- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Partai Pengusung Jokowi-JK Ancam Pecat Kader yang Membelot


TS
indoheadlines
Partai Pengusung Jokowi-JK Ancam Pecat Kader yang Membelot
KOLAKA, KOMPAS.com -- Seluruh partai pengusung pasangan calon presiden nomor urut dua, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, di Kolaka sepakat memecat kader partai mereka yang tidak mendukung pasangan Jokowi-JK. Hal itu disampaikan dalam deklarasi relawan pemenangan Jokowi-JK, Senin (9/6/2014).
“Kami akan lakukan pemecatan jika ada kader partai PDI-P yang terbukti tidak mendukung pasangan Jokowi-JK dalam pilpres nanti. Arahan ini tegas dari DPP yang kemudian disampaikan ke daerah. Nah, termasuk anggota dewan yang terpilih, kalau mereka juga terbukti tidak dukung Jokowi, maka akan dilakukan pergantian antar waktu,” kata Ketua Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDI-P) Kolaka, Aris Mego, Senin.
Dia juga menambahkan, untuk mengelola dengan baik tugas antara partai dan tim relawan, pihaknya akan membentuk tim gabungan.
“Kita buat tim gabungan, dalam hal ini terdiri dari relawan Kalla yang beranggotakan karyawan Hadji Kalla dan sejumlah simpatisannya. Juga ada yang terlibat dari partai kami dan partai lain yang usung pak Jokowi,” tambahnya.
Menurutnya, ketokohan Jusuf Kalla sebagai putra Sulawesi dipercaya akan mengangkat suara dari wilayah Indonesdia Timur, khususnya Kolaka.
“Kami targetkan dapat suara 60 persen dari wilayah Kolaka dan kabupaten terdekat. Isu kedaerahan akan tetap kita gunakan. Tapi sekali lagi kita tegaskan tetap kita junjung tinggi kampanye yang sportif,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Partai Nasdem, Andi Syahruddin menegaskan, tidak segan-segan memecat anggota partainya jika bermain dua kaki.
"Saya tegaskan kalau dia anggota Nasdem (bermain dua kaki) akan dipecat. Kalau dia anggota DPRD terpilih akan kita PAW. Ini bagi mereka yang tidak dukung Jokowi JK,” paparnya.
Sanksi serupa juga akan diterapkan pada kader Partai Hanura, PKB dan PKPI, jika membelot ke pasangan capres-cawapres lain.
saling pecat dan saling ancam jelang pilpres
“Kami akan lakukan pemecatan jika ada kader partai PDI-P yang terbukti tidak mendukung pasangan Jokowi-JK dalam pilpres nanti. Arahan ini tegas dari DPP yang kemudian disampaikan ke daerah. Nah, termasuk anggota dewan yang terpilih, kalau mereka juga terbukti tidak dukung Jokowi, maka akan dilakukan pergantian antar waktu,” kata Ketua Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDI-P) Kolaka, Aris Mego, Senin.
Dia juga menambahkan, untuk mengelola dengan baik tugas antara partai dan tim relawan, pihaknya akan membentuk tim gabungan.
“Kita buat tim gabungan, dalam hal ini terdiri dari relawan Kalla yang beranggotakan karyawan Hadji Kalla dan sejumlah simpatisannya. Juga ada yang terlibat dari partai kami dan partai lain yang usung pak Jokowi,” tambahnya.
Menurutnya, ketokohan Jusuf Kalla sebagai putra Sulawesi dipercaya akan mengangkat suara dari wilayah Indonesdia Timur, khususnya Kolaka.
“Kami targetkan dapat suara 60 persen dari wilayah Kolaka dan kabupaten terdekat. Isu kedaerahan akan tetap kita gunakan. Tapi sekali lagi kita tegaskan tetap kita junjung tinggi kampanye yang sportif,” tegasnya.
Di tempat yang sama, Ketua Partai Nasdem, Andi Syahruddin menegaskan, tidak segan-segan memecat anggota partainya jika bermain dua kaki.
"Saya tegaskan kalau dia anggota Nasdem (bermain dua kaki) akan dipecat. Kalau dia anggota DPRD terpilih akan kita PAW. Ini bagi mereka yang tidak dukung Jokowi JK,” paparnya.
Sanksi serupa juga akan diterapkan pada kader Partai Hanura, PKB dan PKPI, jika membelot ke pasangan capres-cawapres lain.
Quote:
saling pecat dan saling ancam jelang pilpres

0
633
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan