai calon Presiden RI periode 2014-2019, Jokowi bertanya mengenai harapan masyarakat Karo terkait penyelesaian masalah pengungsian. Ia mencoba membantu dengan memberikan solusi yang tepat agar tidak menimbulkan masalah sosial di kemudian hari. "Saya datang ke sini bukan mau ngomong banyak, tetapi ingin mendengarkan banyak-banyak," katanya.

Sementara itu menurut salah seorang pengungsi di GBKP Kota, Thomas Sitepu, menyebutkan Jokowi itu adalah pemimpin yang dikirim dari surga.

"Saya sangat senang Pak Jokowi mau datang ke tempat pengungsian ini. Menurut saya pribadi, pak Jokowi itu adalah pemimpin yang dikirim dari surga," kata Thomas sambil mengucapkan kata terimakasih berulang kali.

Thomos juga mengharapkan, agar Jokowi memberi bantuan berupa bibit dan pupuk kepada pengungsi. Sebab di pengungsian GBKP Kota selama sembilan bulan, para pengungsi hanya mengharapkan bantuan para dermawan.

Thomas juga mengaku kepada Jokowi kalau kelompok taninya sudah sampai ke rumah Jokowi di Solo, yang pada saat itu masih menjabat menjadi Walikota Solo.
"Saya sudah sampai ke rumah bapak di Solo, waktu menjabat Walikota dalam acara pertanian," pungkas Thomas.

Editor: SASTROY BANGUN