Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

eCIPUTRA.comAvatar border
TS
eCIPUTRA.com
Mereguk Untung dari Bisnis SPG untuk Kampanye Pemilu
Mereguk Untung dari Bisnis SPG untuk Kampanye Pemilu

Pesta demokrasi yang digelar tahun ini ternyata memberi keuntungan
ekonomi bagi banyak kalangan. Mulai dari bisnis pengadaan atribut partai
politik, iklan di media massa, jasa marketing politik hingga lembaga
survei. Tidak ketinggalan, kalangan pelaku bisnis penyedia jasa talent
Sales Promotion Girl (SPG) cantik juga ikut kebanjiran untung.

Sejak tahapan kampanye digelar pada 16 Maret 2014 lalu, kampanye
caleg maupun parpol diwarnai fenomena kehadiran wanita-wanita cantik di
atas panggung. Jumlahnya bisa mencapai belasan, terkadang lebih dari 20
orang. Mereka adalah para SPG yang ikut mengampanyekan partai politik
sesuai permintaan sang penyelenggara dengan berkostum ala kader. Di luar
itu, terkadang mereka juga membagi-bagikan berbagai atribut atau
kampanye kit seperti brosur kepada masyarakat yang menghadiri kampanye.
Tak dipungkiri, kehadiran mereka memberi 'kesegaran' tersendiri di
tangah hiruk pikuk kompetisi politik yang panas dan kadang saling
serang.

Dikutip dari situs detik.com, salah
satu agency penyedia jasa model dan SPG di Bandung, Wahana Agency
meraup banyak keuntungan dari hajatan politik yang digelar setiap lima
tahun ini. Cahyo, pemilik Wahana Agency mengatakan, usahanya mengalami
peningkatan sejak masa kampanye caleg partai politik digelar.

"Iya sedikit meningkat kalau bicara angka daripada event lain oleh
perusahaan atau instansi pemerintah. Karena kalau event lain dari
perusahaan biasanya punya standar, punya rate badget yang dikeluarkan.
Tidak bisa lebih. Tapi kalau kampanye dari partai ini kan memang mereka
lagi hambur-hambur duit. Dari situnya saja sudah berbeda," kata Cahyo
saat berbincang dengan detikcom, Kamis (27/3/2014).

"Tapi saya enggak bisa sebut angkanya, karena berbeda-beda. Saya
baca, di situ mereka mulai jor-joran. (Strategi) Apa yang harus dipakai
biar menang. Pakai SPG menjadi salah satunya," tambah Cahyo.

Bukan baru kali ini bisnis penyedia jasa SPG yang dikelola Cahyo
merambah dunia politik. Tahun lalu, agency-nya juga sudah menerima
permintaan dua parpol besar yang mengadakan event besar di Bandung dan
Bali. Namun event politik seperti pemilu, Cahyo mengaku baru
menjalaninya tahun ini.

Sejak masuk ke dunia bisnis penyedia model dan SPG dua tahun lalu,
hingga saat ini sudah 650 model dan SPG yang bergabung dengan Wahana
Agency. Terbanyak adalah di Bandung yang jumlahnya hingga lebih dari 300
orang. Sisanya tersebar di kota-kota besar mulai dari Medan, Palembang,
Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, hingga Makassar.

Wahana Agency, Cahyo mengungkapkan, memasang tarif paling rendah
untuk setiap SPG sebesar Rp 800 ribu per day per event. Untuk tarif
termahal hingga Rp 2 juta per day per event. Rata-rata usia model dan
SPG yang bergabung, kata Cahyo, antara 18 hingga 27 tahun. SPG dan model
di Wahana agency juga dikualifikasi berdasarkan warna kecantikan,
tinggi badan dan skill yang dimiliki seperti kemampuan berbahasa asing
serta latar akademik.

Kelas A dengan kualifikasi putih dan tinggi 170 cm. Kelas B
kualifikasi tinggi antara 165-170 cm. Sedangkan kelas C di bawah 165 cm.

Tidak sedikit model dan SPG di agency-nya, lanjut Cahyo, yang
memiliki latar pendidikan sarjana bahkan S2. Dia mengaku tidak asal
merekrut wanita untuk bekerja di agency-nya menjadi SPG. Asalkan ada
niat dan ingin bekerja profesional, Cahyo mengaku siap menampung dan
memberi peluang.

"Yang masih bekerja di tempat lain, tapi sidejob jadi SPG di
Sabtu-Minggu juga ada. Yang sudah menikah juga ada. Karena itu tarif
yang diberikan disesuaikan dengan permintaan dan jobdesk yang diminta
klien. Jika permintaannya berdasarkan kelas, apalagi jika SPG yang
diminta memiliki kemampuan bahasa asing, ya pasti beda," imbuhnya.

Cahyo juga mejelaskan, SPG agency-nya yang disewa parpol biasanya
dipakai untuk meramaikan kampanye di atas panggung. Di bawah panggung,
mereka seringkali diminta parpol untuk membagi-bagikan campaign kit
seperti brosur, stiker, bendera, atau sekadar menjadi pagar ayu pada
rapat-rapat nasional partai.

"Kadang saya juga tanya, untuk acara apa. Apakah ketum ada. Tentu
kalau parpol mintanya misalnya untuk acara DPP, dihadiri pimpinan parpol
dan ketum, ya beda harganya. Lebih mahal daripada sekadar kampanye
caleg," terang Cahyo. (bn)

sumber
0
1.2K
1
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan